Ingat! Tanggal 8-10 Desember, B-PART Gelar Temu Seni Pertunjukan Kontemporer di Bali

 Ingat! Tanggal 8-10 Desember, B-PART Gelar Temu Seni Pertunjukan Kontemporer di Bali

B-PART Gelar Temu Seni Pertunjukan Kontemporer di Bali Tanggal 8-10 Desember/Foto: ist

Bali tak hanya cukup dipandang sebagai satuan geografis semata. Tradisi seni pertunjukan yang ada di dalamnya, kerap dianggap sebagai sesuatu yang beku dan cenderung diposisikan sebagai objek pariwisata semata. Padahal, tradisi seni pertunjukan Bali merupakan satu bentuk entitas kehidupan yang selalu berdenyut, tumbuh dan terus bergerak.

“Tradisi seni pertunjukan Bali hadir berdasar dari kenyataan sosial zamannya, sekaligus terhubung dengan jejaring gagasan di dalam dan di luar diri Bali. Karena itu, Bali Performing Arts Meeting (B-PART) lahir dari gagasan tersebut,” kata Penginisiasi B-PART, Wayan Sumahardika, Kamis 30 November 2023.

Sumahardika menegaskan, Bali dalam konteks B-PART, bukan hanya diproyeksikan sebagai situs pertunjukan semata. Melainkan juga sebagai ruang interaksi wacana, tukar tangkap pengetahuan antarseniman, serta upaya menautkan kenyataan masyarakat dunia dalam praktik artistik pertunjukan kontemporer hari ini.

B-PART merupakan acara seni pertunjukan kontemporer yang diselenggarakan di Bali. Acara seni bertujuan untuk menjadi ruang temu seni bagi jejaring platform, seniman, dan kelompok multidisiplin pertunjukan.

Wayan Sumahardika (tengah) yang menginisiasi B-PART 2023 dihadapan para awak media/Foto: ist

Acara B-PART akan digelar pada hari Jumat-Minggu, tanggal 8-10 Desember di Masa Masa Gianyar. Kegiatan seni ini menghadirkan sejumlah program seperti pergelaran pertunjukan, diskusi, workshop, ceramah, pemutaran film, pameran dan aktivitas seni performatif lainnya.

Penyelenggaraan B-PART yahun 2023 ini, bekerja sama melalui konsorsium sejumlah seniman pertunjukan generasi muda di Pulau Dewata yang beranggotakan Heri Windi Anggara seorang musisi dan arranger dari Kelompok Sekali Pentas, Agus Wiratama seorang sastrawan dan produser pertunjukan dari Mulawali Institute.

Ada pula Medy Mahasena seorang sutradara film dari Satu Frekuensi Film, Wulan Dewi Saraswati seorang sastrawan dan sutradara dari Aghumi serta Yogi Sukawiadnyana seorang komposer musik dan gamelan dari Jelana Creative Movement.

Baca Juga:  Launching Video Klip Hyena Hingga Pameran Dan Lelang Lukisan

“Melalui konsorsium ini, kami berharap mampu mendorong pertumbuhkan infrastruktur Sumber Daya Manusia (SDM) pada bidang seni pertunjukan yang punya kesadaran kritis, kolaboratif, dan lintas disiplin terhadap praktik seni pertunjukan,” ucap penulis, sutradara teater dan pertunjukan dari Mulawali Institute itu.

B-PART Gelar Temu Seni Pertunjukan Kontemporer di Bali Tanggal 8-10 Desember/Foto: ist

Pelaksanaan B-PART ini, juga didukung oleh sejumlah lembaga dan platform, seperti Masa Masa Bali, Pithecanthropus Bali, Galeri Wastraku, Garasi Performance Institute, Jicon (Jakarta Internasional Contemporary Dance Network), Kobalit Works (Belgia), Komunitas Mahima, Majelis Dramaturgi, New Music for Gamelan Festival, Tatkala.co dan Yayasan Suara Asia Pasifik.

Kuratorial tahun pertama, B-PART bertajuk “Raga Ruang Ragam” ini sengaja dipilih dan dirancang dalam rangka mempercakapkan tubuh dan ruang serta berbagai ragam kemungkinan pembacaan kritis dari para seniman. “Kami berharap, hal ini dapat menjadi pintu masuk bagi pemetaan isu serta pengembangan tematik B-PART pada tahun berikutnya,” imbuhnya.

Seniman yang akan memeriahkan B-PART, diantaranya Wayan Gde Yudane (komposer Bali-New Zealand) menampilkan karya new music for gamelan bertajuk “Words in Iron” bersama kelompok Roras Ensemble. Ni Komang Wulandari (komponis perempuan) dan Komunitas Nayakanari aka Black Kobra dengan karya terbarunya “Intro” mengeksplorasi gamelan selonding.

Ada pula Ishvara Devati (Jakarta) menampilkan karya performans bertajuk Waktu Tamasya ke Binaria [Exercise No. 2], Razan Wirjosandjojo (Solo, Jawa Tengah) dengan karya tari berjudul Fajar di Ufuk Barat, serta Putu Aristadewi (Jembrana, Bali) dengan karya tari berjudul “Suun”.

Acara juga akan dimeriahkan oleh Graung oleh duo musik eksperimental, DJ APP, pameran tenun Bali & Sumba dari Galeri Wastraku, serta diskusi pertunjukan oleh para praktisi, seniman, akademisi dan budayawan.

Sebelumnya, B-PART juga menggelar pre-event workshop tari kontemporer bertajuk “Spiral Gong” yang difasilitatori oleh Arco Renz, koreografer Internasional dari Belgia. Dalam acara yang berlangsung 25-27 November 2023 itu, Arco menawarkan pengalaman pelatihan tubuh-pikiran dasar yang diterapkan pada metodologi koreografi dan improvisasi untuk para peserta.

Baca Juga:  Australia Semakin Minati Bali, Bandara Ngurah Rai Tambah Rute Menuju Australia

Latihan ini berupaya untuk meningkatkan kesadaran akan kebiasaan gerak bagi para penari menciptakan koreografi “bahasa asing” dengan menggunakan teknik pernafasan dan sistem “5 Fase” sebagai struktur pendukung improvisasi.

“Penyelenggaraan B-PART ini, kami rencanakan hadir setiap tahun dari tahun 2023-2025. Setelahnya, penyelenggaraan acara akan direfleksikan kembali potensi pertumbuhannya untuk masa yang akan datang,” pungkas Sumahardika. [B/*]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post