Inagurasi Teatrikal “Tejarasmi”. Walikota Jaya Negara Bermain Kendang Buka Denfest Ke-15
Sungguh mempesona. Pementasan inagurasi teatrikal bertajuk “Tejarasmi” mengawali pelaksanaan Denpasar Festival (Denfest) ke-15 memberi warna baru perhelartan seni budaya akhir tahun 2022 di Kota Denpasar ini. Masyarakat, dan wisatawan berbaur menyaksikan sajian seni yang memadukan gamelan tradisi dengan musik modern serta berkolaborasi dengan seni tari dan teknologi digital yang canggih. Areal Catur Muka, areal titik nol kilometer sore itu dipadati pengunjung untuk dapat menyaksikan perhelatan tahunan itu.
Denfest ke-15 ini menjadi lebih menarik, ketika Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD, I Gusti Ngurah Gede serta Jajaran Forkopimda Kota Denpasar membuka langsung event tahunan tersebut dengan ikut memainkan intrumen Kendang dan Sunggu, Rabu 21 Desember 2022 dan akan berlangsung hingga 25 Desember 2022. Pembukaan Denfest yang sempat dua tahun digelar secara hybrid, pasca pandemi ini dikemas menarik.
Perheklatan Denfest ini diawali dengan Walikota Jaya Negara bersama Wakil Walikota Arya Wibawa bernostalgia dengan hadir di arena Denfest dengan mengendarai Bemo Roda Tiga berwarna merah dan putih. “Tema Denfest 2022 ‘Tejarasmi’ yang bermakna ‘Cahaya Keindahan’. Denpasar sebagai ibukota Provinsi Bali dan salah satu akses utama untuk menikmati berbagai destinasi indah di seputar Pulau Bali. Denfest diharapkan mampu menjadi wajah yang merepresentasikan sekaligus mempromosikan kearifan lokal dan budaya Bali, sehingga mampu menjadi unique selling point dalam meningkatkan kunjungan wisatawan,” kata Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Kreativitas Joshua Puji Mulya Simandjuntak.
Walikota Jaya Negara menjelaskan, secara tematis, Denfest 2022 mengangkat tema Cahaya Keindahan yang merepresentasi festival sebagai fajar kebangkitan bagi warga Kota Denpasar. Dimana, estetika yang dipendarkan menyinari jalan terang bagi peradaban, terutama sebagai medium mengungkap sucinya pikiran (siwam), kebenaran perilaku (satyam), dan adi warna rasa (sundaram).
Denfest ke-15 ini konsisten menjadi teladan bagi pelaksanaan festival kreatif di Bali. “Festival pariwisata-kreatif ini menjadi muara bertemunya tradisi dengan modernitas, Bali dengan Nusantara, berorientasi kolaborasi lokal dan global, dan secara menarik memori masa lampau berpadu-padan dengan denyut nadi kekinian dan masa depan, kita padukan berbagai kreatifitas dalam balutan tejarasmi sebagai cahaya keindahan,” ucap Walikota Jaya Negara.
Kepala Dinas Pariwisata, Dezire Mulyani menambahkan, pelaksanaan Denfest diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui sinergi ekonomi kreatif dan ekonomi pariwisata budaya yang dinamis, berkesinambungan, dan relevan dengan perkembangan zaman.
“Mendukung distribusi beragam layanan dan produk seni, budaya, teknologi, dan kewirausahaan Denpasar di pentas nasional dan pasar internasional untuk meningkatkan kondisi kerja dan kualitas hidup UMKM,” ujarnya.
Pelaksanaan Denfest menjadi platform kerja sama antara pemerintah, kaum kreatif, akademisi, bisnis, dan publik luas dalam memajukan ekosistem kreatif lokal dan regional yang sehat dan berkesinambungan. Sehingga mampu menciptakan peluang bagi seniman dan pengusaha muda untuk berjejaring dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan di tingkat nasional dan internasional.
Secara umum, Denfest ke-15 ini dikemas dengan beberapa segmen utama. Mulai dari Inagurasi pembukaan, Pementasan seni dan budaya, Pagelaran musik, Film, Fashion Show, Creative Talkshow dan Stand UMKM. Beragam Group Band papan atas juga akan tampil menggetarkan panggung utama. Yakni Lolot and Band, Nanoe Beroe, Navicula, Joni Agung and Doble T, XXX, Pramusti Bali, Dewa Bujana Nyanyian Dharma dan masih banyak lainya.
Tak hanya itu, sebanyak 161 UMKM Unggulan, 1.049 Seniman, dan 622 musisi akan terlibat pada Denfest ke-15 yang tersebar di beberapa titik, yakni Kawasan Catur Muka, Wantilan Inna Heritage Bali Hotel, Panggunh Gajah Mada, Pelataran Pasar Badung dan Lapangan Puputan Badung. Sedangkan stand kuliner dan UMKM Unggulan dipusatkan di kawasan Jalan Gajah Mada, Pelataran Pasar Badung dan Jalan Veteran. [B/*]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali