Bulan Bahasa Bali VII: Menarik Minat Generasi Muda dengan Diskusi Sastra, Lomba Poster dan Drama Modern Berbahasa Bali

 Bulan Bahasa Bali VII: Menarik Minat Generasi Muda dengan Diskusi Sastra, Lomba Poster dan Drama Modern Berbahasa Bali

Lomba Drama Bali Modern dalam ajang Bulan Bahasa Bali VI/Foto: ist.

Bulan Bahasa Bali (BBB) tahun 2025 mengangkat tema“Jagat Kerthi – Jagra Hita Samasta”, bermakna Bulan Bahasa Bali menjadi altar pemuliaan bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai sumber kesadaran menuju harmoni semesta raya.

Ajang sastra dan budaya milik masyarakat Bali itu akan berlangsung sebukan penuh, mulai tanggal 1 – 28 Pebruari 2025. Selain dilaksanakan di Tingkat Provinsi, BBB juga digelar di masing-masing kabupaten dan kota, bahkan di tingkat Desa Adat serta sekolah di seluruh Bali.

“Sebanyak enam kali pelaksanaan Bulan Bahasa Bali ini, semua itu sudah didasari dengan evaluasi-evaluasi,” kata Kepala Dinas (Kadis) Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr I Gede Arya Sugiartha saat rapat pleno di Ruang Rapat Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Kamis 23 Januari 2025.

Misalnya, dalam penyelanggaraan kurang banyak melibatkan generasi muda. Termasuk beberapa Desa Adat yang tidak melaksanakan. “Kami berharap di masing-masing Desa Adat agar mengagendakan kegiatan BBB ini,“ harapnya.

Baca Juga:  "Usadha" Bermanfaat Bagi Kehidupan Sehari-hari

Bali yang memiliki 1500 Desa Adat, diharapkan di masing-masing Desa Adat melaksanakan kegiatan BBB ini. “Kami berkoordinasi dengan dinas terkait dalam hal ini Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) agar bisa memantau dan mendorong desa adat BBB ini,” sebutnya.

Mantan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar itu mengatakan, untuk tahun ini BBB melakukan inovatif semisal membuat konten-konten yang akan dilombakan lebih banyak bertautan dengan media sosial dan dunia digital unbtuk menarik minat generasi muda.

Jenis lomba pun ditambah, antara lain mengadakan lomba poster dan drama modern berbahasa Bali. “Hal ini dilakukan untuk memberikan peluang bagi anak-anak muda untuk lebih banyak terlibat, baik dalam lomba ataupun dalam pementasan,” imbuhnya.

Satu hal lagi yang akan menarik dalam pelaksanaannya nanti, yaitu adanya satu ruang ramah anak-anak. Acara ini bekerjasama dengan Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa membuat satu stan yang dilengkapi dengan berbagai aktivitas anak-anak.

Baca Juga:  “Men Tiwas Men Sugih” Sesolahan Seni Sastra Virtual Sekdut dan UHN Dalam Bulan Bahasa Bali 2021

Anak-anak yang masuk kesitu, akan diajak bermain musik Bali atau diajari menulis Akasara Bali. Baik menulis tentang aspek sastra atau berpuisi bahasa Bali, sehingga anak-anak yang datang, selain terhibur juga mendapatkan edukasi sastra.

“Tadi Komunitas Mahima yang akan meleksankan pameran buku diisi dengan dialog atau diskusi tentang sastra ringan itu ide yang sangat bagus. Acara ini dapat mendatangkan anak-anak muda, sehingga suasana menjadi lebih hidup,” paparnya.

Artinya, buku-buku itu tak hanya dipamerkan, tetapi juga dikaji lebih dalam yang melibatkan anak-anak muda. “Ini yang menarik untuk bisa mendatangkan generasi muda dalam ajang Bulan Bahasa Bali ke-7 ini,” harap Kadis Prof. Arya.

Satu hal lagi yang perlu diperhatikan dalam perhelatan Bulan Bahasa Bali ke-7 ini adalah bebas dari penggunaan plastik. Ajang budaya yang menghadirkan orang banyak, maka akan tetap mendukung upaya-upaya pemerintah untuk mambatasi timbunan sampah plastik.

Baca Juga:  Anak-anak TK dan PAUD Mengarak Ogoh-ogoh dengan Penuh Ekpresi

Karena itu, segala bentuk konsumsi dan lain sebagainya akan menghindari penghasil sampah plastik. “Kita akan mengupayakan nol sampah palstik. Bahan-bahan sedikitpun tidak boleh ada menggunakan plastic sekali pakai,” sebutnya.

Tempat minuman yang disajikan tidak ada yang dari plastic sekali pakai. Termasuk jajan tidak boleh dibungkus dengan plastic. “Sebaiknya jajan itu dingkus dari daun atau kertas yang mudah terurai. Kita mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan di Pemerintah Daerah Bali,” ujarnya. [B/darma]

Related post