Lomba Kesenian Bali di Abiansemal
Anak-anak ini memang kreatif dan memiliki jiwa seni. Semua peserta Lomba Kesenian Bali, Gender Wayang ini tampil dengan gaya dan teknik yang memikat. Setiap bilah yang dimainkan mengundang decak kagum penonton.
Itulah Lomba Kesenian Bali Gender Wayang yang digelar oleh Pengempon Pura Dalem Sangsi Banjar Kedampal, Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani bertempat di Balai Banjar Kedampal. Lomba dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa, Kamis (8/2).
Para peserta ini tampil dengan gending-gending klasik. Anak-anak ini tak hanya lihai dalam memainkan bilah gamelan berlaras slendro itu, tetapi juga beraksi dengan gaya yang sangat kreatif. Masing-masing peserta menampilkan tabuh-tabuh dengan teknik yang kuat.
“Lomba kesenian Bali ini bertujuan untuk melestarikan seni dan budaya serta meningkatkan aktivitas dan kreativitas dibidang seni dan budaya Bali. Anak-anak inilah sebagai penerus yang akan menjaga kelestarian seni budaya kita,” ucap Ketua Panitia l Made Garsana.
Permainan gender wayang anak-anak ini menjadi tontonan menarik, sehingga penonton tampak menikmati aksi para seniman cilik itu. Mereka menari-nari di atas gamelan klasik yang dimainkan dengan dua panggul itu. Sedikitnya ada 18 pasang yang mengikuti lomba ini.
“Lomba Kesenian Bali ini tak hanya menyajikan lomba Gender Wayang, tetapi juga lomba Tari Topeng Keras dan Kendang Berpasangan yang diikuti 12 pasang yang diikuti peserta dari Kabupaten Badung dan dari luar kabupaten lain,” papar Garsana.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung merespon dan komit terhadap pelestarian seni budaya Bali. “Bupati Badung memang sangat konsisten dan komit dalam upaya pelestarian dan pengembangan seni dan budaya warisan leluhur kita,” kata Sekda Wayan Adi Arnawa yang mewakili Bupati Badung..
Sebagai bentuk dukungan dan perhatian Pemkab Badung dalam kegiatan tersebut, Sekda Adi Arnawa menyerahkan bantuan dana secara simbolis sebesar Rp 30 juta untuk lomba Gender Wayang, Lomba Topeng Keras sebesar Rp 30 juta, dan Lomba Kendang berpasangan sebesar Rp 30 juta.
“Saya merasa senang serta bangga dengan kegiatan lomba kesenian yang diselenggarakan oleh Pura Dalem Sangsi. Ini merupakan kegiatan yang sangat positif dalam melestarikan seni adat dan budaya warisan leluhur kita,” sebutnya.
Lomba kesenian ini juga untuk mengasah kemampuan seni anak-anak dari usia dini untuk mengenal dan ikut menjaga melestarikan seni dan budaya warisan leluhur kita,” ujar Sekda Wayan Adi Arnawa. [B/*]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali