Festival Musikalisasi Puisi Balai Bahasa 2022, Sakura Hanya Sebagai Juara Harapan
Meski hanya mampu sebagai juara harapan pada festival musikalisasi puisi Balai Bahasa Provinsi Bali 2022, namun kelompok musikalisasi puisi atau Musik Puisi (Muspus) SMA Negeri 1 Kuta Utara (Sakura) cukup senang. Sebagai pendatang baru dengan persiapan yang sangat singkat, mereka mampu menyelesaikan dua karya tepat waktu, bahkan meraih juara harapan bersama SMKN 3 Negara dan SMAN 1 Blahbatuh. “Meraih Juara Harapan, ya.., senanglah. Walaupun target kami lebih dari itu, tetapi kami sadar sebagai pemula,” kata I Made Manipuspaka salah satu anggota Muspus Sakura, Senin 1 Agustus 2022.
Sejak awal, kelompok Muspus Sakura ini memang menyadari yang akan menjadi lawan-lawannya merupakan kelompok muspus yang biasa tampil dalam lomba, bahkan sering tampil sebagai juara. Namun, semangat untuk mengikuti lomba muspus bagi siswa SMA/SMK se-Provinsi Bali itu tak pernah kendor, sehingga kelompok ini meminang pelatih, kemudian mulai berlatih. “Jujur, hampir semua anggota kelompok kami tak memiliki pengalaman untuk tampil membawakan musik puisi. Mereka hanya penghobi menyanyi, namun yang jelas bukan penggiat sastra,” ungkap remaja itu.
Dek Mani sapaan akrabnya mengatakan, sesungguhnya kelompok muspus ini ada berawal dari bergabungnya dengan Komunitas Budang Bading Badung yang akan memeriahkan Festival ke Uma 3 di Subak Kekeran, Desa Penatahan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Saat itu, komunitas yang bergerak dibidang seni tari, music dan sastra itu membawakan empat buah musik puisi, yaitu Puisi Cinta Belalang Tanah dan Jalan Subak yang Menanjak karya Made Adnyana Ole, Seusai Gerimis Pagi karya Muda Wijaya dan puisi Di Taman itu Jejakmu Masih Terasa karya Moch Satrio Welang.
Sukses tampil pada festival tersebut, mereka kemudian semakin mencintai kesenian yang merupakan penggabungan dari seni sastra, vocal dan musik itu. Setelah mendengar ada festival musikalisasi puisi Balai Bahasa Provinsi Bali itu, kelompok muspus ini langsung menyambut dengan semangat untuk ikut lomba. Mereka lalu memilih anggota yang masih berstatus sebagai siswa aktif di Sakura. “Kami ingin mencoba kemampuan dalam seni itu melalui lomba. Mumpung lagi semangat-semangatnya. Juara itu belakangan, yang penting dapat belajar lebih banyak terkait dengan muspus itu,” ucap Ni Made Yunda Darmayanti siswi kelas 11 Sakura yang juga Sekretaris Komunitas Budang Bading Badung itu.
Kelompok muspus ini kemudian mendapuk Yoga sebagai pelatih, I Made Manipuspaka (keyboard), Putu Andika Pratama Yoga (gitar), Putu Keisya Renatha Putri Dwisa (drum) serta Ni Nyoman Praba Putri Mahadewi, Ni Kadek Meyta Gifani Putri, Gita Magnivicharia Lembut, dan Ni Made Yunda Darmayanti (vocal dan pembaca puisi). Mereka lalu memilih puisi “Pemargin Ida” karya Nyoman Manda untuk puisi Bali dan puisi “Autobiografi Kejahatan” karya Sthiraprana Duarsa untuk puisi Indonesia. Dengan semangat yang kuat, kelompok muspus Sakura akhirnya lebih cepat menguasai kedua muspus yang akan dilombakan itu. “Karena lomba ini secara Dalam Jaringan (Daring) yang mewajibkan peserta mengirimkan video rekaman live (bermain langsung dan bukan dengan teknik dubbing), maka kami melakukan rekaman di Monumen Taman Pujaan Bangsa Margarana, semua alat didukung Komunitas Jalan Air di sana,” ungkap Yunda.
Festival musikalisasi puisi Balai Bahasa Provinsi Bali 2022 diikuti sebanyak 31 peserta merupakan siswa SMA/SMK/MA Se-Provinsi Bali. Tampil sebagai terbaik I, II dan III masing-masing diraih SMAN 1 Tabanan, SMAN 2 Negara dan SMN 1 Negara. [B/*]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali