Perayaan Holi di Bali Penuh Warna dan Pertunjukan Seni
Sinar surya pagi itu sungguh cerah. Secerah itu pula wajah para pengunjung Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Minggu 24 Maret 2024. Pengunjung yang terdiri dari masyarakat local, wisatawan dan ekspatriat itu tampak senang dan penuh semangat.
Ya, itu karena mereka merayakan Holi, Festival Warna yang memang sebagai acara dinanti-nantikan. Sebelumnhya, panitia telah menyiapkan berbagai warna untuk para yang hadir. Setelah waktunya tiba, orang-orang menari-nari sambil memoleskan warna ke wajah peserta lainnya.
Ada yang memoles muka teman, pasangan, anak bahkan orang lain. Ada pula yang memoles rambut temannya, sehingga tampak penuh warna warni. Bahkan, ada yang melempar-lempar warna ke wajah temannya. Menariknya, mereka tidak marah. Bahkan tertawa sambil menari-nari senang.
Ada pula yang melempar bubuk warna ke atas, sebagai ungkapan dari rasa kegembirannya. Tentu saja, bubuk pewarna itu adalah organic yang ramah lingkungan. Festival Holi ini mitologis tentang kemenangan kebenaran atas kejahatan dirayakan. Kebaikan akan mampu mengalahkan kejahatan.
Pengunjung kemudian dibuat senang dengan penampilan seni tari. Budaya tiga kelompok tari yang tampil itu tak hanya memberi warna pada acara istimewa yang jatuh pada bulan purnama itu, tetapi juga menghibur para pengunjung.
Ketika, rombongan tari rakyat India Pratibha Kala Kendra itu tampil, seakan menghipnotis para pengunjung untuk ikut menari. Kelompok ini ,terdiri dari penari dan penyanyi yang dipimpin oleh Pratibha Sharma, seorang ahli tari Charkula dan tarian rakyat terkenal di wilayah Braj, negara bagian Uttar Pradesh.
Kelompok ini menampilkan tarian Bavayii, Mayur Ras, Kaalbeliya, phoolon ki Holi dan Barsane ki Latthmaar Holi. Tarian ini yang menyoroti festival perayaan warna di Rajasthan dan Uttar Pradesh serta kisah cinta antara Radha dan Krishna.
Para pengunjung kemudian memberikan tepuk tangan saat penampilan dari guru tari bersama siswi SVCC Bali dan ISI Denpasar. Mereka menampilkan tarian sukacita, tari rakyat Holi dan Sambalpuri dari negara bagian Odisha.
Selain itu, penampilan grup tari India di Bali yang menyajikan tari Bollywood membuat acara perayaan Holi ini semakin seru. Para penari Tari Bollywood itu benar-benar menari dengan gerak-gerak tari yang hidup dan dinamis.
Di akshir acara, para pengunjung diajak ikut bersenang-senang dengan penampilan DJ yang penuh enerjik. Saat membawakan lagu-lagu Holi yang penuh semangat, pengunjung semakin menari kegirangan. Geraknya sederhana, namun dilakukan dengan penuh suka cita.
Acara tersebut, tak hanya dihadiri masyarakat, tampak ikut dimeriahkan oleh kehadiran para pejabat pemerintah daerah, anggota korps diplomatik, serta perpaduan warna-warni warga India, Indonesia, dan ekspatriat. Semua undangan itu menikmati hiburan yang disuguhkan itu.
Selain ikut bersenang-senang dan bermain-main dengan mengaplikasikan warna-warna Holi secara bebas. Acara yang digelar Konsulat Jenderal India dan Pusat Kebudayaan Swami Vivekananda, Bali (SVCC Bali) bekerja sama dengan Balinese & Indian Friendship Association (BIFA) itu sebagai tanda persahabatan dan persaudaraan universal.
Lebih dari 500 masyarakat yang ingin ikut bermain Holi. Konin, Lapangan Puputan Badung memiliki hubungan dengan India yaitu pada tahun 1950, yakni Perdana Menteri pertama India Pandit Jawaharlal Nehru memberikan sambutan kepada masyarakat Bali selama kunjungan kenegaraannya ke Indonesia.
“Pada hari ini Minggu, 24 Maret 2024, lapangan ini kembali menjadi tempat untuk menegaskan kembali hubungan antara India dan Indonesia dan dengan Bali pada khususnya,” kata Konsul Jenderal India di Bali, Dr. Shashank Vikram usai menyalakan lampu mengawali perayaan itu.
Shashank Vikram mengatakan, acara Holi yang dirayakan tahun ini juga menandai 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia. Saat itu juga dijelaskan tentang asal mula perayaan Holi dalam mitologi Hindu.
Holi membawa serta semangat kegembiraan, cinta, antusiasme dan kedamaian serta hari untuk menghidupkan kembali persahabatan dan membangun persahabatan baru. “India sebagai negara
multikultural, memiliki beberapa negara bagian yang merayakan Holi dengan cara dan nama yang berbeda,” tutup Shashank Vikram. [B/*/darma]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali