Fragmentari “Kalango Prabaneka Sandi” Kolaborasi Tiga Gong Kebyar Kota Denpasar

Fragmentari “Kalango Prabaneka Sandi” Kolaborasi Tiga Gong Kebyar Kota Denpasar/Foto: ist
Seorang pendeta hidup di pesisir Sanur yang sangat mencintai kisah perjalanan Ida Pedanda Made Sidemen. Saking cintanya, ia pun serta merta mengikuti langkah perjalanan beliau, seperti menulis sastra berupa kekawin, membuat topeng serta bangunan suci.
Ketika pendeta itu melantunkan kekawin karya Ida Pedanda Made Sidemen berjudul “Candra Bairawa” para sisya tertegun mendengar, kemudian menanyakan makna dan isi kekawin tersebut. Ida Pedanda, lalu menceritakan kisah Candra Bairawa yang sarat dengan ajaran agama.
Suasana griya dipenuhi dengan pengerajin topeng. Para sisya pun menanyakan berbagai macam karakter dan rupa dari topeng tersebut, diantaranya topeng Telek, Topeng Bang, Rangda dan Barong. Ida Pedanda pun menjelaskan tokoh tersebut, kemudian dikaitkan dengan karya sastra Ida Pedanda Made Sidemen yang berjudul Siwa Tatwa, yang mana menggambarkan kerinduan Dewa Siwa kepada Dewi Durga, sehingga turun ke dunia berubah wujud menjadi Ludra Murti yang membuat dunia berguncang hingga wabah penyakit dimana-mana.
Akhirnya Sang Hyang Tri Semaya dan Catur Loka Pala menetralisir dengan turun ke dunia menjadi Topeng Telek, Topeng Bang dan Barong Iswari serta Rejang, Baris dan seorang Dalang. Dari perwujudan tersebut membuat Dewa Siwa dan Dewi Uma kembali ke wujud aslinya dan berstana di Siwa Loka, sehingga, dunia pun kembali menjadi tentram.
Namun demikian, tidak akan sempurna jika tidak mendapat percikan air suci dari pantai (Segara Kertih) yang disebut dengan pemelastian. Sehingga dunia beserta isinya Santhi Jagadita Ya Ca Itti Dharma.

Itulah kisah fragmentari “Kalango Prabaneka Sandi” yang memuncaki penampilan Kolaborasi Tiga Barungan Gong Kebyar Denpasar pada Utsawa (Parade) Gong Kebyar Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV Tahun 2023 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center Denpasar, Rabu 22 Juni 2023.
Kolabotasi tiga sekeha gong ini sukses memukau dan mengundang decak kagum penonton. Tiga barungan gong kebyar yakni Sekeha Gong Kebyar Dewasa Asta Gurnita Sandi, Desa Dangin Puri Kaja, Sekeha Gong Kebyar Anak-Anak Kencana Wiguna, Banjar Kehen, Desa Kesiman Petilan dan Sekeha Gong Wanita Wahana Swara Githa, WHDI Kota Denpasar.
Sekeha Gong Kebyar Dewasa Asta Gurnita Sandi membawakan materi Tabuh Dua Lelambatan Kreasi Pusering Ding Ro dan Tari Kreasi Kali Mawungu. Selanjutnya Sekeha Gong Kebyar Anak-Anak Kencana Wiguna membawakan Tabuh Kreasi Anyingar Cingar dan Tari Kreasi Ngaro. Sementara Gong Wanita Wahana Swara Githa membawakan Tabuh Kreasi Paksi Ngelayang dan Tari Pelegongan Kembang Ura. Duta Kota Denpasar sukses memberikan penampilan terbaik dan luar biasa.
“Dilihat dari konsep, pola tabuh dan tari serta penggunaan properti yang disesuaikan dengan tema, dehingga garapan yang dibawakan dapat dinikmati penonton dengan baik,” kata Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara yang menyaksikan penampilan duta Kota Denpasar bersama Gubernur Bali, Wayan Koster, Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW, Ny, Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana.
Penggunaan properti tertata apik, makna yang disampaikan sangat mendalam sesuai dengan tema. Maka tak heran, pementasan ini juga memberikan semangat sekaligus warna baru dalam kesenian gong kebyar dengan berkolaborasi. Tiga barungan gong kebyar tampil dalam satu panggung, dimana Kalango Prabaneka Sandi sebagai penampilan puncak. “Tadi kita saksikan penampilanya sudah maksimal, dan luar biasa,” sebut Walikota Jaya Negara. [B/*]

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali