Festival Mendongeng ‘YUK’ Cara Menghidupkan Kreativitas Anak-anak Bali

Komunitas Jejak Literasi Bali gelar Festival Mendongeng ‘YUK’/Foto: ist
Anak-anak kini jarang mendengar dongeng, bahkan mendengar dongeng. Mereka lebih suka bermain gadget, jarang bersosialisasi dan cenderung individual. Apalagi, pertumbuhan teknologi begitu pesat, maka semakin sulit anak-anak lepas dari ketergantungan pada gadget.
Meski ponsel pintar memudahkan akses informasi, dampak negatifnya pada perkembangan dan kreativitas anak tidak bisa diabaikan. Melihat fenomena itu, Komunitas Jejak Literasi Bali (JLB) menggelar Festival Mendongeng YUK (Yang Unik dan Kreatif).
Festival Mendongeng YUK dibuka pada Sabtu, 12 Oktober 2024 dan berlangsung selama bulan Oktober 2024. Untuk kali ini, kegiatan pengenalan mendongeng diberikan kepada 15 remaja berusia 14-17 tahun yang berasal dari Desa Tonja, Denpasar.
“Kami menciptakan Festival Mendongeng ini untuk menghidupkan kembali kreativitas mereka dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya serta cerita rakyat Indonesia,” kata Andika, Founder Komunitas Jejak Literasi Bali, Jumat 25 Oktober 2025.
Andika, berharap bahwa ke depannya ia dan teman-teman komunitas dapat mengembangkan kegiatan ini menjadi lebih besar sehingga dapat menjangkau lebih banyak anak-anak di masa mendatang.
Kegiatan mendongeng ini menghadrikan narasumber utama, Debby Lukito Goeryadi, penulis terkenal dan pengarang Kreasi Unik Botol Plastik, berbagi pengalaman tentang pentingnya mendongeng dalam membangun kreativitas anak.
Debby mengatakan, kegiatan ini mampu membangun kreativitas anak-anak dengan mengajarkan dasar-dasar mendongeng. “Mendongeng itu tidak bisa begitu saja datang, mereka harus mampu mengeluarkan ekspresi dan mempelajari beberapa strategi-strategi mendongeng,” ujarnya.
Peserta mendongeng begitu antusias mengikutinya. “Acara ini membantu kami belajar dasar-dasar mendongeng. Saya tak sabar untuk berbagi ilmu ini dengan anak-anak di desa ini yang akan saya dan teman-teman bimbing pada acara puncak nanti,” paparnya.
Puncak acara diisi dengan Lokakarya Peningkatan Kapasitas Pendongeng Cerita Anak pada Minggu, 20 Oktober 2024, Sebanyak 35 anak usia 9-12 tahun dari Desa Tonja dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menampilkan dongeng yang mereka buat.
Elis Siti Mariam dari Balai Bahasa Provinsi Bali dan Afrilia Wulandari, Ketua Kampung Dongeng Bali yang menjadi narasumber begitu senang dengan anak-anak. Karena itu, anak-anak menunjukkan bakat mereka dalam mendongeng.
Setiap kelompok menerima umpan balik dari narasumber Afrilia untuk meningkatkan kemampuan mereka. Di akhir acara, penampilan para peserta direkam sebagai kenang-kenangan.
Salah satu peserta, Arjuna, dengan penuh semangat berkata, “Asik banget! Awalnya takut gak hafal, tapi setelah dicoba, akhirnya bisa tampil di depan sama temen-temen”.
Festival Mendongeng YUK sukses menginspirasi anak-anak di Bali untuk kembali menggali potensi kreatif mereka, sekaligus memperkuat kecintaan terhadap budaya dan cerita rakyat Indonesia. [B/*/darma]

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali