Naluriku Menari Digelar pada 27-28 April 2024. Peringati Hari Tari Dunia di Kota Denpasar
Kalau merasa bisa atau memiliki hobi menari, ikut saja dalam kegiatan seni bertajuk “Naluriku Menari”. Kegiatan yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar bersama komunitas seni Naluri Manca itu untuk memeriahkan Hari Tari Sedunia yang diperingati setiap tanggal 29 April.
Naluriku Menari akan diikuti oleh lebih dari 1.000 penari, seniman dan maestro. Para penari, seniman dan maestro itu akan memeriahkan kegiatan yang akan digelar secara terpusat di Kawasan Dharma Negara Alaya pada 27-28 April 2024.
“Naluriku Menari atau yang disingkat Name ini pada tahun 2024 ini akan memasuki tahun ketiga pelaksanaannya,” kata Kordinator Komunitas Seni Naluri Manca, Ida Bagus Eka Haristha saat Rapat Kordinasi Lintas Sektor yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana di Kantor Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Rabu (3/4).
Pada tahun ini tema yang diangkat yakni ‘Melodi Eterna Dalam Alur Waktu’. Pelaksanaan Naluriku Menari ini diharapkan mampu memberikan ruang berkreatifitas untuk mengasah skill, serta edukasi kepada seluruh pelaku seni yang memiliki minat dan bakat dalam berkarya.
“Dengan memotivasi untuk meningkatkan kualitas dari penggalian, pelestarian, pengembangan seni, serta memicu generasi untuk tetap produktif berkesenian baik sebagai pelaku maupun berkarya dalam menuangkan ide dan gagasan yang baru sesuai dengan era dan jaman yang semakin berkembang,” ujarnya
Tema ‘Melodi Eterna Dalam Alur Waktu’ itu mengandung makna, yakni warisan budaya yang abadi dan tetap relevan seiring berjalannya waktu. Harapannya, mampu membangkitkan naluri dalam berkesenian.
Selain itu untuk tetap dapat memberikan pesan dan rasa serta melahirkan sesuatu yang baru dan memiliki makna yang tersirat baik dalam karya atau pesan kehidupan.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan berbagai mata acara, dimana hingga saat ini peserta yang akan terlibat di Name ini sudah mencapai 1.200 orang, dan akan terus bertambah menuju hari pelaksanaan nanti,” ujarnya.
Pria yang akbar disapa Gus Eka ini menjelaskan, Name tahun ini akan dibagi dalam empat divisi utama dengan dua poin kegiatan utama. Yakni Divisi Kompetisi, Divisi Maestro, Divisi Eksebisi Pargelaran dan Divisi Gelar Karya.
Dengan begitu, nantinya kehadiran para maestro seni Kota Denpasar dapat menjadi inspirasi bagi seniman muda dalam berkarya dan berkreatifitas.
“Secara umum konsepnya masih mirip dengan tahun lalu, namun demikian tahun ini kami menghadirkan lebih banyak seniman Denpasar, agar menjadi inspirasi bagi seniman muda dalam berkarya dan berkreatifitas, khususnya di bidang seni tari,” ujarnya.
Sekda Alit Wiradana memberikan apresiasi atas optimalisasi segara persiapan dalam pelaksanaan Hari Tari Sedunia di Kota Denpasar. Denpasar sebagai ibukota Provinsi Bali merupakan barometer perkembangan seni.
Hal ini juga sejalan dengan Visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju. Para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diintruksikan untuk bersinergi guna mensukseskan acara tersebut.
Kesuksesan ini menjadi tolak ukur perkembangan serta penguatan kebudayaan Bali di Kota Denpasar. Pelaksanaan Hari Tari Dunia ini dapat menjadikan Denpasar sebagai kota berbasis budaya yang senantiasa mendukung penguatan kebudayaan, serta dapat menjadi tolak ukur pembangunan kesenian di Bali,” ujar Sekda Alit Wiradana. [B/*]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali