RTB Menyulut Api Kreativitas Seniman dan Komunitas Seni di Kota Denpasar

 RTB Menyulut Api Kreativitas Seniman dan Komunitas Seni di Kota Denpasar

RTB, creative hub ada di Kota Denpasar/Foto: dok.balihbalihan

Seniman dan komunitas seni, tak perlu kemana-mana untuk mencari tempat yang dapat mengekspresikan jiwa seni itu. Di pusat Kota Provinsi Bali ini sudah ada creative hub terbaru dengan nama Rumah Tanjung Bungkak atau yang lebih dikenal RTB.

 

Creative hub yang terletak di Jalan Hayam Wuruk No. 171, Tanjung Bungkak itu menjadi tuan rumah bagi beragam fasilitas dan kegiatan seni, dari konser hingga pertunjukan mural. Tempat ini berukuran hampir 60 are, sehingga sebagai salah satu Creative Hub terbesar di Denpasar.

 

“Komunitas berbasis kreatif di Bali, dapat merayakan kehadiran ruang kreatif ini dengan segala pengharapan-pengharapan yang baik ke depannya,” kata Direktur RTB, Rudolf Dethu disela-sela pembukaan RTB, Minggu, 15 Oktober 2023.

 

RTB hadir dengan fasilitas yang cukup mencengangkan, mencakup gedung pertunjukan yang dapat menampung hingga 400 orang (indoor) dan lebih dari 500 orang (outdoor). Taman (amphitree) dapat menampung lebih dari 50 orang.

 

Selain itu, berbagai fasilitas yang telah beroperasi termasuk toko album (vinyl), rekaman (records store & merchandise), bar, dan restoran, studio tari, serta butik eksklusif rockabilly. Lebih menarik lagi, sejumlah restoran nasional dan kedai makan lokal dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

 

Selain itu, akan disusul dengan toko buku, studio musik, showroom motor gede (moge), dan banyak lagi yang akan datang. “Ketika gedung ini pertama kali ditemukan, kondisinya agak terbengkalai dan butuh cukup banyak perbaikan,” ucap Dethu.

 

Dethu kemudian mengupayakan investasi dan menjalankannya sebagai creative hub yang mampu menjanjikan. Ia selalu memelihara mimpi untuk masa depan yang lebih cerah, menghadapi tantangan untuk meyakinkan orang bahwa creative hub adalah konsep yang brilian.

Baca Juga:  “Gamelan Digital” Lestarikan Seni Dengan Teknologi Solusi Kreativitas Dimasa Pandemi

 

Meskipun masih mencari pola bisnis yang tepat, setiap langkah yang diambil membuktikan bahwa socio-commercial enterprise adalah jalan yang tepat untuk hadir di era kini. “Dengan dukungan teman-teman, RTB pun terwujud. Keyakinan kami semakin kuat,” ujar Dethu serius.

 

Pembukaan RTB di Kota Denpasar diisi dengan potong tumpeng/Foto: dok.balihbalihan

 

Dion Panlima Reza, seorang teman lama dari Dethu dan rekan dalam skena musik, memiliki latar belakang sebagai pengusaha dibidang properti. Ia pertama kali berkunjung ke Rumah Sanur dan terpesona oleh semangat skena musik Bali.

 

Dalam pengalaman itu, Dion merasa bersyukur telah menemukan tempat seperti Rumah Tanjung Bungkak. “Dari tahun 2018, kepemilikan tanah telah berubah menjadi PT Utama Karya, setelah kantor tidak aktif sejak tahun 2015,” ucap Dion.

 

Dion menggandeng Dethu yang mendukung penuh RTB sejak tahun 2018, dan selama masa ketidakaktifan Rumah Sanur yang membuatnya mendekati proyek RTB dengan semangat.

 

Dion kemudian menekankan pentingnya berkolaborasi dengan berbagai komunitas. Termasuk komunitas motor listrik dan Motor Gede (Moge), selain komunitas kreatif. “Ingat, RTB membuka peluang selebar-lebarnya untuk berkolaborasi dan menciptakan ruang yang inklusif,” sebutnya.

 

Ketika Dion jeda, Dethu lalu menjelaskan perbedaan RTB yang merupakan atmosfer komunitas. RTB merupakan rumah bagi individu yang berpikiran serupa, dan seringkali pertemuan-pertemuan tidak terencana dianggap sebagai berkah (serendipity).

 

“Ini adalah elemen yang kurang dimiliki oleh tempat-tempat komersial. Di RTB, kolaborasi dan kreativitas berkembang dengan sendirinya,” imbuh Dethu tersenyum.

 

Pada acara pembukaan itu, ada bagian dari showcase RTB yang menyajikan berbagai jenis kegiatan yang akan diadakan di masa mendatang. Mulai dari DJ piringan hitam hingga zine magazine workshop, melukis dan mural, Pelangi dance studio, serta pertunjukan band.

Baca Juga:  Rip Curl Gelar Eco Festival, Dibuka Beach Clean Up Ditutup Penampilan Tjok Bagus dan Navicula

 

Untuk masa depan RTB, direncanakan untuk mengadakan acara yang sudah kerap berjalan, yaitu jazz setiap Selasa (dua minggu sekali) dan akustik serta DJ setiap minggu. Selain itu, juga siap membuka pintu selebar-lebarnya bagi kreator-kreator yang akan mengisi ruang-ruang kreatif RTB secara tidak terbatas.

 

RTB bukan sekadar tempat hiburan, melainkan pusat kolaborasi dan kreativitas yang mendorong pertumbuhan seni dan budaya di Bali. “Ini adalah langkah awal untuk memperkenalkan RTB ke masyarakat sebagai tempat yang akan menyelenggarakan beragam acara dan kegiatan,” jelasnya.

 

Dengan dukungan dari individu, seperti Dion Panlima Reza, Rudolf Dethu, dan banyak lainnya, RTB diharapkan akan menjadi rumah bagi berbagai seniman dan komunitas yang menginspirasi, menjadikannya tempat yang hidup dengan geliat kreativitas yang tak mandeg dan tak melulu “itu-itu saja” di Denpasar. [B/*/darma]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post