“Panca Sani” Terinspirasi dari Tari Wayang Istri dalam Tradisi Ngerebong

 “Panca Sani” Terinspirasi dari Tari Wayang Istri dalam Tradisi Ngerebong

Di masa pandemi dan di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Bali menambah satu koleksi seninya, yaitu Tari Kreasi Pependetan Panca Sani. Tari ini diciptakan oleh Ni Wayan Iriani, SST., M.Si dan Dra. Ni Wayan Mudiasih, M.Si. dua pengajar seni tari pada Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Sedangkan penata iringan, di percaya kepada I Wayan Diana Putra, S.Sn., M.Sn yang juga pengajar di kampus seni milik masyarakat Bali itu. Tari ini dipentaskan pertama kali dalam pelaksanan upacara piodalan di Pura Dalem Singapadu, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Rabu 29 September 2021.

Tari Panca Sani didukung oleh oleh 5 (lima) orang penari wanita yang dibalut dengan penataan busana yang sangat apik dan serasi. Tari ini sebagai bentuk rasa syukur kehadapan para dewa-dewi yang turun ke alam dunia. Meski sebagai tarian pengiring upacara, namun gerak dan busana serta iringannya ditata apik, sehingga tak hanya sebagai tari persembahan, tetapi juga menarik untuk disimak. “Penciptaan tari ini sebagai bagian dari Desiminasi kepada masyarakat yang dibiayai melalui dana DIPA ISI Denpasar tahun 2021,” ungkap Iriani bersama Mudiasih kompak.

Panca Sani

Tari dengan durasi waktu 11 menit itu, memang sebuah tari kreasi yang baru dan belum ada sebelumnya. Gerak-geraknya masih berpijak pada tari tradisi yang ada, namun beberapa bagian telah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan ide. Tari ini lebih banyak mengungkapkan ekspresi karakter dalam tari, seperti keagungan, kemuliaan, ketulusan dan keluhuran yang disajikan lewat keindahan gerak yang lemah gemulai, dan kostumnya. Ekspresi karakter tari yang disajikan begitu kuat, terlebih didukung dengan iringan yang menggunakan seperangkat gamelan Gong Gede. Para penari tak hanya mengolah gerak, tetapi juga dipadu dengan sebuah property bentuk persegi panjang bahan dari kulit sapi atau kerbau.

Baca Juga:  Sanggar Eximo Creative Dance Class Garap Fragmentari "Lipia Semaya"

Panca Sani

Menurut Iriani dan Mudiasih, Tari Pependetan Panca Sani ini terinspirasi dari Tari Wayang Istri yang ada di Pura Pangrebongan Kesiman, Kota Denpasar. Tari ini merupakan tari Tradisi Ngerebong masyarakat Kesiman yang dilaksanakan di Pura Agung Petilan Pengerebongan, Kesiman. Tari ini sebagai pengiring upacara yang dilaksanakan setiap 6 bulan sekali yang jatuh ada Redite Pon Medangsia.

Panca Sani

Sementara metode penciptaan Tari Pependetan “Panca Sani” mengacu pada konsep Prof. I Wayan Dibia dalam metodologi penciptaan Panca Sthiti Ngawi Sani melalui lima tahapan proses penciptaan seni yaitu: ngawirasa (inspirasi), ngawacak (eksplorasi), ngarencana (konsepsi), ngawangun (eksekusi) dan tahap ngebah (produksi). “Tari Pependetan ini sebagai upaya pendidikan karakter bersama lingkungan masyarakat guna menumbuhan suasana hati yang kondusif dan pembentukan moral tiap individu yang terlibat dalam dunia pendidikan,” papar mereka bersemangat.

Pengembangan tari ini tak hanya untuk menyajikan sebuah seni yang dapat memberikan rasa senang, serta wujud syukur, tetapi lebih pada mengedepankan nilai-nilai pendidikan. Dengan pengembangan ini diharapkan dapat menumbuhkan individu sebagai pribadi bermoral sesuai yang diinginkan menjadi inti pendidikan karakter. “Kami berharap hasil karya ini dapat menjadi pelestarian pependetan dan pengembangannya, agar dapat membentuk sikap positif demi pembentukan karakter yang baik,” harap mereka senang. [B/*]

Related post

17 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *