Lomba Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal untuk Remaja

 Lomba Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal untuk Remaja

Para remaja yang lihai memainkan kendang dan piawai menari barong ket, ayo ikuti Lomba Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal. Lomba ini digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui Dinas Kebudayaan kembali menggelar Lomba Tari Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal Remaja pada 20-22 Oktober 2022 di Dharma Negara Alaya mendatang. “Lomba ini untuk menjaring bibit-bibit seniman tari barong ket dan mekendang tunggal remaja di Kota Denpasar,” kata Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud), Raka Purwantara, Selasa 4 Oktober 2022.

Lomba kali ini khusus generasi muda Kota Denpasar yang berusia 15 – 28 Tahun saat lomba dilaksanakan. Peserta lomba yang sudah pernah mewakili Kota Denpasar dalam ajang Pesta Kesenian Bali tidak diperkenankan mengikuti lomba. Materi tari bapang barong ket yang ditampilkan yakni Pepeson Gilak Bebarongan (Petopengan/Bebarisan), Cecondongan, Guak Macok dengan Pengadeng atau pelayon yang menggunakan properti Tedung atau Pajeng, Ngintip Jangkrik dan terakhir Omang, dengan durasi waktu 18 sampai 20 menit.

Raka Purwantara menerangkan, tari bapang barong ket dan mekendang tunggal di era sekarang ini sangat digandrungi oleh generasi muda di seluruh Bali. Karenanya, Pemkot Denpasar kembali menyelenggarakan lomba tari barong ket dan mekendang tunggal itu khusus generasi muda. “Hal ini dimaksudkan guna memberikan kesempatan kepada para generasi muda menunjukan tehniknya serta memanfaatkan olah kreativitas tangan dalam permainan kendang,” tegasnya.

Lomba Tari Barong Ket

Dari kegiatan ini nantinya diharapkan muncul bibit-bibit Penari Barong Ket dan Pemain Kendang yang handal. “Dengan munculnya bibit-bibit baru, maka dikemudian hari akan berguna untuk kelangsungan perjalanan kesenian sakral yang ada di Kota Denpasar, baik untuk ngayah ataupun kompetisi dan lomba-lomba,” terang Kadisbud Raka Purwantara.

Baca Juga:  Reuni Agung Istakari Digelar 16 Juli 2022 Perkenalkan Hymne Istakari dan Tari Kebesaran “Istakari Puspa Kencana”

Kepala Bidang (Kabid) Kesenian, I Wayan Narta menambahkan, Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal merupakan sebuah bentuk pementasan yang berpasangan dan saling keterkaitan. Pelaksanaan lomba kali ini bersifat terbuka untuk generasi muda Kota Denpasar dengan peserta maksimal 30 pasang Juru Kendang dan Juru Bapang Barong Ket. “Nantinya pelaksanaan lomba akan menggunakan format berpasangan dengan mekanisme tarung bebas atau di undi. Namun demikian, pemilihan juara akan dipisahkan antara Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal,” tegasnya.

Administrasi dan kelengkapan identitas diri peserta wajib dikumpulkan, hal ini mengingat terdapat sanksi bagi pelanggar administrasi dan identitas. Sementara itu, tehnik, kreativitas dan penampilan menjadi fokus penilaian, dan nantinya pemenang lomba yang terdiri atas Juara I, II, III. “Untuk masing-masing kategori, yakni barong ket dan kendang tunggal akan mendapatkan piagam penghargaan serta hadiah sejumlah uang,” pungkas Narta. [B/*]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post