Wapa di Ume Ubud Tantang Chef Muda Membuat Nasi Goreng Bongkot
Bagai sebuah pertunjukan seni saja. Ketika anak-anak muda ini berhadapan dengan bahan dan alat, tangannya langsung bergerak indah. Mulai dari memilih bahan, memotong, mengolah hingga menyajikan dengan begitu indah.
Apalagi, dilengkapi dengan penataan busana yang begitu kreatif, penampilan mereka tak henti-hentinya mendapat sambutan pengunjung yang hadir. Pemandangan itu menjadi sangat menarik, ketika mereka menyajikan hasil karya olahan yang tak hanya enak, tetapi juga memikat.
Itulah aksi anak-anak muda setingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ketika mengikuti kompetisi memasak dalam rangka menyambut Wapa di Ume Ubud 28 th Anniversary di Alun-Alun Wapa di Ume Ubud, beberapa waktu lalu. Pesertanya telah ditentukan yang khusus diikuti dari kalangan SMK se-Kabupaten Gianyar.
Kompetisi memasak kali pertama ini sebagai cerminkan dari konsep Tri Hika Karana khususnya dalam bagian Pawongan. Hal ini sebagai upaya memberikan wadah bagi siswa-siswa SMK untuk menunjukan kemampuan oleh kreativitas, khususnya dalam memasak.
Kompetisi kali pertama dari Wapa di Ume ini, diikuti sebanyak 10 peserta. Meski tergolong chef muda, namun mereka tampak antosias mengikuti kompetensi ini. Jenis menu yang wajib diolahnya, berupa Nasi Goreng Bongkot dengan variasi dan keunikan masing-masing.
Kompetisi ini menghadirkan dewan juri, seperti Indonesian Chef Association (ICA) BPC Gianyar Chef I Wayan Agus Suardiana, Corporate Director Of Sales and Marketing Wapa di Ume Resorts sekaligus Owner of Wapa di Ume, Nyoman Trida Sena Karilo dan Chef of Wapa di Ume Ubud, I Made Nawi Oka.
Ketua Panitia, Putu Irawan mengatakan, Nasi Goreng Bongkot sebagai salah satu ciri khas menu di restoran Wapa di Ume Ubud. Di restoran ini, memang lebih menonjolkan menu Balinese salah satunya itu nasi goreng bongkot.
“Nasi Goreng Bongkot ini sudah menjadi menu favorit tamu Wapa di Ume Ubud. Wisatawan suka dengan menu nasi goreng ini karena aromanya yang sangat special,” ungkapnya dengan wajah senang.
Menariknya dari kompetisi ini, masing-masing peserta menampilkan menu yang sangat beragam yang hampir tak ada yang sama. Demikian pula masalah rasanya, masing-masing peserta menyajikan taste yang sangat khas.
“Kami ingin menantang peserta untuk membuat kreasi mereka sendiri, namun tidak keluar dari pakem nasi goreng bongkot. Selain kemampuan menciptakan rasa enak, penyajian nasi goreng juga menjadi kreteria penilaian,” ungkap Putu Irawan.
Meski semuanya tampil mempesona, namun dewan juri mesti menentukan yang terbaik dari yang baik-baik. Pemenang Cooking Competition Wapa di Ume Ubud akhirnya memilih SMK Pariwisata Kertayasa sebagai juara I, serta SMKN 1 Tampaksiring dan SMK Werdhi Sila Kumara sebagai juara II dan juara III.
Kompetisi ini memperebutkan total hadiah uang tunai lebih dari 3juta rupiah, serta masing-masing pemenang mendapatkan plakat. [B/*]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali