Anak-anak dan Remaja Menari-nari Ketika Lomba Baleganjur di Festival Seni Budaya Badung
Walau ada yang mengatakan, sebagain besar penampilan anak-anak dan remaja ini kurang memiliki rasa dalam memainkan gamelan baleganjur, namun pengunjung yang hadir pada Lomba Bleganjur serangkaian Festival Seni Budaya Badung, Minggu 12 Nopemver 2023 tetap memberikan applause.
Itu artinya, masing-masing sekaa yang tampil mampu memberi sajian yang menarik, sehingga pengunjung yang memadati Lobi Balai Budaya Giri Nata Mandala itu terkesan riuh. Itu karena mereka tak henti-hentinya memberi semangat para peserta yang lomba. Maka tak heran, para penabuh semakin menari-nari ketika diveri tepuk tangan dan sorak gembira.
Lomba baleganjur yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) itu menampilkan kategori anak-anak sebanyak 6 peserta yaitu Dina Jaya, Semeton bedogol, SMPN 3 Mengewi, SMPN 4 Denpasar, SMPN 5 Bangli, dan Seniman Desa Mengwi.
Sedangkan Baleganjur kategori Remaja juga menampilkan 6 peserta, dengan peserta dari Komunitas Seni Bisikan Suara, SMK PGRI 3 Badung, SMAN 1 Kuta Utara, Sanggar Seni Sudah Wirad, Komunitas Kusalawa, dan SMKN 4 Bangli.
Dari sebanyak 12 peserta lomba yang tampil, hampir semuanya menarik. Mereka tak hanya memainkan musik gamelan baleganjur, tetapi juga memadukan dengan gerak, mirip petunjukan seni tari di atas panggung. Gending (lagu) digarap dengan manis dipadu dengan gerak pata penabuh yang apik.
Cerita yang diangkat, seakan membingkai penampilan mereka, sehingga tampil lebih atraktif dan penuh inovasi. Walau menawarkan hal-hal baru, tetapi para peserta tetap kuat dengan teknik tradisi. Pola lantai dibuat berubah-ubah untuk mendukung kisah yang diangkat.
Ada komposisi melingkar, simetris, zig-zag, bergantian hingga didukung dengan level tinggi ataupun rendah. Komposisi seperti itu tentu untuk mendukung suasana, disamping untuk menciptakan suasana indah.
‘
Penokohan pun dilakukan untuk mempertegas cerita yang diangkat itu. Bahkan, pembawa payung, bandrang dan pembawa gebogan ikut menari. Namun, paling menarik salah satu alat musik dimainkan dengan cara yang beda, sehingga menghasilan suara yang berbeda pula, namun tetap satu dengan jalinan melodi yang kuat.
Selain lomba baleganjur katagori anak-anak dan remaja, festival ini juga menggelar lomba baleganjur dengan kategori umum yang juga diikuti 12 peserta. Lomba baleganjur kategori umnum ini berlangsung pada Senin 13 dan 14 November 2023 dengan peserta umum dari seluruh daerah di Bali.
Salah seorang juri, I Nyoman Sutama memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung yang memberikan ruang kepada anak-anak dan remaja untuk berkreativitas melalui lomba baleganjur ini. Melalui kegiatan lomba ini, generasi muda dan para seniman di Bali bisa mendukung pelestarian seni budaya yang adiluhung.
“Meski semua peeserta yang tampil bagus-bagus, tetapi mereka mesti memenuhi kriteria yang ada, seperti ide gagasan, teknik, keterampilan, mapun ekspresi. Kreteria itulah kunci kemenangan. Misalnya, gagasan harus kuat dan turunannya akan mengalir. Ketika ide gagasan tidak kuat, maka dapat dipastikan karya itu akan tidak utuh dan tidak terintegrasi,” paparnya.
Festival Seni Budaya Badung ini mengangkat tema ‘Abyakta Loka Budaya’ yang artinya Badung maju, dan berkembang berlandaskan seni dan budaya. Festival ini dimeriahkan pula dengan lomba gong kebyar anak-anak, lomba gong kebyar wanita, lomba gong kebyar dewasa, serta bapang barong yang diikuti oleh se-Kecamatan Kabupaten Badung. [B/darma]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali