The Pianist di Antida Soundgarden, Pertemukan Musisi Papan Atas dengan Talenta Muda Bali
The Pianist di Antida Soundgarden/Foto: dok. Antida
ANTIDA Sound Garden tak pernah kendor dalam menjaga semangat kreatif dengan menjadikan rumah sebagai ruang publik yang aman, inklusif, dan kolaboratif. Karena itu, sepanjang tahun konsisten menggelar musik, teater, lokakarya, pembacaan puisi, pemutaran film, hingga lainnya.
Program terbaru, yakni Antida Sound Garden sukses menggelar The Pianist, sebuah program musik dua malam berturut-turut yang mempertemukan musisi papan atas dengan talenta muda Bali.
Acara tersebut berlangsung pada Sabtu dan Minggu, 20 – 21 September 2025 di Antida Soundgarden. Pertunjukan dimulai pukul 19.00 WITA dengan reservasi online gratis, terbatas hanya untuk 50 penonton indoor yang dapat menikmati suasana intim.
Malam pertama, Sabtu 20 September, penonton disuguhi penampilan Erde Pradana (solo), Mick Baumeister (solo), Bebe Alamsyah (solo), Dodot Soemantri Atmodjo Trio featuring Emilian Charles Lalung, dan ditutup oleh Widi Noor Trio.
Perpaduan ini menghadirkan energi musik klasik, jazz improvisasi, serta nuansa eksperimental yang membangun atmosfer hangat dan penuh kejutan.
Malam kedua, Minggu (21/9) masih digelar di garden yang terletak di Jl. Waribang No.32, Kesiman, Denpasar Timur, tidak kalah istimewa dengan kolaborasi Nita Aartsen & Amenangi Waworuntu, Koko Harsoe & Nara, serta SAN Trio.
Repertoar mereka menjadi perayaan virtuoso piano dan dialog musikal lintas instrumen yang menampilkan kekuatan karakter tiap musisi, menghasilkan pertunjukan yang memikat audiens hingga akhir.
“Saya berkeinginan supaya Antida Sound Garden ini bisa mewadahi dan memberikan semangat buat para musisi muda dan seniman yang ingin berkarya, memberikan mereka pertunjukan seni yang berkualitas internasional,” kata Anom Darsana, pemilik Antida Sound Garden itu.
Gagasan program The Pianist lahir dari obrolan santai di Antida Sound Garden antara Anom Darsana dan Dodot Soemantri Atmodjo. Dodot, yang juga pemilik usaha rental piano, telah lama mengetahui banyak pianist muda berbakat di Bali.
Dari pertemuan tersebut, tercetus ide untuk membuat showcase khusus piano, menjadi ruang baru agar musisi bisa bereksperimen, menghadirkan karya segar, dan memperluas cakrawala musikal mereka.
“Dengan adanya The Pianist ini, banyak akan tumbuh generasi baru di musik dan seni pertunjukan. Mari kita berkolaborasi,” ujat Anom Darsana tersenyum senang.
Program ini direncanakan hadir setiap dua bulan sekali, dengan karya-karya musisi yang tampil direkam dan didistribusikan secara online. Dengan begitu, The Pianist bukan sekadar pertunjukan langsung, melainkan juga platform berkelanjutan untuk memperkenalkan musisi Bali ke audiens yang lebih luas.
“Keberhasilan dua malam pertunjukan ini mempertegas posisi The Pianist sebagai ruang perayaan musik, harmoni, dan keintiman panggung,” tutup Anom Darsana. [B/pran]

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali