Balinale Ke-18 Sajikan 70 Film dari 32 Negara: Film Animasi FLOW Membuka Festival 2025

 Balinale Ke-18 Sajikan 70 Film dari 32 Negara: Film Animasi FLOW Membuka Festival 2025

Foto bersama para narasumber saat konferensi pers sebelum pembukaan Balinale ke-18 di Icon Bali Mall, Sanur/Foto: darma.

FLOW, film animasi pemenang Academy® Award 2025 yang disutradarai oleh Gints Zilbalodis (Latvia) membuka Bali International Film Festival (Balinale) ke-18, Minggu 1 Juni 2025. Film ini diputar perdana di Icon Bali Mall Sanur sebagai lokasi terbaru pelaksanaan Balinale.

Penonton, utamanya para pecinta sinema dari dalam dan luar negeri tak mau melewatkan moment untuk menikmati film-film baru dan berkualitas, serta belajar lebih banyak tentang dunia perfilman. Maka tak heran, sore menjelang film itu tayang, penonton sudah berdatangan.

“Balinale secara resmi membuka edisi ke-18-nya hari ini di lokasi barunya di Icon Bali Mall, Sanur, mengubah destinasi tepi laut ini menjadi pusat kreativitas global yang dinamis,” kata Pendiri dan Direktur Festival Balinale, Deborah Gabinetti saat konferensi pers yang dilakukan sebelum pembukaan Balinale ke-18 itu.

Festival Balinale akan berlangsung dari 1–7 Juni, dengan menyajikan perjalanan sinematik yang menjembatani budaya, menampilkan kisah-kisah lokal dan internasional, serta memperkuat posisi Bali sebagai pusat budaya dan kreativitas.

Baca Juga:  Persahabatan Seni Kolaborasi Bali Malaysia Watercolor Art Exhibition 2024

Tahun ini, mencerminkan dampak yang semakin besar dari Balinale sebagai media untuk menemukan suara-suara unik, mendukung sinema independen, dan membangun kemitraan strategis yang meningkatkan kehadiran Indonesia di panggung global.

“Balinale selalu percaya pada kekuatan narasi untuk menghubungkan, menantang dan menginspirasi. Di Sanur, kami tidak hanya menemukan tempat, tetapi juga rumah yang bernapas dengan budaya dan kreativitas. Di sinilah masa depan sinema Indonesia bertemu dengan peluang global,” ucap Deborah Gabinetti tersenyum senang.

Sementara Deputi Bidang Kreativitas Media di Kementerian Ekonomi Kreatif RI, Agustini Rahayu mewakili komitmen pemerintah dalam pengembangan ekonomi kreatif menekankan, peran industri film dalam mendorong inovasi, kebanggaan nasional, dan kolaborasi lintas batas.

“Ekonomi kreatif berkembang ketika kita mengangkat cerita-cerita kita dengan inovasi, keaslian, dan relevansi global. Film, sebagai salah satu dari 17 subsektor prioritas, memiliki kekuatan besar, tidak hanya untuk menghibur, tetapi juga untuk mencerminkan identitas kita,” sebutnya.

Baca Juga:  Hunting Amal Untuk Pemangku I Wayan Parsi

Termasuk berbagi nilai-nilai, dan memperluas pengaruh budaya kita secara internasional. Balinale menjadi contoh bagaimana festival dapat menjembatani kreator dengan dunia sambil membuka peluang ekonomi nyata bagi talenta lokal.

“Kami bangga mendukung media seperti ini yang memberdayakan kelas kreatif Indonesia dan merangsang pengembangan regional,” tegas Agustini Rahayu.

Sambil tersenyum ia menambahkan, visi di Kementerian Ekonomi Kreatif sangat jelas, pada tahun 2030, Indonesia bercita-cita menjadi salah satu dari tiga ekonomi kreatif teratas di dunia. “Untuk mencapainya, kita harus memperkuat kolaborasi antara pemerintah, industri, dan komunitas. Festival seperti Balinale adalah mitra esensial dalam perjalanan tersebut,” paparnya.

Malam penutupan akan menampilkan dua film IMAX yang syuting di Indonesia, yaitu UNDER THE SEA oleh Howard Hall (AS, Kanada) dan BORN TO BE WILD oleh David Lickley (AS),” sambunya.

Baca Juga:  Menbud Fadli Zon Apresiasi Balinale, Merayakan Keunggulan Sinematik Diikuti 72 Film dari 32 Negara

Sebagai Oscar® Qualifying Festival pertama dan satu-satunya di Indonesia, Balinale merayakan hampir dua dekade membawa sinema berkualitas tinggi ke Indonesia. Edisi 2025 menampilkan lebih dari 70 film dari 32 negara.

Termasuk 8 pemutaran perdana dunia, 25 pemutaran perdana Asia, dan 16 pemutaran perdana internasional, serta 23 film Indonesia. “Untuk daftar lengkap film dan jadwal pemutaran, kunjungi: www.balinale.com/festival,” sebutnya.

Film Naratif, terdiri dari The Healer – Giuseppe Carleo (Italia), Lykke Post Partum – Alexe Landgren, Karen Helene Haugaard (Swedia), Seeking Haven for Mr. Rambo – Khaled Mansour (Mesir), A Place Far From Home – Diana Mashanova (Rusia) dan Ravens – Mark Gill (Jepang)

Film Dokumenter terdiri dari Champions of the Golden Valley – Ben Sturgulewski (AS), Loot– A Story of Crime And Redemption – Don Millar (Kanada), Opera as Lifeforce – Gunilla Palo Nordlund (Swedia), Scars of Growth – Monika Grassl, Linda Osusky (Austria, Jerman) dan Paint Me A Road Out of Here – Catherine Gund (AS).

Baca Juga:  Festival Film Sinema Akhir Tahun #9: Diikuti 300 Karya Film, 21 Lolos Kurasi, 1 Karya Film dari Bali

Kategori Cerita Pendek, Dokumenter, dan Animasi mencakup film dari Indonesia, Prancis, Brasil, Maroko, Jepang, Spanyol, Tiongkok, dan lainnya. Tiket Festival tersedia di Tix.id, memberikan akses ke pemutaran film dan acara festival. Semua film non-Inggris dilengkapi dengan subtitle bahasa Inggris.

Sementara Juri Balinale 2025, yaitu Matthieu Rytz – Narator Visual, Donna Smith – Produser Eksekutif, Sam Buckland – Direktur Program, Institut Film Australia | AACTA, Agustini Rahayu – Wakil Menteri Kreativitas Media, Andi Bachtiar Yusuf – Sutradara (Way Back Home) dan Dr. Lawrence Blair – Pembuat Film dan Antropolog. [B/darma]

Related post