Kelompok Tani Mekarsari Desa Kerta Hasilkan Brem dan Arak Tabuh Berbahan Jahe

 Kelompok Tani Mekarsari Desa Kerta Hasilkan Brem dan Arak Tabuh Berbahan Jahe

Dosen dan mahasiswa ISI Denpasar melakukan Program PKM di Desa Kerta, Petang, Badung/Foto: ist.

Dosen dan mahasiswa Instiut Seni Indonesia (ISI) Denpasar tak hanya piawai dalam urusan seni, tetapi lihai juga dalam urusan memproduksi minuman beralkohol. Buktinya, ketika melakukan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Kerta, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung bersama Kelompok Tani Mekarsari Kerta mampu menghasilkan Brem dan Arak Tabuh yang berkadar alkohol 15% dan 35% dengan bahan Jahe.

Pelatihan pengolahan jahe ini menerapkan teknologi tepatguna hasil perancangan desain produk untuk meningkatan nilai ekonomi kelompok tani di desa itu. Bahkan, desiminasi hasil permentasi Jahe dalam bentuk wine pada Hasil Desiminasi dilaksanakan pada tanggal 10 September 2023 langsung diuji coba oleh turis sedang tracking melintasi Desa Kerta dari Canada, Yunani dan Swedia.

“Melalui guide Nyoman Puji Artha, produk itu dinyatakan enak sesuai kadar prosentase alkohol telah sesuai dengan lidah wisatawan mancanegara,” kata Ketua Program PKM ISI Denpasar, Dr. Drs. I Dewa Made Darmawan, M.Si, Minggu 10 September 2023.

PKM ini berawal dari situasi petani jahe di Banjar Kerta memiliki permasalahan krusial. Ketika panen jahe berlimpah dan hasil panen mengalami surplus, sering kali ditumpuk dan membusuk. Ini sering menjadi keluhan mereka, sehingga secara psikologis petani menjadi frustasi, kurang semangat, dan trauma untuk bertani.

Apalagi, dengan jatuhnya harga hasil panen kerugian semakin berlipat. “Petani yang hanya berpendidikan hingga sekolah menengah, kurang mengenal dan memahami teknologi, sehingga ketika panen jahe terbuang sia-sia,” ucapnya.

Tiga wisatawan asal Canada, Yunani dan Swedia mencoba wine hasil desiminasi ISI Denpasar/Foto:ist.

Berdasarkan permintaan petani untuk memecahkan masalah tersebut, maka perlu memberikan solusi melalui program PKM yang diselenggarakan ISI Denpasar dengan memperkenalkan peralatan, memberi stimulus, motivasi, dan pelatihan nyata bagi masyarakat petani jahe.

“Tujuannya, untuk alih pengetahuan tentang pengolahan lanjutan dari pertanian jahe terutama pada pemanfaatan ampas jahe menggunakan teknologi tepat guna, berupa penerapan rancangan desain produk alat sederhana untuk mempercepat produksi secara tepat dan higenis,” paparnya.

Baca Juga:  “Springs Reflection” Three Codes, Pameran MBKM Seni Murni Mahasiswa ISI Denpasar

Solusinya, yakni dengan memberikan pelatihan secara langsung dari penyiapan bahan, memberikan metode atau teknik pemrosesan lanjut ampas jahe dengan menggunakan rancangan alat pengolahan sederhana yang dapat mempercepat proses produksi.

Proses pasca produksi sama pentingnya dengan pelatihan desain kemasan, branding produk, dan bantuan untuk menyalurkan hasil olahan tersebut. “Hal ini akan sangat membantu menumbuhkan harapan petani agar lebih giat bertani,” sebutnya.

Luarannya, petani telah menghasilkan produk olahan yang dapat berupa Brem dan Arak Tabuh, yang sangat dibutuhkan masyarakat Hindu sebagai sarana upacara agama di Bali. Penyaluran hasil olahan akan dikerjasamakan dengan Koperasi Bali Hita PAWBS Denpasar yang diketua oleh Nyoman Puji Artha yang juga seorang guide.

“Kami mengawali dengan melakukan penjajagan untuk mengetahui kondisi kehidupan dan permasalahan riil para petani di sana. Selanjutnya mengumpulkan dan melakukan pencatatan data, identifikasi,” jelasnya

Kemudian membuat asumsi dasar untuk menentukan pemecahan masalah atas seizin lembaga ISI Denpasar melalui LP2MPP dan kepala pemerintahan setempat mengumpulkan dan membuat kelompok tani. Lalu, membuat modul pelatihan, merancang produk alat yang dapat menghasilkan teknologi tepatguna.

Selanjutnya, melaksanakan pelatihan dan evaluasi secara bertahap dan berkesinambungan, membuat logbook kegiatan, dan terakhir mengevaluasi dan membuat pelaporan tentang capaian dan luaran kegiatan PKM. Maka itu, hasil Kelompok Tani Mekarsari Kerta berhasil membuat Brem dan Arak Tabuh yang 15% dan 35%.

Pelatihan pengolahan jahe ini menerapkan teknologi tepatguna hasil perancangan desain produk untuk meningkatan nilai ekonomi kelompok tani khususnya di Banjar Kerta. Program PKM didanai DIPA ISI Denpasar.

Dalam PKM ini, Made Darmawan melibatkan anggota Dr. I Nyoman Suardina, S.Sn.,M.Sn dan Drs. Rinto Widyarto, M.Si serta Aqshal Fadilah I Gusti Agung Deta Nanda Nugraha dari mahasiwa FTV. Hasil Desiminasi itu juga dihadiri oleh tim dan ketua LP2MPP ISI Denpasar Dr. Drs. I Wayan Suardana, M.Sn. [B/*]

Related post