Merayakan Seni, Keberlanjutan, Budaya dan Kopi “Brewing for a Sustainable Future”
Minum kopi sambil ngobrol, itu sudah biasa. Kalau ngopi dibarengi dengan tindakan peduli lingkungan, ini yang baru. Anomali Coffee menggagas sebuah program keberlanjutan mengarah pada eksplorasi solusi inovatif untuk mendaur ulang limbah kopi dan ampas, seperti kulit kopi.
“Anomali coffee bersama Bell Society dan British Council berkolaborasi pada keberlanjutan dan seni dari ampas kopi. Kerja sama unik ini,” kata Cofounder Anomali Coffee, Irvan Helmi di Anomali Ubud, Minggu 25 Juni 2023.
Kolaborasi ini didukung oleh Coffee Culture dari British Council, bertujuan sebagai revolusi daur ulang dan ekspresi artistik dengan mengubah limbah kopi menjadi instalasi seni yang menawan.
Dengan mengubah ampas kopi dan kulit kopi menjadi kulit ilmiah, mereka mendorong batas dari apa yang mungkin dalam keberlanjutan dan seni. “Kami berharap dengan kolaborasi ini, untuk bisa mengenal Kopi Indonesia, lalu mencintai untuk tumbuh baik bagi lingkungan dan komunitas local,” harapnya.
Anomali Coffee dengan visi besarnya sebagai kurator kopi Indonesia, juga misi khusus Anomali untuk menjadi wadah kolaborasi untuk tumbuh lebih baik. Kolaborasi dengan Bell Living Lab dengan tema “Brewing for a Sustainable Future. Sip by Sip” ini untuk menjadi salah satu bagian dan memotivasi Anomali untuk bisa mengajak belajar bersama mengenal kopi Indonesia.
“Sekaligus upcycling ampas kopi menjadi barang material yang bermanfaat dan mempunyai value yang tinggi,” ungkap Irvan Helmi.
Anomali Coffee merupakan brand lokal yang hanya fokus pada Indonesia Specialty Coffee atau Kopi Asli Indonesia, mulai dari Aceh sampai Papua. Konsepnya, untuk memberikan pengalaman dan dapat melihat cara pembuatan kopi yang dipesan secara langsung melalui berbagai teknik penyeduhan kopi.
“Misi kami yaitu, mempromosikan dan mengkurasi kopi-kopi terbaik se-Indonesia melalui edukasi dan pengalaman kepada pengunjung,” ujarnya sembari mengatakan Anomali Coffee sudah ada di 3 kota besar, seperti Jakarta, Makassar, dan Bali (Dewi Sri, Ubud, Canggu, dan Sanur).
Sementara Bell Living Lab merupakan start-up company biomaterial visioner yang berdedikasi untuk mengubah ampas kopi dan kulit kopi menjadi biomaterial berkelanjutan dengan sifat yang mirip dengan kulit tradisional. Melalui proses inovatif ini, Bell Living Lab mempromosikan penggunaan bahan daur ulang dalam seni, desain, dan produk sehari-hari, mendefinisikan kembali kemungkinan biomaterial yang berkelanjutan.
“Dengan mengubah ampas kopi dan kulit kopi menjadi kulit ilmiah, kami mendorong batas dari apa yang mungkin dalam keberlanjutan dan seni,” ujar CEO & Cofounder Bell Living Lab, Arka Irfani.
Kolaborasi antara Anomali Coffee, Bell Living Lab, dan British Council sebagai bagian dari kampanye Coffee Culture, sebuah inisiatif yang fokus pada pentingnya kopi secara global. Instalasi seni hasil kolaborasi ini merupakan representasi visual dari konvergensi harmonis antara keberlanjutan, seni, dan budaya kopi.
“Setiap bagian berfungsi sebagai pengingat yang kuat akan potensi transformatif daur ulang, dan kemungkinan kreatif sangat besar yang ditemukan dalam dunia kopi,” paparnya.
Melalui pameran, lokakarya, dan diskusi yang dapat menggugah pikiran, maka kegiatan ini bertujuan untuk memicu percakapan tentang persimpangan seni, keberlanjutan, dan budaya kopi dalam skala global. Setiap tegukan Kopi Anomali, pelanggan berkontribusi pada upaya kolektif ini.
“Maka, jadilah bagian dari perjalanan luar biasa. Berbagai jenis limbah kopi diubah menjadi instalasi seni menakjubkan yang menjembatani keberlanjutan dan kreativitas. Ini langkah kecil yang dilakukan secara konsisten, sehingga berarti bagi lingkungan kita dan membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan,” tambah Operation Manager Anomali Coffee, Melati Fiarty Assifina. [B/darma]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali