Toya Ubud, Eco-Tourism di Desa Kenderan yang Kaya Seni dan Budaya

Toya Ubud/Foto: ist
Toya Ubud adalah sebuah eco-tourism yang sangat kaya seni dan budaya. Destinasi terbaru yang terletak di Desa Kenderan, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali itu menyajikan berbagai patung dan relief yang tak hanya indah, tetapi juga menawarkan kisah penuh makna.
Ketika memasuki areal, suasana terasa sejuk, pikiran tenang dan mata kenyang akan benda-benda seni, seperti patung Ganesha, Dewa Indra, Dedari Kendran, patung lifting love together, tulisan LOVE, patung Weding Statue, patung Kang Cing We dan Jaya Pangus dan Patung Gajah.
“Kami ingin wisatawan memperoleh inspirasi setelah berkunjung ke Toya Ubud,” kata Pemilik Toya Ubud, I Ketut Mardjana (IKM) didampingi Komisaris Utama Toya Ubud, Putu Astiti Saraswati dan Corporate Sales & Marketing Manager – Toya Group, Agung Eka, Senin 17 Pebruari 2025.
Benda-benda seni itu, tak hanya mejadi hiasan taman, tetapi juga mampu bercerita untuk diketahui para tamu. Missal kisah Kang Cing We dan Jaya Pangus yang menjadi sebuah budaya akulturasi antara Bali dan Cina. Termasuk patung Gadesa dan lainnya.
Disamping itu, relief Raja Pala dan Dewi Ken Sulasih di areal areal ganti pakaian itu kisahnya melegenda sampai saat ini, karena memiliki tuntunan hidup. “Jika ini kisah ini diceritakan kepada para tamu, maka akan menjadi pengenalan budaya,” terangnya.
Lokasi Toya Ubud berdekatan dengan Air Terjun Manuaba, salah satu air terjun terkenal yang telah banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. Aliran airnya membentuk sungai yang mengaliri sisi kanan dan kiri Toya Ubud, menciptakan suasana alami yang menenangkan.
Toya Ubud hadir sebagai destinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam, budaya, dan pengalaman healing. Destinasi ini telah menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk selebriti Anang dan Ashanty. “Kami ingin wisatawan memperoleh inspirasi setelah berkunjung ke Toya Ubud,” ucapnya.
Berada di Toya Ubud akan terasa nyaman. Kawasan ini sangat hijau dikelilingi oleh sungai, pepohonan dan persawahan yang berpadu harmonis dengan nuansa spiritual serta budaya local. Ini pengalaman mendalam bagi wisatawan yang ingin mencari ketenangan dan inspirasi.
Apalagi, destinasi ini bersebelahan dengan Pura Griya Sakti Manuaba, pura suci yang telah berdiri sejak abad ke-17 dan menjadi tempat pemujaan bagi umat Hindu Bali. Pura ini merupakan pusat religius bagi Trah Manuaba, anak-cucu keturunan Brahmana Manuaba.

Pura tersebut memiliki peran penting dalam membentuk sejarah dan legenda di Desa Kenderan. “Konon, di masa kerajaan, Brahmana Manuaba diutus raja untuk mengaliri air ke Desa Kenderan yang kering. Saking saktinya, desa itu pun dialiri air yang kemudian disucikan,” cerita Mardjana.
Sampai hari ini masyarakat masih mengusung ritual air suci ke Pura Griya Sakti Manuaba. Kehidupan masyarakat di sekitar pura sangat kental dengan seni dan tradisi, seperti seni pahat, seni tari, serta berbagai upacara ritual yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Toya Ubud yang hadir dengan lanskap dihiasi air terjun, sungai, serta persawahan hijau yang membentang luas, maka secara alami menghadirkan suasana healing bagi para tamu. Nuansa spiritual dan budaya yang kental semakin memperkuat pengalaman ini.
Hal itu menjadikan Toya Ubud sebagai tempat yang ideal untuk meresapi ketenangan, dan menemukan inspirasi. “Alam di sini sangat terjaga dan selaras dengan tradisi, dan setiap detail menyampaikan kisah yang bermakna,” ungkap Mardjana serius.
Toya Ubud sebagai akomodasi yang nyaman dan berkelas. Wisatawan dapat memilih untuk bermalam di tenda-tenda camping modern yang mampu menampung 2 hingga 3 ruang tidur dalam 1 tenda besar.
Tersedia juga The Keong, unit glamping dengan desain arsitektur unik menyerupai keong dan interior cozy yang dilengkapi jaringan TV berbasis internet. Pengalaman menginap memberi sensasi menyatu dengan alam sekaligus memberi momen untuk meresapi ketenangan dalam diri.
Paling dicari, Toya Ubud menghadirkan Hong Restaurant, yang menyajikan hidangan khas authentic Chinese cuisine dengan pemandangan lembah Desa Kenderan dan gemericik Sungai Petanu. Sementara itu, Tosca Resto menyajikan hidangan Western dan Indonesia. Hidangan ini menyajikan konsep no pork, serta aneka kopi, roti, dan pastry.
Tosca Resto sangat cocok untuk mengadakan cocktail party karena memiliki ruang yang luas, nyaman, dan menyenangkan. Setiap meja dilengkapi colokan listrik dan akses internet gratis dengan koneksi kuat, menjadikan Tosca pilihan ideal sebagai co- working space yang nyaman.
Toya Ubud menyediakan fasilitas untuk berbagai acara, seperti meeting, gathering, dan acara khusus lainnya. Lingkungan tenang dan fasilitas yang mendukung, situs wisata alam dan budaya menjadi pilihan ideal bagi yang mencari lokasi untuk mengadakan acara spesial dengan suasana alami yang memikat.
Destinasi terbaru di Bali ini memiliki Taman Inspirasi, sebuah area khusus dengan patung-patung yang membawa cerita legendarisnya masing-masing. Taman ini menjadi ruang kontemplatif yang memberikan wawasan mengenai sejarah dan kearifan lokal Desa Kenderan.
Toya Ubud dengan misi pelestarian budaya dan alam, maka selalu siap menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang ingin merasakan harmoni antara alam dan spiritualitas. “Toya Ubud sebagai eco-tourism untuk wisatawan karena membawa gairah baru dalam ranah wisata alam di Bali,” pungkas Mardjana. [B/puspa]

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali