Anthology of Indonesian Music: Sajikan Musik Klasik Tahun 80-an Diaransemen Jazz

 Anthology of Indonesian Music: Sajikan Musik Klasik Tahun 80-an Diaransemen Jazz

Anthology of Indonesian Music di Pendopo Lobby The Apurva Kempinski Bali/Foto: ist.

Aksan Sjuman, musisi ternama dan salah satu penulis buku ‘Antologi Musik Indonesia’ bersama Indra Lesmana, komposer dan penulis lagu jazz ternama serta Raul Renanda, artis dan desainer terkemuka tampil dalam Irama Nusantara di Pendopo Lobby The Apurva Kempinski Bali.

Dalam edisi keenam ‘Anthology of Indonesian Music’ yang berangsung pada Jumat, 8 November 2024 itu para musisi dan artis itu , membawa kompilasi lagu yang ‘Terbaik dari yang Terbaik (Best of the Best)’ yang dikurasi sejak edisi pertama ‘Anthology of Indonesian Music’.

Acara malam itu menjadi lebih menarik, karena menampilkan para artis terkemuka lainnya, seperti Tompi, penyanyi jazz ternama di Indonesia. Tompi memiliki gaya vokal yang terpengaruhi oleh budaya dan teknik vokal tradisional dari Aceh. Itu terpancar dalam narasi pribadi dan bergema dalam karya-karyanya.

Ada pula Oppie Andaresta, penyanyi dan penulis lagu pop dan rock tenar pada tahun 90-an yang dikenal dengan lagu-lagunya yang bernuansa isu sosial. Turut pula, Nesia Ardi, yang berasal dari keluarga musisi,dan salah satu penyanyi Jazz yang diakui karena perpaduan unik antara suara tradisional Indonesia dan jazz kontemporer yang dibawakannya.

Baca Juga:  Kolaborasi Lintas Seni, Warnai Program Gallery of Art Volume II The Apurva Kempinski Bali

Penampilan mereka saat itu, mengangkat kembali lima genre musik: jazz, pop, rock, dangdut, dan 80’s melancholy. Acara ini mengundang para tamu dan penikmat musik untuk menikmati acara yang menampilkan lebih dari sekadar pertunjukan musik itu.

“Anthology of Indonesian Music sebagai sebuah perayaan yang menghubungkan para penonton dengan beragam genre musik Indonesia,” kata Director of Marketing The Apurva Kempinski Bali, Melody Siagian disela-sela acara tersebut.

Beragam genre musik Indonesia yang disajikan itu, mulai dari musik rock yang kompleks, musik ‘dangdut’, musik klasik Indonesia tahun 80-an hingga musik populer yang dibawakan dengan nuansa alunan dan aransemen jazz.

Para artis ini menyajikan pengalaman pertujukan musik yang luar biasa, sehingga acara ‘Best of the Best: Anthology of Indonesian Music’ memukau penonton. Apalagi, diisi diskusi interaktif dan penampilan eksklusif oleh musisi jazz ternama, seperti Indra Lesmana dan Aksan Sjuman.

Baca Juga:  I Wayan Sadu Pamerkan “The Journey” di Santrian Gallery Sanur. Pameran Tunggal Kedua Penuh Kejutan

“Dengan edisi keenam Antologi Musik Indonesia, The Apurva Kempinski Bali melanjutkan pelestarian dan membawa musik Indonesia ke panggung yang lebih besar dengan menampilkan musisi dan desainer ternama,” jelas Melody.

Anthology of Indonesian Music edisi diskusi di The Apurva Kempinski Bali/Foto: ist.

Melody kemudian menegaskan, acara yang digelar The Apurva Kempinski Bali ini sebagai bagian dari melanjutkan semangat kampanye ‘Powerful Indonesia: Bhinneka Tunggal Ika’ melalui kriya musik Indonesia.

Diskusi interaktif itu, mampu mengubah pertunjukan musik menjadi sebuah pengalaman edukatif yang memperdalam pengetahuan penonton akan musik Indonesia beserta akar budayanya.

Aksan Sjuman yang memandu diskusi itu mengatakan, kolaborasi istimewa ini telah dimulai pada Maret 2023 lalu, saat pertama kali memperkenalkan buku inovatif ‘Antologi Musik Indonesia’ di L’Atelier by Cyril Kongo – lounge ikonik The Apurva Kempinski Bali.

Baca Juga:  ”Lelakut” Pameran Eco Art Galang Kangin di Subak Telunnayah

Aksan Sjuman bersama dengan Raul Renanda, dan Indra Lesmana yang bekerja sama dengan The Apurva Kempinski Bali, mengembangkan inisiatif ini melalui berbagai acara imersif yang merayakan sejarah musik Indonesia dengan menyatukan dengan alunan aransemen jazz.

Setelah sukses dengan ‘Anthology of Indonesian Music Vol. I’, ‘Pop: Anthology of Indonesian Music Vol. II’, ‘Rock Anthology’, ‘The Depth, Dream and Decades of Dangdut’, dan ’80’s Melancholy’, edisi keenam ‘Best of the Best: Anthology of Indonesian Music’.

“Edisi keenam ‘Best of the Best: Anthology of Indonesian Music ini menyatukan pilihan musik terbaik dari kelima seri sebelumnya, dan menghasilkan perjalanan musik menarik,” kata Aksan Sjuman.

Lagu-lagu klasik yang tidak lekang oleh waktu seperti ‘Kisah Kasih di Sekolah’ karya Chrisye, ‘Begadang’ oleh raja dangdut Rhoma Irama, dan salah satu lagu favorit sepanjang masa oleh Tompi ‘Menhujam Jantungku’ didengarkan di seluruh lobi yang membawa penonton kepada kenangan-kenangan masa lampau.

Baca Juga:  The Apurva Kempinski Bali Promosi Praktik Pertanian Menuju ‘Sustainable Agriculture’

Acara ‘Best of the Best: Anthology of Indonesian Music’ itu kemudian diakhiri dengan lagu ‘Ini Rindu’ karya Farid Hardja dan Lucky Resha. Lagu ini berhasil memeriahkan energi penonton yang ikut menyanyi bersama.

Diskusi interaktif itu sangat tidak membosankan. Narasumber menceritakan lagu-lagu pada tahun 1980-an. Banyak lagu-lagu dari berbagai pencipta lagu meraih popularitas luar biasa dan diterima oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang.

“Era ini sangat memengaruhi perkembangan musik Indonesia hingga saat ini dan menjadi inti utama dalam pembahasan di acara ‘Anthology of Indonesian Music’,” ucap Indra Lesmana, didampingi Aksan Sjuman, dan Raul Renanda.

Indra Lesmana kemudian berkata, “Sebagai perwakilan dari generasi sebelumnya, kami menyadari bahwa generasi muda memiliki suara dalam hal ini, dan sungguh mengasyikkan untuk menyaksikan adanya interaksi antargenerasi.” [B/*darma]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post