‘Beyond Duality’: Paduan Seni, Musik, dan Mode di Pullman Bali Legian Beach
Sajian seni ini sungguh mempesona yang hadir. Rasa seninya begitu kuat, indah dan sarat makna. Ada 50 karya seni yang menggugah pikiran, menantang batasan tradisional, dan mengajak pengunjung untuk mengeksplorasi kesatuan dalam perbedaan.
Itulah persembahan Pullman Bali Legian Beach yang berjudul ‘Artist Playground: Beyond Duality’ oleh Sastia Naresvari. Acara itu tak hanya meriah, tetapi juga mempesona, sehingga sejak awal hingga akhir acara para tamu tak beranjak dari tempat duduknya.
“Ini cara untuk merayakan keharmonisan dalam perbedaan dan pengalaman manusia yang terhubung melalui seni, musik, dan mode,” kata General Manager Pullman Bali Legian Beach, Ravi Khubchandani disela-sela acara seni, Kamis 27 Juni 2024.
Sajian seni berupa pameran itu menakjubkan. Sastia Naresvari menampilkan karya-karya seni yang sangat menarik, sehingga membya para tamu terpukau. Ia menampilkan Mahakarya yang melawan konsep biner, mendorong refleksi dan eksplorasi bawah sadar.
“Ini merupakan kolaborasi kami dengan Sastia Naresvari sebagai bukti komitmen tak tergoyahkan kami untuk menumbuhkan kreativitas dan mendukung bakat lokal,” ujar Ravi Khubchandani.
Karena itu, pihaknya mengaku sangat bangga menyediakan platform yang kondusif untuk ekspresi seni tanpa batas dan memberikan pengalaman yang benar-benar transformasional bagi tamu-tamu hotel.
“Pertunjukan mode dan penampilan yang memesona semakin memperkaya pengalaman, membuat para tamu merasa terinspirasi dan tercerahkan. Ini, komitmen Pullman Bali Legian Beach terhadap kreativitas menjadikan acara ini sangat memukau,” ujarnya serius.
Sastia Naresvari, seorang seniman otodidak dengan gaya dinamis dan ekspresif benar-benar mengundang para tamu untuk menyaksikan karya-karyanya dalam pameran terbarunya itu. Saat dibuka, ‘Beyond Duality’ memang menarik perhatian para tamu.
Apalagi, dengan kontras antara ruang kosong dan warna-warna cerah, menawarkan penyelaman ke dalam pikiran bawah sadar. Ia menggunakan berbagai alat, termasuk tubuhnya sendiri, untuk mewujudkan visinya dalam tarian warna dan bentuk.
Karir profesionalnya sebagai pelukis pada awalnya dibimbing oleh Didit Slenthem, cucu dari maestro ekspresionisme Affandi. Proses kreatif Sastia kemudian berkembang dengan keunikannya tersendiri, dimana setiap karyanya sangat terhubung dengan meditasi dan sesi melukis langsung.
Dalam pamerannya ‘Beyond Duality,’ Sastia berani menantang batasan seni tradisional. Dengan warna-warna cerah dan sapuan kuas yang ekspresif, ia menciptakan simfoni visual yang selaras dengan pengalaman manusia.
Pengunjung diajak untuk melihat lebih dalam dan mengeksplorasi kesatuan dalam perbedaan. Karya ini melawan konsep biner ‘entah ini, entah itu,’ mengundang tamu untuk melihat kedua sisi secara bersamaan.
Warna-warna dinamis dan komposisi yang menarik memicu refleksi dan eksplorasi bawah sadar, menawarkan perjalanan menuju kesatuan dan potensi tak terbatas. Itu, memang sebuah pertunjukan mode dan penampilan yang menawan.
Lobby & Alun-Alun Garden yang dihias cantik dipenuhi kegembiraan saat para tamu tiba. Panggung hidup dengan peragaan busana indah oleh desainer Inggi Kendran dan rumah mode Bali Citra Kebaya. Peragaan busana ini bukan sekadar tentang pakaian; melainkan sebuah perayaan kreativitas dan gaya.
Model-model berjalan di catwalk dengan percaya diri, menampilkan koleksi terbaru yang dikenakan oleh pemenang kontes kecantikan nasional. Warna-warna cerah dan detail yang rumit menciptakan suasana yang hidup dan mempesona.
Puncak malam itu adalah penampilan tari dari Naluri Manca. Sebagai finalis Indonesia’s Got Talent, Naluri Manca memukau penonton dengan bakat mereka. Malam itu, mereka membawa penampilan mereka ke level lebih tinggi.
Gerakan anggun, mereka menghidupkan visi artistik Sastia Naresvari, tubuh mereka tampak melawan gravitasi, menjalin cerita tentang gairah dan kemenangan. Penonton terpukau, terserap dalam emosi yang kuat. Ketepatan dan seni Naluri Manca meninggalkan kesan mendalam.
Saat malam berlanjut, DJ Yotta menghibur dengan irama disko dan RnB. DJ Yotta tahu cara membaca audiens, dengan mulus beralih dari nada-nada nostalgia ke remix segar. Irama memikat menciptakan suasana hidup untuk malam itu dan mengubah taman menjadi tempat yang meriah.
Pameran ini membawa para tamu melampaui rutinitas, mengaburkan batas antara realitas dan imajinasi. Saat para tamu memasuki dunia ini, mereka tenggelam dalam warna, tekstur, dan emosi.
Setiap sapuan kuas di kanvas tampak menyampaikan rahasia, mengundang introspeksi. Udara bergetar dengan energi kreatif, dan saat matahari terbenam, seni terlihat hidup, menciptakan bayangan yang menari mengikuti irama.
Para tamu terpukau oleh perpaduan cerita visual dan emosi mentah. Kurasi Sastia mendorong penonton untuk mengeksplorasi kedalaman mereka, mengenali benang merah yang menghubungkan manusia.
Ya, itu bukan hanya sebuah pameran; ini adalah perjalanan, sebuah undangan untuk merayakan keindahan eksistensi manusia. Malam itu ditutup dengan tamu-tamu yang terinspirasi, menyaksikan perayaan seni, musik, dan mode yang ajaib.
Artist Playground di resor ini adalah tempat yang sempurna untuk acara yang tak terlupakan ini, meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir. [B/*]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali