Pohon Natal Natural dengan Simbol-simbol Budaya Bali di Pistachio Restaurant Ubud

 Pohon Natal Natural dengan Simbol-simbol Budaya Bali di Pistachio Restaurant Ubud

Pohon Natal Natural dengan Simbol-simbol Budaya Bali di Pistachio Restaurant Ubud/Foto: ist

Sudah menjadi tradisi setiap perayaan Natal, hotel-hotel di Bali bersolek dengan berbagai hiasan unik dan menarik. Paling itdak pengelola hotel di Pulau Dewata ini memajang Pohon Natal sebagai simbol kehadiran Yesus Kristus yang membawa cahaya dan harapan bagi dunia.

Bentuknya mungkin sama, tetapi bahan dan hiasannya yang membedakan antara Pohon Natal satu dengan lainnya. Lihatlah Pohon Natal yang ada di Pistachio Restaurant Ubud, paling depan dari Bisma Valley (Adiwana Bisma), Ubud, Kabupaten Giantar, Bali.

Pohon Natal itu memiliki tinggi sekitar 3 meter dan lebar sekitar 2 meter. Menariknya, Pohon Natal itu menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan yang memanfaatkan sisa-sisa bambu dibentuk dan ditata dengan apik dan indah.

“Pohon Natal ini motifasinya natural produk dan ramah lingkungan. Ornamennya dikemas dengan anyaman tradisi Bali, sehingga masih kuat denga kesan budaya Bali,” kata Restaurant Manajer, I Gede Septian Fajar Maharta, Rabu 25 Desember 2024.

Baca Juga:  DFS Lombok Airport, Sajikan Keragaman Budaya Lombok dan Cinderamata Khas Indonesia

Menarik dari Pohon Natal itu, adanya simbol-simbol yang erat dengan sarana upacara umat Hindu di Bali. Pohon Natal itu memiliki pernak-pernik dengan berbagai bentuk, seperti ada yang segi empat, segi tiga, lingkaran dan yang lainnya.

Segi empat merupakan simbol pertiwi atau padat, segi tiga simbol api, dan lingkaran simbol dari air atau bisa juga dibaca sebagai simbol bhur (alam bawah), bhah (alam tengah) dan svah (alam atas), melambangkan Dewa Brahma (pencipta), Wisnu (pemelihara), dan Siwa (pelebur).

Batang dan daun Pohon Natal dibuat dari bambu yang dipotong, sehingga berbentuk seperi gelang besar. Daun terbuat dari anyaman bambu berbentuk segi empat, seperti klakat (sarana upacara Hindu di Bali), ada pula berbentuk segi segitiga yang manis.

Sementara, pada ujung pohon dipasang sebuah klakat dibentuk seperti bintang (segitiga) tampak sangat indah. Sementara kado-kado yang ada di bawah pohon menggunakan besek (anyaman bambu berbentuk kotak segi empat) dan lainnya).

Baca Juga:  Desa Swan Villas & Spa Tempat Menikmati Suasana Libur yang Menawan

Menurut Fajar Maharta, Pohon Natal dari bambu ini pertamakali dibuat dan di pajang di Pistachio Ubud. Pada tahun sebelumnya Pohon Natal terbuat dari alang-alang. “Membuat Pohon Natal ramah lingkungan ini sebagai cara mewujudkan pariwisata Bali berkelanjutan,” ucapnya.

Pohon Natal ini dibuat oleh Tim Food & Beberage Hotel Bisma Valley (Adiwana Bisma) yang dikerjakan setelah istirahat. “Membuat Pohon Natal yang natural itu pengerjaannya banyak rumitnya. Beda dengan membuat Pohon Natal biasa,” sebutnya

Sementara General Manager Adiwana Bisma, Gusti Ngurah Swijana mengatakan, merayakan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini, digelar beberapa event, selain event reguler. Even Christmas menjadi paling special yang mengangkat tema kombinasi tradisional dan modern.

Pada malam Tahun Baru, Adiwana Bisma menyajikan fire dance Bali dan DJ. Makanan disajikan secara spesial buffet, sehingga beda dari sebelumnya yang setiap merayakan Christmas biasanya tak ada buffet. [B/*/puspa]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post