Walikota Jaya Negara Menari Topeng Dalem Arsa Wijaya, Wagub Cok Ace Menari Topeng Sidakarya

 Walikota Jaya Negara Menari Topeng Dalem Arsa Wijaya, Wagub Cok Ace Menari Topeng Sidakarya

Walikota Jaya Negara Menari Topeng Dalem Arsa Wijaya

Metaksu! Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara ngayah mesolah (menari) Topeng serangkaian Karya Maligia Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung yang digelar Gria Jero Gede dan Gria Gede Keniten Sanur pada Anggara Kliwon Prangbakat, Selasa (4/4). Saat itu, Walikota Jaya Negara menarikan Topeng Dalem Arsa Wijaya.

Pada penampilan berikutnya, sajian Topeng Sidakarya juga menebar taksu. Tari topeng yang khusus disajikan sebagai pemuput karya itu ditarikan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace).

Dalam rangkaian upacara tersebut menyajikan berbagai kesenian tradisional Bali. Sajian itu, diawali dengan kidung, Gong Lelambatan, Semar Pegulingan, Topeng Keras, Topeng Tua, Topeng Penasar, Topeng Arsa Wijaya, Topeng Sidakarya, Rejang, Pendet dan Wayang Lemah.

Baca Juga:  6 Koleksi Busana Adat Bali “Berbudi Bawa Leksana” Modis, Terjangkau dan Berkelanjutan

Wali Kota Jaya Negara mengungkapkan kebahagiaanya bisa ngayah mesolah Topeng dalam upacara Karya Maligia Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung bersama Wakil Gubernur Bali Tjok Ace.

“Ini merupakan sebuah kehormatan bagi saya bisa mesolah topeng di upacara Maligia Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung yang merupakan salah satu pedanda yang sangat di hormati di Denpasar. Dimana saat masih walaka, Ida merupakan tokoh pariwisata dan merupakan pionir pariwisata Bali dari Sanur,” ungkapnya.

Manggala Karya, IB. Gde Agung Sidharta mengatakan, rangkaian Karya Maligia Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung sudah di mulai sejak Sukra Umanis Merakih 24 Februari 2023 lalu dan puncak karya pada 2 April lalu dan hari ini 4 April melaksanakan Stiti Puja.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Walikota Denpasar karena sudah berkenan ngayah mesolah Topeng Arsa Wijaya dalam upacara ini, semoga upacara Maligia ini bisa menjadi  penyucian terhadap kekuatan Panca Tan Matra agar kemurniannya serta kesuciannya kembali seperti semula yaitu ke sumber kekuatan (Sang Hyang Widhi Wasa),” ucapnya. [B/*]

Related post