Diego Berel Gelar Pameran di The Apurva Kempinski Bali
Diego Berel, seorang pelukis berbakat menggelar pameran bertajuk ‘Gallery of Art: Arts Beyond Boundaries’ di The Apurva Kempinski Bali. Dalam pameran ini, Diego Berel mengekspresikan ketangguhannya dalam menghadapi tantangan melalui warna-warna di kanvas.
Pameran karya seni lukis ini berlangsung di Pendopo Lobby dan telah dibuka mulai tanggal 29 November 2024. Pameran ini bergagasan untuk membangkitkan kembali semangat juang dalam mengatasi tantangan melalui upaya, semangat, dan ketangguhan yang konsisten.
“Kami tetap berkomitmen untuk menggiatkan inklusivitas dan kesempatan yang setara, termasuk menciptakan ruang di mana setiap orang diterima dan dihormati,” ungkap Vincent Guironnet, General Manager The Apurva Kempinski Bali, Rabu 4 Desember 2024.
Tujuan pameran ini untuk memberi motivasi dalam sebuah perjalanan dan mengubah hambatan menjadi pencapaian, membangun kepercayaan diri, dan membentuk karakter yang kuat secara profesional dan pribadi sambil menunjukkan keterbatasan dapat dilewati dengan tekad yang kuat.
“Diego Berel, merupakan pelukis muda asal Indonesia yang berhasil menghadapi berbagai tantangan, dan terus mengekspresikan dirinya melalui lukisan-lukisannya yang telah diakui secara internasional,” jelas Vincent Guironnet.
Diego Berel lahir di Jakarta, dan telah memamerkan berbagai seni visual, termasuk lukisan abstrak, seperti pameran di Jakarta, Bali, London, dan Kuala Lumpur. Ia juga telah menghadiri beberapa pameran Dalam Jaringan (Daring) luar negeri di London, Los Angeles, dan Tokyo.
Kecintaannya pada seni lukis diwarisi dari bakat seni ayahnya. Sementara kecintaannya pada seni lukis, tumbuh ketika ia masih bersekolah di sekolah berkebutuhan khusus di Jakarta Selatan. Lukisannya banyak terinspirasi oleh budaya Adonara, Nusa Tenggara Timur, tempat asal ibunya.
Gaya melukis Diego menggambarkan unsur-unsur alam dan masyarakat, menampilkan warna-warna yang berani dan cerah. Semangat juangnya dalam mengatasi tantangan, sejalan dengan komitmen resor untuk pemberdayaan dan inklusivitas merayakan bakat di Indonesia.
Selain karya seni Diego melalui media kanvas, The Apurva Kempinski Bali juga memamerkan dua karya instalasi seni avant-garde dan ramah lingkungan yang dibuat oleh para perajin lokal menggunakan bahan daur ulang.
Instalasi Axis of Greed dan The Synergy of Divine Gifts mengeksplorasi aspek-aspek penting dalam perilaku dan keterhubungan manusia. Axis of Greed memperingatkan tentang dampak manusia terhadap lingkungan, menunjukkan bagaimana keinginan yang tidak terkendali mengganggu ekosistem dan menyebabkan bencana.
Sementara The Synergy of Divine Gifts menyoroti kompleksitas dan keharmonisan tubuh manusia, menggiatkan rasa syukur dan tindakan yang bertanggung jawab. Kedua instalasi ini mengajak merenungkan peran sebagai manusia dalam melindungi lingkungan dan menghargai nilai kehidupan.
Pada acara peluncuran ‘Gallery of Art: Arts Beyond Boundaries’, The Apurva Kempinski Bali mengundang beberapa organisasi yang secara aktif mendukung komunitas disabilitas di Bali untuk terlibat dalam diskusi interaktif yang sangat bermakna.
Beberapa pembicara termasuk Mahomeda Arifin – Managing Director Annika Linden Centre, yang mewakili organisasi yang telah memiliki peran penting dalam pemberdayaan inklusivitas di Bali sejak tahun 2013 melalui program dan aktivitas holistiknya yang inspiratif.
Ketua Yayasan Peduli Kemanusiaan Bali, Elsye Suryawan menyediakan pendidikan, layanan terapi fisik, dan program rehabilitasi sejak tahun 2001.
Operation Manager PUSPADI Bali, Putu Juliani Lawalata telah menyediakan alat bantu fisik bagi mereka yang membutuhkan sejak tahun 1999 untuk membantu mobilitas dan produktivitas, dan Wisnu Saputra – Project Manager DNetwork Bali telah menyediakan dukungan kepada individu berkebutuhan khusus dengan memberikan kesempatan setara dalam kesempatan kerja.
Sejalan dengan visi The Apurva Kempinski Bali, para mitra ini berbagi nilai yang sama dalam menyediakan kesempatan yang sama bagi semua talenta dan mendukung mereka untuk menyalakan semangat juang untuk mengatasi tantangan dan rintangan melalui semangat dan ketangguhan.
Peluncuran ‘Gallery of Art: Arts Beyond Boundaries’ dimeriahkan dengan pagelaran seni oleh penari tuna rungu atau ‘Teman Tuli’ dari Kitapoleng Bali. Tarian tersebut diberi nama Nguripang Jiwa , yang menceritakan tentang ritme alam semesta menjadi denyut kehidupan.
Dalam keheningan tanpa suara, para penari tersebut menemukan ritme, melalui gerakan mereka menciptakan percakapan, dan dalam keberanian mereka menemukan kemungkinan yang tak terbatas.
Alam semesta memberi mereka kemungkinan untuk berkembang menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri, karena keheningan tidak dilihat sebagai akhir tetapi justru sebagai awal dari sesuatu yang baru.
“Melalui program ini, The Apurva Kempinski Bali berbagi kesempatan dengan para talenta inspiratif yang memukau para tamu dengan perspektif dan kemampuan unik mereka, yang mewujudkan tujuan dari kampanye Powerful Indonesia: Bhinneka Tunggal Ika,” tekadnya. [B/*/darma]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali