“The Temprerance” Pentas Kolaborasi Aghumi Serangkaian Bali Spirit 2022
Suara gitar dengan getar puisi mengawali pertunjukan teater petang itu. Dalam kalangan, panggung tanpa batas, duduk dua laki-laki tenang dengan sikap meditasi. Di sebelah kanannya pemain pria memetic akustik nyentrik yang sesekali melempar puisi. Sementara di tengah-tengah belakang, lentik jemari remaja pria mengiringi lagu dengan syair puisi. Mereka tampil sangat sederhana, tanpa rias wajah juga balutan busana yang wah. Namun, mereka tampil dengan gerak penuh jiwa dan ekspresi yang kuat, sehingga memikat.
Makna dan pesan yang ingin disampaikan begitu kuat. Para pemain yang membeber kisah dengan gerak dan ekspresi, seakan mengajak setiap yang hadir untuk merenung memahami diri sendiri, bukan terpengaruh dengan orang lain. Gerak yang dipadu dengan puisi serta iringan music minimalis, mengingatkan semua orang untuk menjadikan atau menemukan diri sendiri bukan menjadi orang lain. Bukan memakai topeng, karena wajah yang asli adalah yang paling baik. Jujur, berani dan bertanggung jawab menjadi kekuatan yang tiada tanding. Semua itu perlu diasah dengan kegiatan meditasi dan yoga.
Itulah pertunjukan teater dengan konsep musik teatrikal yang berjudul “The Temperance” bertempat di The Ambengan Tenten (TAT), Minggu, 15 Mei 2022. Dalam pementasan ini, Aghumi mengajak penonton untuk merenungkan secara sederhana atas segala peristiwa yang menjadi tanya dan harapan diri. Pementasan ini dikomposeri oleh Tika Puspita, Pengarah Gerak oleh Dewa Budi dan Dek Mani, Manager Produksi oleh Yuniarti Rahmalia, Publikasi oleh Mahardika, Dokumentasi oleh Andy Putra, Pembacaan Puisi oleh Keisa, Musik Ilustrasi oleh Mahesa, dan Pemain yang terdiri dari Nuell, Ingga, Wulan, Dhea, dan Deni.
Penampilan Aghumi di bawah naungan TAT ini untuk ikut memeriahkan kegiatan Bali Spirit Festival 2022. Aghumi dipercayai untuk mementaskan sesuatu yang menarik serangkaian Bali Spirit Festival 2022 ini. Pada performance kali ini, Aghumi berkolaborasi dengan Teater Petir yang merupakan anak-anak teater dari Sekolah menengah Kejuruan (SMK) Bintang Persada Denpasar, Caprica Music Course, dan Narwastu Autism Learning Awarness.
Meski Teater Petir tergolong baru muncul di tahun 2020, namun mereka memerlukan sebuah wadah untuk dapat belajar dan mengasah kemampuan berteater mereka. Maka itu, pentas teater ini juga sebagai wadah itu. Sementara Caprica Music Course, merupakan pusat belajar untuk anak-anak yang ingin melatih kemampuan musik mereka. Lalu, Narwastu Austism Learning Awarness merupakan pusat belajar bagi anak-anak berkebutuhan khusus (Asperger, Autis, ADHD, ADD, gangguan belajar).
Lembaga Narwastu ini dinaungi oleh Si Luh Made Ratih Triastuti, S.Psi. Aghumi melihat bagaimana potensi anak-anak ini, sehingga Aghumi memberikan wadah untuk mengasah kemampuan mereka dan menjadikan diri mereka lebih berani tampil di depan khalayak. [B/*]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali