Bulan Bahasa Bali Ke-6 Angkat Tema “Jana Kerthi Dharma Sadhu Nuraga”

 Bulan Bahasa Bali Ke-6 Angkat Tema “Jana Kerthi Dharma Sadhu Nuraga”

Wimbakara (lomba) musikalisasi puisi pada BBB ke-5 tahun 2022/Foto: doc.balihbalihan

Masyarakat Bali boleh senang dan bergembira, karena Dinas Kebudayaan Provinsi Bali kembali memperingati Bulan Bahasa Bali (BBB). Untuk peringatan BBB ke-6 tetap digelar selama sebulan, hanya saja pelaksanaanya berlangsung dari tanggal 1 Februari hingga 2 Maret 2024.

Pada pelaksanaan tahun ini mengangkat tema “Jana Kerthi Dharma Sadhu Nuraga” yang bermakna Bulan Bahasa Bali merupakan altar pemuliaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali sebagai sumber kebenaran, kebijaksanaan dan cinta kasih untuk memperkuat jati diri krama Bali.

“BBB ke-6 pasti ada di tahun 2024 ini. Rapat persiapan telah dilaksanakan sekaligus menjawab keraguan serta pertanyaan-pertanyaan yang ada di masyarakat, apakah BBB itu masih berlangsung atau tidak,” kata Plt. Kepala Bidang Sejarah dan Dokumentasi Kebudayaan Dinas Kebudayaan Bali, I Wayan Ria Arsika, S.S. saat dikonfirmasi, Selasa 2 Januari 2024.

Peringatan BBB ini bertujuan untuk memberikan ruang untuk pelestarian dan menumbuh kembangkan aksara, sastra, dan Bahasa Bali di tengah masyarakat. Hal itu diwujudkan menjadi 6 agenda, yakni Wimbakara (Lomba), Sesolahan (Seni Pertunjukkan), Widyatula (Seminar), Kriyaloka (Workshop) dan Reka Aksara (Pameran).

Selain itu, ada Bali Kerthi Nugraha Mahottama, penganugrahan penghargaan kepada penggiat sastra Bali. Pada saat pembukaan, dimeriahkan dengan Festival Nyurat Lontar yang menghadirkan 500 orang peserta, dan Festival Ngetik Aksara Bali dengan Keyboard Aksara Bali dengan melibatkan sebanyak 200 orang peserta.

“Pelaksanaan BBB tetap digelar selama sebulan penuh. Hanya saja, karena ada Pesta Demokrasi, maka pada tanggal 13 dan 14 dikosongkan untuk memberikan kesempatan masyarakat untuk mengikuti Pemilu, sehingga pelaksanannya berlangsung hingga 2 Maret 2024. Di bulan itu, juga ada Hari Raya Galungan,” jelas Ria Arsika.

Dalam agenda Wimbakara (Lomba) menyajikan berbagai jenis lomba dengan jumlah 20 lomba yang dibagi menjadi 2 kategori, yakni lomba yang pesertanya perwakilan Kabupaten/Kota (6 Lomba) dan Lomba yang diikuti oleh masyarakat umum (14 Lomba).

Baca Juga:  Tari Barongsai Meliuk Lincah Memikat Pengguna Jasa Bandara Ngurah Rai

Untuk Sesolahan (Seni Pertunjukkan) akan mementaskan sebanyak 5 kali pertunjukan, dengan rincian pertunjukan pembukaan dengan lakon Smaradahana, pertunjukkan penutupan dengan lakon Andabhuwana, Panggung Apresiasi Sastra dengan lakon Jaratkaru, dan dalam Panggung Apresiasi Sastra ini akan mementaskan kesenian Wayang.

Dalam agenda Widyatula (Seminar) akan dilaksanakan sebanyak 2 kali, yakni Seminar Bahasa, Aksara dan Sastra Bali. Diisi pula bedah Lontar dengan judul Wreti Sesana/Dharma Kahuripan/Putra Sesana/Sila Krama. Sementara Kriyaloka (Workshop) diselenggarakan sebanyak 2 kali, yaitu Pengembangan Aksara dan Pasang Aksara Bali dan workshop Drama Bali Modern.

Sedangkan Reka Aksara (Pameran) mengambil tema Pameran Dharmakriya “Transformasi Bahasa, Aksara dan Sastra Bali dalam Teknologi Kreatif. Pameran akan diikuti oleh Perajin, Penenun, Pangusada, dan sebagainya.

“Untuk Bali Kerthi Nugraha Mahottama, penerimanya 2 orang. Dimana proses seleksisnya, dimulai dari usalan dari masing-masing kab/kota yang mengirimkan 2 nama sebagai calon penerima penghargaan, lalu akan diseleksi oleh tim penilai,” tutup Ria Arsika. [B/*]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post