Seniman Drama Gong Lawas Bakal Meriahkan PKB XLVI Tahun 2024

 Seniman Drama Gong Lawas Bakal Meriahkan PKB XLVI Tahun 2024

Penampilan Seniman Drama Gong Lawas pada PKB ke-44 tahum 2022/Foto: doc.balihbalihan

Tak seperti di tahun 70-an dan 80-an, kesenian Drama Gong begitu digemari. Bukan dari kalangan orang dewasa saja, bahkan kalangan anak-anak dan anak-anak muda juga sangat menyukai kesenian yang mengutamakan acting dan penguasaan dialog itu.

Dulu, Drama gong adalah bentuk seni pertunjukan yang sempat menjadi primadona di Pulau Dewata hingga ke Pulau Lombok. Bahkan, dalam pementasannya selalu berhasil menyedot penonton hingga pagi hari. Semakin malam, penonton malah semakin ramai.

Kini, Drama Gong yang diciptakan sekitar tahun 1966 oleh Anak Agung Gede Raka Payadnya dari desa Abianbase (Gianyar) itu seakan ditinggalkan. Anak-anak muda, banyak yang tidak tahu, bahkan tidak mengetahui kesenian yang diiringi dengan gamelan gong kebyar itu.

Karena itu, ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) melalui fungsinya sering kali menyajikan kesenian Drama Gong. Kadang diparadekan, kadang pula dikemas dalam bentuk lomba, dengan harapan kesenian yang syarat dengan nilai-nilai positif itu tetap lestari.

Baca Juga:  Pesona Joged Bumbung Dedalu Menggoda Pengunjung DTW Tanah Lot

Pada PKB XLVI tahun 2024 ini, Seniman Drama Gong Lawas akan menyajikan pertunjukan kesenian Drama Gong itu. “Kami akan tampil di event PKB,” kata Ketua Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas, Anak Agung Gede Oka Aryana saat audensi bersama Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta di Rumah Jabatan Bupati Badung, Kamis 11 April 2024.

Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas saat audensi bersama Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta/Foto: ist.

Dalam persiapan pentas itu, Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas ini masih terkendala dengan pendanaan. Karena itu, pihaknya melakukan beraudensi mohon bantuan untuk persiapan pentas tampil di acara PKB akan datang.

“Kami seniman drama gong lawas menyampaikan terima kasih dan setinggi-tingginya kepada Bupati Badung yang telah menerima kami serta memberikan apresiasi dan bantuan. Bantuan yang diberikan ini menambah semangat kami untuk tampil,” ucapnya bersemangat.

Tak hanya bersemangat untuk tampil, tetapi berkomitmen menjaga dan melestarikan seni adat dan budaya tradisional Bali ini. Para Seniman Drama Gong Lawas ini akan selalu berupaya melestarikan, serta menumbuhkan generasi-generasi baru drama gong kedepannya.

Baca Juga:  “Ngripta Prasi” Wimbakara Meriahkan Bulan Bahasa Bali 2021

Acara audensi yang juga dihadiri pelawak senior Bali Petruk, Lodra, Moyo serta seniman drama gong legendaris lainnya, Oka Aryana menegaskan, Paguyuban Seniman Drama Gong Lawas terbentuk dengan anggota berjumlah 120 orang.

Pada saat audensi itu, Bupati Giri Prasta memberikan apresiasi dengan memberikan dana pribadi sebesar Rp.50 Juta sebagai bentuk dukungan untuk seniman tetap eksis dan berkarya. Bantuan itu sebagai bentuk komitemen Bupati Giri Prasta dalam melestarikan seni budaya tradisional.

Budaya tradisional itu sebagai identitas budaya Bali. Hal itu, bahkan menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung. Karena seni budaya tradisional yang lestari akan dapat memperkuat serta memperkokoh warisan seni, adat dan Budaya Bali.

“Saya berterima kasih kepada tokoh dan seniman se-Bali karena telah hadir bersama di sini. Pagelaran drama gong, dulu pernah menjadi tontonan favorit saya sewaktu kecil. Kesenian ini sangat menarik,” kenang Bupati Giri Prasta.

Disamping sebagai tontonan yang menghibur penggemarnya, jelas Bupati Giri Prastadrama gong juga sebagai tuntunan. Itu karena di dalam setiap pertunjukannya, kesenian yang mengadalkan acting ini selalu ada pesan-pesan moral, baik yang menyangkut tattwa maupun susila.

“Tokoh seni menjadi jembatan emas untuk generasi penerus saat ini yaitu generasi z. Bukan saja sebagai pelengkap prosesi upacara tetapi disini juga memberikan informasi Bali juga filsafat melalui pertunjukan yang menghibur dan membahagiakan masyarakat semua,” jelasnya.

Bupati Gri Prasta kemudian berharap dengan terbentuknya Pasemetonan atau Paguyuban Seniman Drama Gong Lawas ini, kedepan ada hingga tingkat kecamatan yang merupakan bagian dari upaya merawat seni budaya masyarakat Bali agar tidak tergerus oleh arus perkembangan global.

“Seni dan Budaya kita harus jaga dan lestarikan bersama-sama. Ini merupakan ekosistem pariwisata, sehingga kedepan bisa bangkit menjadi budaya nasional dan global. Bali boleh maju dengan kemajuan Bali, tetapi jangan sampai menggerus akar seni, adat dan budaya kita,” pesannya. [B/*]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi seni budaya di Bali

Related post