Wisatawan Diundang Menyelami Ketenangan Nyepi di NEO+ Kuta Legian
Masih berada di Bali? Datang dan menginaplah di NEO+ Kuta Legian. Hotel yang terletak di Jalan Legian Gang Troppozone No.8, Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali ini, bahkan memberikan undangan hangat bagi para tamu untuk tinggal di sini. Undangan itu, untuk merasakan ketenangan di Hari Raya Nyepi.
“Kami mengundang para tamu untuk tinggal di NEO+ Kuta Legian saat Hari Raya Nyepi. Kami sedang menawarkan paket spesial dengan harga Rp 1.530.000 per paket,” kata Marketing Communications NEO+ Kuta Legian, Mira Winda, Jumat 7 Maret 2024.
Penawaran eksklusif ini mencakup akomodasi untuk dua orang. Tentu dengan sarapan dan makan malam setiap hari. Paket ini memberikan kesempatan untuk menyelami ketenangan Nyepi di jantung kawasan Legian yang ramai di Bali.
Selama tinggal di NEO+ Kuta Legian, setiap tamu akan dapat ikut merayakan kekayaan budaya dan tradisi Bali selama Parade Ogoh-ogoh dan Hari Raya Nyepi 2024. Parada Ogoh-ogoh itu betlangsung pada Hari Pengrupukan, sehari sebelum Nyepi atau Minggu, 10 Maret 2024.
Parade Ogoh-ogoh itu sangat dinamis dan penuh makna. Patung berbahan kertas itu akan menghiasi jalanan Legian pada hari Pengrupukan tahun ini. Parade seni budaya itu, menandai perayaan Hari Raya Nyepi yang akan datang.
Parade Ogoh-ogoh ini menjanjikan tontonan seni dan pertunjukan tradisional Bali yang unik. Parade tahunan itu, sebuah acara yang sangat digemari dalam kalender budaya Bali. Itu, akan dimulai dari (masukkan titik awal) dan melewati Jalan Legian.
Penduduk dan pengunjung diundang untuk menyaksikan penampilan menawan dari Ogoh-ogoh yang dibuat dengan rumit dan penuh kreativitas itu. Masing-masing mewakili entitas spiritual dan makhluk mitos yang penuh makna.
“Sehubungan dengan parade tersebut, Jalan Legian akan ditutup sementara untuk lalu lintas kendaraan. Hal itu untuk memastikan keselamatan dan kesenangan bagi peserta dan penonton yang menyaksikan atraksi budaya itu,” ucap Mira Winda.
Besoknya kemudian, saat pulau bersiap untuk Hari Nyepi. Itu, adalah waktu introspeksi dan peremajaan spiritual. Ini penting untuk menjalankan Catur Brata Penyepian, yaitu empat larangan yang mesti dileksanakan pada saat Nyepi.
Larangan itu meliputi amati geni (tidak ada api atau cahaya), amati karya (tidak ada pekerjaan), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak ada hiburan atau pesta pora). Pedoman ini sangat penting untuk menghormati pentingnya Nyepi dalam tradisi budaya dan agama Bali. [B/*/darma]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali