Puncak Piodalan di Pura Luhur Tanah Lot 16 Agustus 2023
Jika ingin menyaksikan atraksi budaya di Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, sekaranglah saatnya. Sebab, pujawali atau piodalan di Pura Luhur Tanah Lot akan segera digelar. Puncaknya jatuh pada Buda Cemeng Wuku Langkir, tepatnya pada Rabu, 16 Agustus 2023.
Walau demikian, persiapan piodalan sudah dimulai sejak, Rabu 9 Agustus 2023, sehingga kegiatan “ngayah” persiapan piodalan menjadi sebuah atraksi budaya yang unik. Saat itu, DTW yang terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali itu menjadi semakin indah saja.
Pada Rabu, 9 Agustus selama dua hari melakukan persiapan “uperengga” dengan memasang wastra atau kain serta pernak-pernik pada seluruh bangunan palinggih. Saat itu, juga menyiapkan informasi mengenai perkiraan pasang surut air laut.
Pada Jumat 11 Agustus melaksanakan upacara Mecaru Manca Sanak di Nista Mandala, untuk memohon kelancaran upacara. Minggu dan Senin (13 dan 14 Agustus) negtegang manik galih, Sedangkan pada Selasa 15 Agustus ngiring pelawatan dari desa yang dilanjutkan “ngebejiang” sebuah prosesi budaya.
Lalu, pada Rabu 16 Agustus merupakan puncak piodalan dengan upacara Katurin Pujawali. Pada saat piodalan itu, umat Hindu di Bali diperkirakan memadati pura, sehingga piodalan nyejer (berlangsung) hingga Kamis hingga Jumat 17 – 19 Agustus untuk memberikan warga melaksanakan persembahyangan.
Selanjutnya, Sabtu 19 Agustus dilakukan “nyineb” (penutupan upacara). Dalam persiapan piodalan ini, pengempon, pemangku dan serati sudah mengawali dengan ngayah persiapan “uperengga”, mulai memasang wastra atau kain pada seluruh bangunan palinggih.
“Pada saat itu pula menyiapkan informasi mengenai perkiraan pasang surut air laut, sehingga umat Hindu yang hendak bersembahyang bisa menyesuaikan waktunya,” kata Pangempon Pura Luhur Tanah Lot, Jero I Putu Toni Wirawan, Kamis 10 Agustus 2023.
Umat Hindu yang hendak melakukan persembahyangan akan dilakukan di jeroan atau tempat utama Pura Luhur Tanah Lot yang berada di atas karang tengah lautan. Hal itu, bisa dilakukan bila air laut sedang surut.
Namun, bila air laut sedang pasang, maka umat Hindu melaksanakan persembahyangan di Pengayatan atau di pelinggih penyawangan. “Pelinggih ini terletak di bibir pantai di atas bongkahan karang, sehingga pemedek yang ingin sembahyang tidak menyebarang laut,” ujarnya.
Kalau posisi air lagi pasang, maka persembahyangan pemedek dilakukan di Madya Mandala, di pelinggih Penyawangan atau Pengayatan. “Hal itu sudah menjadi kebiasaan,” ujar Assistan Manager Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot ini.
“Piodalan kali ini tergolong besar, karena bertepatan dengan tilem (bulan mati), mala pemedek yang hendak melakukan persembahyangan pasti membludak. Mereka tak hanya berasal dari daerah Tabanan, tetapi juga dari berbagai daerah di Bali,” sebut pria enerjik ini. [B/*/darma]
Perkiraan Pasang Surut Air Laut Selama Pujawali (Wita)
No | Hari/Tanggal | Pasang | Surut | Pasang | Surut |
1 | RABU, 16/08/2023
(Buda Wage Langkir) |
07.00-12.00 | 13.00-18.00 | 19.00-01.00 | 02.00-07.00 |
2 | KAMIS, 17/08/2023
(Wraspati Kliwon Langkir) |
08.00-14.00 | 15.00-20.00 | 21.00-02.00 | 03.00-08.00 |
3 | JUMAT, 18/08/2023
(Sukra Umanis Langkir) |
09.00-15.00 | 16.00-21.00 | 22.00-03.00 | 04.00-09.00 |
4 | SABTU, 19/08/2023
(Saniscara Paing Langkir) |
10.00-16.00 | 17.00-22.00 | 23.00-04.00 | 05.00-10.00 |
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali