Lima Seniman Menerima ‘Adi Sewaka Nugraha’ dan Tiga Menerima ‘Parama Bhakti Budaya’

 Lima Seniman Menerima ‘Adi Sewaka Nugraha’ dan Tiga Menerima ‘Parama Bhakti Budaya’

Lima seniman menerima penghargaan Adi Sewaka Nugraha dan tiga menerima Parama Bhakti Budaya/Foto: ist

Ini yang menarik dari perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI tahun 2024. Pesta seni milik masyarakat Bali ini, tak hanya menyajikan kesenian tradisi, klasik dan berbagai karya seni kreasi, tetapi memberikan sebuah apresiai dan penghargaan terhadap para seniman.

Seniman Bali yang telah berkarya dan mengadi pada seni menerima penghargaan Adi Sewaka Nugraha 2024. Selain itu, Pemerintah Provinsi Bali, juga memberikan penghargaan Parama Bhakti Budaya kepada tiga seniman yang menunjukkan pengabdian untuk penguatan kebudayaan Bali.

Lima orang Penerima Adi Sewaka Nugraha yang telah memenuhi kriteria tersebut, antara lain I Gusti Bagus Suarsana, BA., (bidang Seni Karawitan), Prof. Dr. Desak Made Suarti Laksmi, S.SKar., MA (bidang Seni Karawitan).

Kemudian Prof. Dr. Drs. I Nyoman Suarka, M.Hum (bidang Seni Sastra Daerah), Alm I Made Subandi, S.Sn (bidang Seni Karawitan), dan I Made Lamu (bidang Seni Pedalangan).

Baca Juga:  Janger Hasta Komala ‘Cupak Dadi Ratu”, Pembuktian Seniman Duta Kota Denpasar

Sementara seniman yang menerim penghargaan Parama Bhakti Budaya, yakni I Nyoman Wenten yang aktif mempromosikan kesenian Bali di luar negeri, I Nyoman Suadin seniman karawitan pengajar seni gamelan Bali di Amerika dan Guy Phillipe Augier, budayawan asal Perancis.

Guy Phillipe Augier yang memiliki kecintaan terhadap kesenian Bali khususnya seni lukis, sehingga mendirikan Museum Pasifika di Nusa Dua Bali. Museum ini menyimpan ratusan karya seniman-seniman ternama, dan menjadi pusat seni internasional.

Penghargaan diserahkan oleh Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya saat penutupan PKB ke-46 bertempat di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, pada Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu 13 Juli 2024.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof I Gede Arya Sugiartha mengungkapkan, penghargaan Adi Sewaka Nugraha merupakan wujud perhatian, pengakuan dan apresiasi Pemrov Bali atas prestasi dan pencapaian seniman atau pelaku seni dalam penguatan dan pemajuan seni tradisi, klasik, atau seni rakyat.

Baca Juga:  Laporan Pentas “The Seen and Unseen” dari Australia [2] – Kami Merayakan Galungan di Negara Lain

“Mekanisme proses pemberian Pengharagaan Adi Sewaka Nugraha didasari atas usulan dari perangkat daerah yang menangani urusan kebudayaan di masing-masing kabupaten dan kota,” kata Kadis Prof. Arya Sugiartha.

Usulaha itu juga datang dari Lembaga Pendidikan Tinggi Bidang Kebudayaan dan Lembaga non Pemerintah Bidang Kebudayaan. “Pastinya, ada sejumlah kriteria umum dan khusus yang telah ditetapkan,” tegas mantan Rektor ISI Denpasar ini.

Dari aspek verifikasi atau penilaian meliputi pengabdian, keahlian, bidang seni tradisi, klasik, dan seni rakyat untuk kepentingan masyarakat, kepeloporan dan kontribusi, kreativitas dan Inovasi kekaryaan bidang seni tradisi, klasik atau seni rakyat, serta telah mendapat penghargaan lain yang relevan. Selain itu juga, memiliki reputasi dan pengakuan.

“Kelima seniman penerima Adi Sewaka Nugraha ditetapkan sebagai penerima penghargaan sesuai Keputusan Gubenur Bali Nomor 527/03-J/HK/2024, tanggal 1 Juli 2024. Kelimanya diberikan piagam penghargaan dan uang masing-masing sebesar Rp 50 juta,” papar Prof. Arya Sugiartha.

Baca Juga:  Musik Tradisional Sumatera Selatan ‘Irama Batanghari Sembilan’ yang Mempesona

Dengan pemberian Penganugerahan Adi Sewaka Nugraha ini diharapkan mampu memotivasi generasi penerus bangsa untuk memiliki integritas, dedikasi, dan kontribusi dalam penguatan dan pemajuan seni tradisi, klasik dan/atau seni rakyat secara berkelanjutan. [B/*/darma]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post