Festival Seni Bali Jani 2025, Angkat Tema ‘Semesta Cipta Jagat Kerthi: Harmoni Bumi Bali’

 Festival Seni Bali Jani 2025, Angkat Tema ‘Semesta Cipta Jagat Kerthi: Harmoni Bumi Bali’

Kelompok Teater Selem Putih pentaskan garapan bertajuk ‘Bendera’ di FSBJ VI/Foto: ist

FESTIVAL Seni Bali Jani (FSBJ) ke-7 bakal berlangasung selama sepuluh hari, mulai dari, Sabtu 19 Juli hingga Senin, 28 Juli 2025. Ajang seni modern ini melibatkan 2.148 seniman dan 27 sajian acara, dan dua grup berasal dari luar daerah.

“Festival Seni Bali Jani kali ini mengangkat tema “Semesta Cipta Jagat Kerthi: Harmoni Bumi Bali”. Tema ini menekankan pada konsep keselarasan alam Bali dan kreativitas dalam menciptakan karya seni yang harmonis,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar.,M.Hum., Kamis 17 Juli 2025.

Menurut Prof Arya Sugiartha, Festival Seni Bali Jani merupakan kegiatan apresiasi budaya untuk pemajuan kesenian modern, kontemporer dan seni inovatif diselenggarakan sebagai aktualisasi Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali, yang diundangkan 9 Juli 2020.

“Karena sudah diperdakan, maka Festival Seni Bali Jani tetap harus digelar, dan berdiri sendiri. Materinya sama seperti Pesta Kesenian Bali, tetapi jumlahnya lebih sedikit, tetap ada lomba, pergelaran, serasehan, pemeran, parade, loka karya dan penghargaan seni,” jelasnya.

Baca Juga:  Gede Suanda Suarakan Perubahan dengan Karya ‘Rahajeng Tumpek Landep’

Materinya sama dengan tahun sebelumnya yang menyajikan sebanyak 8 materi, yaitu Pawimba (Lomba), Adilango (Pergelaran), Utsawa (Parade), Beranda Pustaka (Bursa Buku), Aguron-guron (Loka karya), Timbang Rasa (Serasehan), Megarupa (Pameran), dan Bali Jani Nugraha.

Lomba terdiri dari dua jenis, yaitu musikalisasi puisi dan lomba tari modern untuk tingkat SMA/SMK, umum se-Bali. Peserta lomba musikalisasi puisi diikuti sebanyak 16 kelompok, dan lomba tari modern diikuti sebanyak 11 peserta.

“Peserta lomba musikalisasi puisi dan lomba tari modern kali ini cukup banyak. Kalau missal kita pakai tingkat kabupaten dan kota, itu hanya ada 9, tetapi ini lumayan lebih,” ucapnya bangga.

Pembukaan Festival Seni Bali Jani berbarengan dengan Penutupan PKB ke-47 yang berlangsung di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Bali. Setelah penutupan PKB ke-47, dilanjutkan dengan Pembukaan Festival Seni Bali Jani.

Baca Juga:  “Rupek” Ketika Kalanari Theatre Movement Yogyakarta Mengupas Situs Air Bali

Pada saat pembukaan menampilkan kolosal kolaborasi berjudul “Maya Kala Tekno” bukan lagi sendratari. Ini merupakan garapan Sanggar Kokar Bali. Saat penutupan ada “Selebrasi Musika Jani” – Lolot Band & Friends, musik-musik Pop Bali yang sedang ngetop menghibur penonton.

Festival Seni Bali Jani tahun 2025 ini juga dimeriahkan oleh seniman-seniman dari luar daerah yang sudah mempuni memiliki reputasi nasional bahkan internasional. Kali ini dimeriakan Teater Garasi (Yogyakarta) sebuah Teater Modern mengangkat “The Brief History Of Dance”.

Lalu Teater Legion 28 (Tasikmalaya) Teater “Megatruh”. “Kehadiran kesenian luar daerah ini untuk menjadikan tempat anak-anak belajar dari karya teater yang sudah mapan, kita mencontohnya menjadikan rujukan juga,” imbuh Prof. Arya Sugiartha

Sementara untuk Adilango (Pergelaran) Sedang menampilkan Teater Selem Putih : Teater Modern bertajuk “Topeng”, Teater Mini : Teater Modern “Topeng”, Teater Agustus : Teater Modern dengan judul “Bumi, Bum, Bum, Bum!”.

Baca Juga:  "Art, Surf and Marine Ecology" 19 Karya Papan Surfing I Gede Oka Astawa

Ada pula Teater Kini Berseri : Teater Modern bertajuk “Les Tari” dan Tari Modern Naluri Manca : Pertunjukan Tari berjudul “Cipta Rwa Loka”. Naluri Manca ini memiliki karya-karya yang sangat menarik. Judul garapan mereka yang tampil juga unik-unik dan menarik.

Sementara untuk Utsawa (Parade) lebih banyak tentang musik pop Bali. Mulai dari lagu pop Bali Eka Mahardika: Lagu Pop “Berhembus dalam Mahardika Terbuai Harmoni Bali Jani” (Denpasar), Lagu pop Bali Cressendo : “Lagu Bali – Pekeling lan Pitutur” (Gianyar).

Lagu pop Bali Sanggar Semaradhana: “Musik Bali Kreasi, Buleleng North Bali” (Singaraja), Emoni Bali: Pagelaran Musik ”Rarasantara Jejak Rasa Bumi Bali, Dramatisasi Puisi oleh Dermaga Seni Buleleng piminan Prof. Dr. Gde Artawan): “Tribute to I Gde Dharna.

Sedangkan Ikatan Olah Raga Dansa (IODI) Provinsi Bali menampilkan “Dancesport Kolaborasi Nusantara”. IODI saat ini sedang melejit. “IODI ini memiliki masa aktif dan pengemar banyak, sehingga dipastikan bakalan ramai,” jelasnya.

Baca Juga:  dr.Arya Warsaba Sthiraprana Duarsa; Puisi Refleksi dari Perasaan untuk Melatih Kepekaan

Komunitas Seni Candaka menyajikan Parade Pembacaan Puisi “Semesta Suara Pujangga”, lalu Teater Jineng sajikan Parade Monolog “Tutur Bumi Kamulyan” serta dimeriahkan Haridwipa Gambelan Grup: ”Tribute to Samar Gantang”. Ini tribute untuk Samar Gantang terkenal dengan puisi Leak.

Selanjutnya, aguron-guron (lokakarya) mengetengahkan dua topik yaitu Upaya Alih Media Seni Kini dan IT dalam Seni Kini. Lokakarya ini sasarannya adalah para pelajar, mahasiswa, komunitas seni modern, pemerhati seni.

Sementara narasumber yang dihadirkan para maestro yang memiliki kompetensi dan rekam jejak yang relevan dengan materi lokakarya.

Lalu, untuk Timbang Rasa (Sarasehan) mengangkat topik merespon dinamika seni modern di Bali dan Indonesia yang menyajikan materi kontekstual dengan tema serta dinamika seni terkini. Sebagai keynote spiker ibu Putri Koster, dan menghadirkan narasumber Marmar Herayukti, Dr. I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani dan Dr. Nyoman Sujana Suklu, yang ahli instalasi mpdern.

Baca Juga:  Platinum Hotel Jimbaran Beach Bali Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan dan Pariwisata Bali

Beranda Pustaka (Bursa Buku) dari Sanggar Seni Gita Mahardika dengan isian acara pameran buku nasional dan buku penerima Bali Jani Nugraha, demo kartun serta diskusi buku penerima Bali Jani Nugraha 2025.

Sementara Pameran Megarupa dari Yayasan Sahaja Sahati dan ISI Bali. Sedangkan untuk Bali Jani Nugraha merupakan pengakuan dan apresiasi pemerintah Provinsi Bali, atas prestasi, dedikasi serta pencapaian seniman, penulis, kritikus, pelaku seni modern, kontemporer dan seni inovasi lainnya dalam pemajuan seni modern dan/atau kontemporer.

Paling baru dalam ajang ini, yaitu Stand Kuliner dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Bali Jani (Kekinian) yang ada di PKB itu dimohonkan untuk berlanjut lagi sepuluh hari, selama perhelanan Festival Seni Bali Jani.

Termasuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang sedang berpameran di Bali Bangkit, sehingga menjadi ramai. “Kehadiran stand kuliner ini agar lebih ramai, biar sama kunjungannya dengan PKB,” harapnya. [B/darma]

Related post