Dibuka Pagi Hari1 Pebruari 2023, Bulan Bahasa Bali Ke-5 Sajikan Masa Lalu dan Kekinian
Ingat dan catat, pembukaan Bulan Bahasa Bali (BBB) ke-5 tahun 2023 akan berlangsung pagi hari. Tetaptnya, pukul 09.00 Wita bertempat di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Rabu 1 Pebruari 2023. Rencananya, Gubernur Bali Wayan Koster bakal membuka hajatan sastra dan budaya Bali melalui prosesi ‘sesolahan’ (pergelaran) Sandhya Githa berjudul “Nawa Ruci” yang disajikan oleh Sanggar Seni Kokar Bali. “BBB kali ini menyajikan masa lalu dan kekinian. Ini yang baru,” ujar Kepala Bidang Sejarah dan Dokumentasi Kebudayaan Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali, Drs. AA Ngurah Bagawinata,MM disela-sela gladi pembukaan BBB, Selasa 31 Januari 2023.
Sebagai gambaran masa lalu, yakni menghadirkan ‘nyurat lontar’ dengan ‘pengrupak’ di atas lontar. Sedangkan masa kekinian, yakni lompatan teknologi dengan keyboard aksara Bali. Pengunjung akan disajikan dua masa, yakni masa lalu dan masa kini ini akan digelar secara berdampingan. Tak hanya masyarakat, Gubernur Koster juga akan meninjau kegiatan masa lalu yang diterapkan oleh ‘lelangit’ leluhur masyarakat Bali berkaitan dengan ‘penglimbakan’ bahasa dan aksara Bali, begitu juga dengan teknik teknologi. “Kita mesti bangga, keyboard aksara Bali ini dibuat oleh anak bangsa, anak-anak krama Bali,” paparnya bangga.
Festival nyurat lontar dan mengetik Bahasa Bali ini memang menjadi hal baru. Gubernur Bali akan menyaksikan festival nyurat lontar dengan pengrupak setelah pembukaan BBB ke-5 itu. Kemudian meninjau pengetikan Bahasa Bali dengan keyboard, dan meninjai Reka Aksara (Pemeran) BBB ke 5. “Masyarakat Bali bisa menyaksikan perhelatan sastra dan budaya ini melalui link YouTube Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan disiarkan secara live di Bali TV, dan bisa menenton langsung ke Taman Budaya, Art Center Provinsi Bali yang digelar sebulan penuh,” ajak Ngurah Bagawinata.
Bulan Bahasa Bali tahun 2023 mengusung tema “Segara Kerthi: Campuhan Urip Sarwa Prani” yang dimaknai sebagai altar pemuliaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali untuk memaknai laut sebagai awal dan akhir kehidupan segenap makhluk. Selama sebulan penuh menyajikan 6 kegiatan pokok, yaitu Krialoka (Workshop), Widya Tula (Seminar), Wimbakara (Lomba), Sesolahan (Pergelaran), Reka Aksara (Pameran), dan Penganugrahan Bali Kerthi Nugraha Mahottama kepada dua tokoh khususnya dibidang sastra Bali. “Tema ini terejawantahkan dalam setiap tampilan materi,” pungkasnya.
Termasuk prosesi sesolahan Sandhya Githa disajikan oleh Sanggar Seni Kokar Bali itu. Sesolahan Sandya Githa ini dikemas lebih atraktif dan menarik. Walau konsepnya Sandya Githa yang biasa disajikan seperti paduan suara, tetapi dalam pengkemasannya mirip dengan sendratari. Hanya saja, porsi gerak tari lebih sedikit, karena harus menggunakan vocal atau suara dan menonjolkan sastra. Pola gerak dikembangkan pada posisi diam, lalu diikuti dengan bernyanyi. “Sandya Githa ini lebih banyak dikreasikan, namun tetap berpedoman pada tema “Segara Kerthi”,” ucap Ketua Sanggar Seni Kokar Bali, Ketut Darya. [B/*]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali