Tari Bali Dihargai dan Dicintai Warga London, Inggris
(Cerita Seorang Guru Tari)

 Tari Bali Dihargai dan Dicintai Warga London, Inggris (Cerita Seorang Guru Tari)

Jangan cuek terhadap seni dan budaya kita sendiri. Orang asing sangat menghargai kesenian Bali, bahkan berlomba-lomba untuk bisa melakukannya. Di Kota London, Inggris misalnya. Orang-orang disana, sangat mengapresiasi kebudayaan negara lain, termasuk kesenian Indonesia. Apalagi, London sebagai salah satu kota yang sangat multicultural, sehingga selalu menghargai seni tradisi, termasuk tari Bali. Bagi mereka, tari Bali sangat unik, enak ditonton, namun sulit sekali untuk melakukannya. Aku sangat merasakan hal itu. Setelah pentas, aku menyempatkan diri untuk mendekati penonton, bersalaman dan mengucapkan terimakasih karena mereka sudah meluangkan waktu untuk datang dan menyaksikannya.



Bersalaman kepada penonton itu sudah menjadi kebiasaan, upaya menciptakan suasana menjadi lebih akrab. Maka jangan heran, ketika mendekat pada penonton, mereka tak bosan-bosannya bertanya. Pertanyaannya apa saja yang dianggap unik. Beberapa diantaranya, Itu jari-jarinya kok bisa lentik begitu? Gimana caranya menggerakan mata biar bisa begitu? Aku, terkadang mendemontrasikan sedikit gerak-gerak dasar yang sudah dipentaskan. Lagi-lagi mereka kagum. Mereka juga suka dan kagum dengan kostum pentas. Terutama ornamen ukiran kulit yang rumit dan sangat cantik. Maka, diujung sanjungannya itu, mereka kembali menanyakan, apakah ada kelas tari yang bisa saya coba? Nah, itu dia bukti ketertarikan mereka.

Aku buka pentas sendirian, tetapi bergabung bersama Grup Tari Lila Bhawa yang sering memiliki jadwal pentas, seperti pentas pada acara memperkenalkan budaya Indonesia, kawinan, perayaan atau festival. Aku bersama grup ini, pentas di London, seperti di Southbank Centre, London Symphony Orchestra yang bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia. Pernah juga pentas di beberapa Universitas di Inggris, seperti di Oxford, Cambridge, London, dan Bath. Selain itu, juga pentas di Jerman, Italy, Belanda dan Amerika. Aku dan teman-teman dalam grup itu menampilkan tari Bali dan tari-tarian daerah lain di nusantara. Ketika menampilkan tari-tarian lepas dan kecak, masyarakat Inggris sangat menyukainya. Mereka mencintai tari-tarian Indonesia, terutama orang-orang Inggris yang sudah pernah ke Indonesia, dan orang-orang Indonesia yang tinggal di Inggris. Mereka sengaja menyaksikan pementasan seni sebagai obat rindu terhadap budaya Indonesia. Maka itu, penonton yang hadir lumayan banyak, kalau mereka tahu grup ini ada pentas.

Sebagai penari Bali dan asli orang Indonesia, aku merasa bangga ketika kesenian warisan leluhur itu dihargai oleh masyarakat Inggris. Melihat kecintaan mereka itu, rasa bangga itu semakin menjadi hingga mengundang mereka untuk mencoba merasakan indahnya sebagai penari Bali. Jika mereka ada bakat dan senang, langsung bergabung dengan Grup Tari Lila Bhawa. Banyak diantara mereka yang mencoba untuk belajar menari, tetapi sama saja dengan yang biasa terjadi di sanggar-sanggar di Bali. Tidak semua diantara mereka yang berhasil dan melanjutkan untuk bergabung di grup tari ini. Tetapi jangan diragkan kalau semangatnya, mereka sangat antosias belajar tari Bali. Hanya saja, yang sering menjadi kendala yaitu terbentur dengan waktu bekerja atau sekolah. Dua hal itu yang menjadi halangan mereka untuk terus belajar. Selain itu, ada pula karena tempat tinggal mereka yang terlalu jauh.

Baca Juga:  Man Kenyung dan Gamut : Berbeda dari biasanya

Aku memberikan materi seni berupa gerak-gerak tari dasar bagi mereka yang pemula. Kemudian menambah materi tari lepas, seperti Tari Pendet, Panyembrama, dan Rejang (untuk tari) dan Tari Wirayudha (untuk putra) dan Tari Puspaweresti (putra-putri). Penari yang gerak dasarnya sudah lebih baik, bisa belajar tari selanjutnya, seperti Tari Tedung Sari, Tari Kembang Girang, Tari Margapati, Cendrawasih dan lainnya. Jika mereka tergolong penari yang sudah maju, maka materi yang diberikan, seperti Tari Legong Keraton, Legong Kuntul, Legong Abimanyu, Terunajaya, Oleg Tamulilingan, Baris Tunggal, Demang Miring, dan Kebyar duduk. Mereka berlatih sangat fokus dan antosias, mungkin karena geraknya yang sangat unik serta menantang.

Mengajar tari Bali kepada orang Bali, tentu gerak, musik dan lainnya sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka. Orang Bali sudah biasa dan sering melihat dan mendengar pada saat upacara/piodalan atau kegiatan lainnya, sehingga mereka menjadi terbiasa. Nah, ketika mengikuti pembelajaran gerak tari dengan cepat mereka tangkap dan bisa melakukanya. Berbeda kalau mengajar tari Bali kepada orang asing, aku harus lebih banyak menjelaskan tentang gerak-gerak tari yang diajarkan, mulai dari fokus, posisi berat badan, bagian tubuh mana yang harus diberi tenaga lebih, tentang apa tarian itu, perasaan harus bagaimana dan sebaginya. Intinya, mengajarkan gerak tari kepada orang asing, harus lebih detail. Bahkan, tak hanya itu, mereka juga kritis bertanya terkait dengan sejarah, maksud dan makna dari setiap gerak tari. Hal itu, yang mendorong aku juga harus banyak belajar dengan membaca-baca buku utamanya literature tentang seni dan budaya Bali. Menariknya, hampir semua orang asing yang belajar tari Bali di London ingin sekali datang ke Bali untuk mendapat pengalaman belajar dan pentas ala orang Bali. Mereka juga tertarik melihat dan belajar tentang kehidupan serta budaya orang Bali.



Aku sudah mengelola sanggar di London sejak tahun 2002. Namanya, Sanggar Lila Bhawa yang sekarang memiliki anggota sekitar 30 anggota, namun yang aktif kira- kira 20-25 orang. Aku juga mengajar workshop tari di sekolah-sekolah setingkat SD dan SMP, memberi workshop dibeberapa universitas, antara lain; School of Oriental and African Studies (SOAS) University of London, Regents University, East 15 Acting University, Surrey University, Royal Holloway University. Aku memberikan materi tari tradisional dan tari nusantara. Kebetulan, saat di Sekolah Menengah Karawitan (SMKI) atau Kokar dulu dan STSI (Institut Seni Indonesia sekarang) juga belajar tari-tarian nusantara. Aku memanfaatkan kesempatan di London untuk mengembangkan tari-tarian tersebut, diantaranya tari Bali, tari dari Jawa gaya Yogyakarta dan Surakarta, tari dari Sumatra, tari dari Kalimantan, tari dari Sulawesi, Tari Jaipongan dari Sunda dan Tari Betawi.

Baca Juga:  "Bhasma Stanangga” Berpijak Pada Karya Sastra Warisan Leluhur

Jujur, aku tak pernah membayangkan akan menjadi guru bagi warga asing. Sudah lebih dari 20 tahun tinggal di Inggris. Aku memang suka dan cinta terhadap seni warisan leluhur. Pada waktu kecil memang bercita-cita menjadi guru tari, dan tidak pernah terbayang untuk pentas di luar negeri. Saat itu, hanya rajin melihat orang latihan tari di rumah Ni Kadek Ganti, seorang penari di banjar, tempat kelahiran. Sanggar ini, biasa melatih anak-anak untuk persiapan ngayah saat piodalan. Aku senang sekali menonton anak-anak yang sedang berlatih. Hampir setiap kali mereka latihan, aku selalu ada dan menonton. Gerak-geraknya mempesona, membuat tangan dan kaki gatal ikut bergerak. Sledet matanya juga menggoda. Mungkin Ibu Kadek itu merasa kasihan, sehingga mengundang untuk ikut belajar. Semenjak itu, aku menjadi murid Ibu Kadek hingga melanjutkan di SMKI, sekolah seni milik masyarakat Bali.

Beberapa bulan latihan, aku sudah mampu menguasai tari, sehingga sering dilibatkan dalam kegiatan ngayah. Aku juga selalu dilibatkan dalam setiap acara pementasan di pura atau ulang tahun muda-mudi di banjar. Awal-awalnya pentas jantung terus berdebar, bahkan sangat kencang. Apalagi, penontonnya banyak sekali. Maklum, waktu itu, stasiun TV belum banyak seperti sekarang, sehingga penontonnya banyak hingga berdesa-desakan. Bahkan, pementasan itu mengundang banyak dagang untuk berjualan. Mendapat kesempatan pentas, senangnya tidak bisa dilukiskan. Make up yang ada, aku diamkan hingga besok harinya saking bangganya menjadi penari. Pengalaman awal menjadi penari tak pernah terlupakan. Saking senangnya, aku memilih extra kurikuler tari di sekolah. Kebetulan yang mengajar juga ibu Ni Kadek Ganti. Aku juga bergabung dengan dengan teman-teman penari dari lain banjar di Kecamatan Tegallalang.

Seringnya pentas, aku mendengar ada SMKI, sekolah untuk memperdalam seni tari disamping seni lainnya. Aku mendaftar dan bersyukur diterima. Wah, senangnya bertemu banyak teman dari seluruh daerah di Bali. Menariknya, logat bahasanya juga berbeda-beda karena Bali sangat kaya dengan budaya. Kadang-kadang, saling bercanda dengan logat bahasa masing-masing. Suka-duka selama 4 tahun bersama teman-teman dari berbagai daerah sangat berkesan. Selain tari Bali, di sekolah itu juga berlatih tari-tarian nusantara. Jujur, saat belajar tarian nusantara pikiran menjadi lebih terbuka. Betapa kayanya kebudayaan di Indonesia. Aku masih ingat susah sekali untuk belajar tari Jawa. Dasar-dasar geraknya sangat beda dengan tari Bali. Entah kenapa, aku malah senang dan menekuninya dengan serius. Saat itu, juga dilatih memasang make up sendiri, lengkap sudah.

Baca Juga:  Jangan Hilangkan Taksu Kesenian Sakral

Di SMKI memberikan peluang pentas untuk turis, bahkan mendapatkan upah. Aku diundang pentas di beberapa hotel di Sanur menarikan Tari Kijang atau Manuk Rawa. Kadang-kadang menari Joged di Desa Batubulan. Saat itu, diberi honor Rp2.500 per sekali pentas. Walau tidak banyak, tetapi merasa bangga karena itu merupakan hasil keringat sendiri. Aku juga nyambi mengajar di SD 2 Tegallalang, di desa kelahiran. Aku pulang ke desa setiak 2 kali dalam seminggu, khusus mengajar tari. Nah, dari situlah awal mulanya belajar menjadi seorang guru tari, sehingga cita-cita sejak kecil sudah terwujud walau hanya mengtisi jam ekstra saja.

Setelah tamat SMKI tahun 1991, aku melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI). Waktu itu program di STSI hampir sama dengan di SMKI. Kelebihannya, hanya diajarkan untuk berkarya, belajar mengajar ke desa-desa (praktek kerja lapangan), juga dikirim ke desa-desa untuk menggali seni klasik melalui belajar tari-tarian yang hampir punah. Aku mendapat tugas belajar Tari Gambuh di Mas, Ubud. Aku mempelajari peran Condong Gambuh. Di sana, mendapat kesempatan belajar nembang (vocal) karena peran itu juga bisa vokal. Ternyata, ada bakat, sehingga melanjutkan belajar tembang Arja dari Ibu Ni Nyoman Candri, maestro arja di Singapadu. Sampai akhirnya diikutkan dalam Lomba Dramatari Arja di Kabupaten Gianyar.



Akhir tahun 1999, aku ke Inggris bermaksud untuk memperdalam Bahasa Inggris. Aku tinggal di Kota London. Disana, menemukan satu Grup Lila Cita di City University. Disamping belajar Bahasa Inggris, juga biasa menari. Latihan dengan mereka, akhirnya menjadi rutinitas. Aku diajak pentas dibeberapa tempat di Inggris. Berlatih dan pentas dengan Lila Cita membuka peluang bagi aku untuk melanjutkan tinggal di Inggris. Saat itu, tidak banyak penari Indonesia yang tinggal di London. Aku mulai mengajar Tari Bali di SOAS University. Lumayan banyak peminatnya. Aku juga ikut bergabung dengan gamelan Jawa di Southbank Centre (Arts Centre yang paling ketermuka di Inggris). Di tahun 2002, Akua membuat grup Tari Lila Bhawa yang sampai sekarang masih aktif.

Ni Made Pujawati

Ni Made Pujawati,S.Sn lahir di Br. Pejengaji, Tegallalang tahun 1971. Sempat mengenyam pendidikan seni di SMKI/Kokar, kemudian mendapatkan gelar sarjana di STSI. Pindah ke Inggris di akhir tahun 1999, dari 2002 menjadi Artistic Director, choreographer dan guru tari di grup Tari Lila Bhawa, guru tari freeland dari tingkat SD sampai Universitas serta pernah pentas di Inggris, Italy, German, Belanda, Greek, Irlandia, Amerika dan Australia.

Ni Made Pujawati

Related post

42 Comments

  • … [Trackback]

    […] Read More here on that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] There you will find 93034 additional Info on that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Find More Information here on that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Find More here on that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Find More Information here to that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Find More Info here to that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] There you will find 94654 additional Info on that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • It’s the best time to make some plans for
    the future and it is time to be happy. I have read this
    post and if I could I want to suggest you few interesting things or advice.

    Perhaps you can write next articles referring to this article.
    I wish to read even more things about it!

  • … [Trackback]

    […] Read More to that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Information to that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Info on that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Read More to that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Information on that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Read More on to that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] There you can find 62467 more Information on that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • Superb site you have here but I was wondering if you knew of
    any community forums that cover the same
    topics talked about here? I’d really love to be a part of group where I
    can get comments from other knowledgeable people that share the same interest.
    If you have any recommendations, please let me know.
    Appreciate it!

  • … [Trackback]

    […] Read More here to that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Read More on on that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Find More here to that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • Wow that was unusual. I just wrote an really long
    comment but after I clicked submit my comment didn’t
    appear. Grrrr… well I’m not writing all that over
    again. Anyway, just wanted to say excellent blog!

  • I am really enjoying the theme/design of your blog.
    Do you ever run into any browser compatibility problems?

    A handful of my blog audience have complained about
    my blog not operating correctly in Explorer but looks great in Firefox.
    Do you have any ideas to help fix this issue?

  • Yesterday, while I was at work, my cousin stole my iphone and
    tested to see if it can survive a thirty foot drop, just so she can be a youtube sensation. My apple ipad is now destroyed and she has 83 views.

    I know this is completely off topic but I had
    to share it with someone!

  • I’m not sure exactly why but this web site is loading incredibly slow for me.
    Is anyone else having this problem or is it a issue on my end?
    I’ll check back later on and see if the problem still exists.

  • Do you mind if I quote a couple of your articles as long as I provide credit and sources back to
    your blog? My blog site is in the exact same area of interest as yours and my visitors would truly benefit from a
    lot of the information you present here. Please let me know if this
    alright with you. Thank you!

  • Hi there would you mind stating which blog platform you’re using?
    I’m planning to start my own blog in the near future but I’m having a tough time making a
    decision between BlogEngine/Wordpress/B2evolution and Drupal.
    The reason I ask is because your design seems different then most
    blogs and I’m looking for something completely
    unique. P.S Sorry for getting off-topic but I had to ask!

  • I know this if off topic but I’m looking into starting my own blog and was curious
    what all is required to get setup? I’m assuming having a blog like yours would cost a pretty penny?
    I’m not very internet savvy so I’m not 100% sure.
    Any recommendations or advice would be greatly appreciated.
    Thank you

  • Wow that was unusual. I just wrote an really long comment but after I clicked submit my comment didn’t
    show up. Grrrr… well I’m not writing all that over again. Anyways, just wanted to say fantastic blog!

  • … [Trackback]

    […] Find More Information here to that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Information to that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Find More Info here on that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Here you can find 94257 additional Information to that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Info on that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • Very fantastic info can be found on site.Raise range

  • … [Trackback]

    […] Here you will find 55529 additional Information to that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • best youtube services watch hours instafollowers.

  • best google hacklink services.

  • It’s a shame you don’t have a donate button! I’d definitely donate to this fantastic blog!
    I suppose for now i’ll settle for bookmarking and adding your RSS feed to my Google account.

    I look forward to fresh updates and will share this blog with my Facebook group.
    Chat soon!

  • … [Trackback]

    […] Read More Information here to that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

  • … [Trackback]

    […] Read More Info here to that Topic: balihbalihan.com/2020/04/26/tari-bali-dihargai-dan-dicintai-warga-london-inggris-cerita-seorang-guru-tari/ […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *