Ubud Village Jazz Festival 2025: Membentang dari Pesisir hingga Puncak Ubud

 Ubud Village Jazz Festival 2025: Membentang dari Pesisir hingga Puncak Ubud

Konser pre-event Ubud Village Jazz Festival 2-25/Foto: ist

PANGGUNG musik terbesar, Sthala Ubud Village Jazz Festival (UVJF) 2025 digelar pada 1–2 Agustus 2025. Festival ini tidak hanya menawarkan dua hari pertunjukan utama, tetapi juga membentangkan pengalaman musical ke dalam rangkaian konser pre-event dan post-event yang tersebar di berbagai penjuru pulau.

Dengan pendekatan kuratorial yang selektif dan filosofi yang kuat, Ubud Village Jazz Festival tahun ini memperlihatkan bahwa jazz bukan sekadar genre musik, melainkan sebuah perjalanan.

Pemanasan Ubud Village Jazz Festival dimulai sejak Minggu, 27 Juli 2025, di Reef Beach Club, The Apurva Kempinski. Di tepi Samudra Hindia, East West European Jazz Orchestra tampil sebagai pembuka.

Format big-band mereka yang ekspresif membaurkan unsur swing, soul, dan folk Eropa Timur. Dengan latar matahari tenggelam dan debur ombak, jazz hadir bukan hanya sebagai bunyi, tetapi sebagai lanskap emosional.

Baca Juga:  Persembahkan “Ritus” Pesan Sanggar Lokananta Menjaga Bumi di FSBJ III

Lanjut ke Rabu, 30 Juli 2025, suasana berpindah ke The Garden, The Meru Sanur. Di bawah cahaya lampu taman yang redup dan angin laut yang lembut, Bojan Cvetković Quartet dari Serbia mempersembahkan jazz modern dengan pengaruh Balkan.

Musik mereka menggugah, meruang di antara kompleksitas ritmis dan kebebasan improvisasi, menghadirkan kesegaran kontemporer di jantung tropis.

Keesokan harinya, Kamis, 31 Juli 2025, giliran ROUGE dari Prancis mengambil alih panggung di Bumi Kinar, Ubud. Trio ini membentuk suasana introspektif dengan sentuhan melankolis yang modern.

Mereka menyulam lirisisme klasik dan tekstur eksperimental dalam sebuah perjalanan musik yang mengalun pelan namun menghunjam. Adapun ROUGE didukung oleh Institute Francaise Indonesie.

Baca Juga:  Pesona Musik Jazz Seluruh Dunia di Ubud Village Jazz Festival 2023

Puncak Ubud Village Jazz Festival sendiri berlangsung pada 1–2 Agustus 2025 di Sthala Ubud Bali, bagian dari jaringan Marriott International. Dikelilingi oleh rimbunnya hutan tropis dan aliran Sungai Wos, Ubud Village Jazz Festival kembali hadir unik.

Panggung yang tidak hanya menonjolkan keunggulan musikal, tetapi juga koneksi mendalam antara musik, tempat, dan manusia. Penyelenggara menargetkan kehadiran 3.400 pengunjung, mencerminkan peningkatan 20% dari tahun sebelumnya.

“Seluruh kamar hotel tempat festival digelar telah terisi penuh, menandakan antusiasme tinggi dari pengunjung lokal maupun internasional,” kata General Manager, Sthala Ubud Bali (Marriott International), Lasta Arimbawa kemarin.

Sebagai penutup, Minggu, 3 Agustus 2025, Samasta Lifestyle Village di Jimbaran menjadi tempat digelarnya konser post-event. Grup SILK dari Dortmund, Jerman, membawakan alunan funk, fusion, dan soul yang energetik.

Baca Juga:  Kesenian Berkonsep “Kerta Masa” Sajian Penggak Men Mersi di Festival Pertanian 2022

Dengan irama yang membuncah dan penuh groove, mereka mengemas keseluruhan rangkaian festival dalam nada yang optimis dan membangkitkan semangat.

Menurut Yuri Mahatma, co-founder Ubud Village Jazz Festival, keberadaan pre-event dan post-event adalah cerminan filosofi festival ini sejak awal berdiri.

“Kami ingin membangun kesadaran bahwa jazz bukan sekadar konser dua hari. Jazz adalah gelombang — dan gelombang itu harus terasa sejak awal dan bergema sesudahnya,” ungkapnya.

UVJF tak hanya tampil sebagai festival musik, tetapi juga sebagai ruang pertemuan lintas budaya, generasi, dan perspektif. “Kami merancang keseluruhan rangkaian ini agar penonton merasakan denyut jazz sebagai pengalaman yang utuh,” lanjutnya.

Baca Juga:  Komunitas WYP Art Fondation Gelar Lomba Bapang Barong Buntut dan Mekendang Tunggal. Ini Aksi 20 Peserta dari Berbagai Daerah di Bali

Dalam semangat keberlanjutan dan kolaborasi komunitas, festival ini terus bergerak maju, membuka ruang-ruang baru bagi ekspresi dan resonansi. Seperti jazz itu sendiri, Ubud Village Jazz Festival hidup dalam improvisasi, tumbuh dalam dialog, dan meresonansi jauh melebihi batas panggung tempat ia dimainkan. [B/pran]

Related post