Konser Musik Amal Dukung Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Konser Musik ini memang beda dari biasanya. Lebih meriah, dan sebagai bentuk dukungan dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Para artis yang tampil lebih banyak anak-anak muda yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Lagu ataupun puisi yang dilagukan lebih banyak bertema ajakan berbuat baik, menjaga lingkungan serta kasih sayang terhadap semua ciptaa Tuhan. Para artis ini tampil lebih kreatif, sehingga selain menghibur mereka juga menyampaikan pesan-pesan moral.
Konser Musik Amal bertajuk “Bersama Mencegah Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak” itu berlangsung di Panggung Terbuka Ardha Candra Art Center, Denpasar, 10 Desember 2022. Para artis yang tampil, yakni Band Nosstress, Stand Up Comedy Kak Onyot, dan pengisi acara lainnya, seperti Komunitas Budang Bading Badung menyajikan musikalisasi puisi, dan Komunitas Teratai menampilkan musik dari komunitas difabel. Acara ini juga dimeriahkan dengan pameran seni rupa oleh anak-anak Kulidan Art Class dan Maha Putra Art.
Perhelatan konser ini diselenggarakan oleh Lembaga Bantuan Hukum Bali Women Crisis Centre (LBH BWCC) dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-10 atau satu dekade LBH BWCC yang juga bertepatan dengan peringatan Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKtP) dan Hari Hak Asasi Manusia (HAM). “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran dan memperluas dukungan masyarakat, tentang pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak terutama di wilayah Bali demi terwujudnya peningkatan sistem pendukung dan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak,” kata Direktur LBH BWCC, Ni Nengah Budawati.
Konser musik amal untuk kalangan umum atau publik itu berkolaborasi LBH BWCC dengan perwakilan dari Konsulat Jenderal Amerika Serikat (Surabaya), perwakilan Kedutaan Australia, Polda Bali, dinas-dinas terkait, dan organisasi-organisasi masyarakat sipil. “Kegiatan ini sebagai wadah dalam menggalang dana untuk meningkatkan akses pendampingan dan penanganan kasus dari penyintas kekerasan di tingkat akar rumput. Upaya ini akan sangat membantu memperluas akses keadilan dan layanan bantuan hukum bagi para korban atau penyintas kekerasan terutama perempuan dan anak di Bali,” imbuh Budawati.
Kapolda Bali yang diwakili oleh Kasubdit IV Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Bali, AKBP Ni Luh Kompiang, S.I.K., M.H., menyambut positif konser musik amal dan berterima kasih karena kegiatan ini merupakan bentuk sinergi untuk mengampanyekan pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan dan anak kepada masyarakat. “Semoga melalui kegiatan ini, kita dapat semakin kompak melakukan penegakan hukum terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan perempuan dan anak,” ungkapnya.
Testimoni dukungan acara konser musik amal sekaligus ucapan ulang tahun juga diberikan dari
berbagai pihak dan ditayangkan pada saat konser, antara lain jaringan Asia Pacific Forum on Women Law, and Development (APWLD) di Thailand dan Cina, Pa.O Women’s Union (Myanmar), Sisterhood Network Nagaland (India), Helsinki Institute of Sustainability Science di Universitas Helsinki (Finlandia), Access Planet Organization (Nepal), dan perwakilan dari publik. [B/*]

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali