Komunitas Budang Bading Badung Garap Muskalisasi Puisi Kolaborasi dengan Seni Tari

 Komunitas Budang Bading Badung Garap Muskalisasi Puisi Kolaborasi dengan Seni Tari

Komunitas Budang Bading Badung/Foto: doc.budang bading badung

Penampilan Komunitas Budang Bading Badung (BBB) dalam acara Bulan Bahasa Bali VI di Kabupaten Badung tahun 2024, tak seperti biasanya. Komunitas yang didukung anak-anak muda setingkat SMA itu, tak hanya menyajikan musikalisasi puisi, tetapi dipadi dengan tari.

I Wayan Amrita Dharma Darsanam, Ketua Komunitas itu menggarap tari untuk mempertegas isi, dan makna musikalisasi yang dibawakan. Penataan gerak, pola lantai serta penataan busana yang unik membuat karya ini bukan sekedar tempelan, melainkan menjadi satu pertunjukan seni yang utuh.

Kreativitas, tentu menjadi catatan utama bagi Mahasiswa Prodi Program Studi (Prodi) Produksi Film dan Televisi di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini dalam menggarap tari. Ia mampu menjadikan dua penari, laki-laki dan perempuan yang minim pengalaman itu tampil mempesona.

Komunitas Budang Bading Badung tampil pada pelaksanaan Bulan Bahasa Bali VI Kabupaten Badung/Foto: doc.budang bading badung

Artinya, para penari itu menari sangat atraktif dengan mengeksplor para pemain musikalisasi puisi, serta mengisi ruang-ruang dengan gerak tari yang ekspresif. Busananya, tak hanya mampu menciptakan karakter, tetapi juga menjadi property yang dimainkan dengan penuh penjiwaaan.

“Kami menampilkan penari dalam pertunjukan musikalisasi puisi untuk memberikan warna yang berbeda, sehingga mampu memberikan hiburan kepada para penonton. Tampil ini kan bukan lomba, tetapi memeriahkan acara Bulan Bahasa Bali,” kata Amrita Dharma.

Saat itu, Komunitas BBB itu tampil pada hari ke dua, dari lima hari (2 – 6 Pebruari 2024) pelaksanaan Bulan Bahasa Bali VI yang berlangsung di area Jaba Pura Lingga Bhuana, Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. Pentas musikalisasi ini setelah lomba berlangsung.

Dalam penampilannya yang begitu pajang, kali ini Komunitas yang berdomisili di Kabupaten Badung itu membawakan lima musikalisasi puisi berbahasa Bali. Puisi-puisi dipilih sesuai dengan tema Bulan Bahasa Bali VI “Jana Kerthi-Dharma Sadhu Nuraga”.

Baca Juga:  Sanggar Eximo Creative Dance Class Garap Fragmentari "Lipia Semaya"
Komunitas Budang Bading Badung tampil pada pelaksanaan Bulan Bahasa Bali VI Kabupaten Badung/Foto: doc.budang bading badung

Puisis yang dibawakan adalah Toya karya I Wayan Esa Bhaskara, Tri Hita Karana karya I.B.Rai Putra, Patapan I Kedis karya I Nyoman Tusthi Eddy, Wit Cemara karya I Nyoman Tusthi Eddy serta Geguritan Pianak Bendega karya Artha Negara.

Untuk tampil dalam acara ini, komunitas yang bergerak dalam seni musik, gamelan dan tari ini memang menyiapkan mental dengan melakukan latihan rutin. Bahkan, latihan itu dijadwakan secara khusus, seperti persiapan dalam mengikuti lomba.

“Meski sudah biasa tampil, bahkan sering mengikuti lomba, namun kami tetap melakukan latihan untuk mempersiapkan diri dalam mengisi acara. Ini penting untuk membiasakan bermain teknik dan hafalan, sehingga pementasan dapat berjalan lancar,” ungkap penari, pnabuh dan pemusik ini.

Pertunjukan musikalisasi puisi itu diaransemen oleh Yoga Anugraha. “Saya tidak hanyak menyajikan musik karena sudah dikolaborasikan dengan dua penari yang koreografinya merespon dari makna puisi,” katanya.

Penonton yang hadir, yang terdiri dari anak-anak sekolah yang mengikuti lomba hingga para orang tua dan pejabat itu memberikan apresiasi yang luar biasa. Walau, cuaca mendung dan sempat gerimis, namun tidak membuat antusias penonton meninggalkan pertunjukan Komintas BBB itu. [B/mani]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi seni budaya di Bali

Related post