Artotel Sanur – Bali Gelar Pameran Seni Bertajuk ‘Habitat’. Pelukisnya Anak-anak Umur 7-18 Tahun

 Artotel Sanur – Bali Gelar Pameran Seni Bertajuk ‘Habitat’. Pelukisnya Anak-anak Umur 7-18 Tahun

Artotel Sanur – Bali Gelar Pameran Seni Bertajuk ‘Habitat’/Foto: ist

Jangan kaget, kalau menyimak karya lukis yang disajikan dalam pameran seni di di ARTSPACE ARTOTEL Sanur, Bali. Karya-karya yang dipajang, tak hanya menawarkan rasa indah karena memang dibuat dengan teknik yang tinggi. Tetapi, lebih pada edukasi, karena merupakan karya seniman anak-anak dari umur 7-18 tahun.

Pameran kolaborasi ARTOTEL Sanur – Bali dengan seniman Bali yang tergabung dalam ruang alternative, yaitu Studio Gelombang bertajuk ‘Habitat’ itu menghadirkan 35 buah karya seni. Pameran bertajuk “Habitat” telah dibuka pada, Selasa 12 Desember 2023 dan berlangsung hingga 12 Pebruari 2024.

“Habitat adalah tempat tinggal bagi berbagai makhluk, dan sebagai tempat tinggal sudah semestinya menjadi nyaman. Maka itu, dalam pameran kali ini, menggandeng 35 anak-anak dari Studio Gelombang untuk menyikapi tema ‘Habitat’ dengan imajinasi anak-anak yang bebas dan jujur,” kata General Manager ARTOTEL Sanur – Bali, Agus Ade Surya Wirawan.

Seluruh anggota Studio Gelombang sebagai peserta pameran mewujudkan ‘Habitat’ versi mereka sendiri. Sementara, Studio Gelombang merupakan ruang alternatif di mana anak-anak dapat berbagi pengetahuan tentang seni di Desa Batuan, Bali.

RTOTEL Sanur sangat bangga bisa bekerja sama dengan Studio Gelombang yang menjadi wadah untuk melestarikan seni dan membimbing anak untuk mencintai seni sedari dini.

“Kami berharap generasi muda akan terus berkarya dan melestarikan seni di Indonesia, khususnya di Bali. Hal ini pun menambah semangat kami untuk ikut terus mendukung munculnya emerging artist di Bali,” imbuhnya.

Baca Juga:  Colourful Souls: Pameran Seni Kolaborasi Artotel Sanur dan Sanggar Bares Lodtunduh

Studio Gelombang ini didirikan untuk melestarikan tradisi seni rupa Batuan. “Jika merujuk pada prasasti Batuan, gaya lukisan Batuan sudah ada sejak 1.000 tahun yang lalu. Meski begitu, tradisi ini perlu kita jaga secara aktif agar tetap lestari,” ucap pendiri Studio Gelombang, Made Griyawan.

Ibarat gelombang, rangkaian kesenian tradisional tidak boleh putus. Baik besar atau kecil, ombaknya akan terus ada. Maka itu, anak-anak ini sebagai harapan untuk melestarikan kesenian utamanya seni lukis Gaya Batuan. [B/*]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post