Denpasar Kite Festival IX: Merawat Warisan Budaya, Membangun Rasa Kebersamaan Antargenerasi

 Denpasar Kite Festival IX: Merawat Warisan Budaya, Membangun Rasa Kebersamaan Antargenerasi

Denpasar Kite Festival IX Tahun 2025/Foto: ist

BUDAYA melayangan masih menjadi primadona bagi kalangan anak muda di Bali. Lihat saja, semangat anak-anak muda di ajang Denpasar Kite Festival IX Tahun 2025. Mereka rela berpanas-panas berlari di atas pasir putih menaikkan layang-layang, Sabtu 30 Agustus 2025.

Pantai Mertasari, Sanur Kauh, Denpasar Selatan siang itu penuh dengan pecinta layang-layang. Festival tahunan ini menjadi agenda budaya kebanggaan Kota Denpasar yang menarik perhatian masyarakat dan wisatawan dengan semarak warna-warni layangan di langit pesisir selatan Bali.

“Festival ini bukan hanya tentang kompetisi, tapi juga merawat warisan budaya kita dan membangun rasa kebersamaan antargenerasi,” ujar Ketua Umum Pelangi Denpasar, Ir. I Wayan Mariyana Wandhira, ST., MT. disela-sela kompetisi itu.

Pada hari pertama penyelenggaraan, tercatat sebanyak 608 layangan berpartisipasi, berasal dari berbagai komunitas dan sekehe layang-layang dari seluruh Bali. Di Bali, layang-layang itu melambangkan hubungan spiritual manusia dengan para dewa dan alam.

Baca Juga:  Penyuluh Bahasa Bali Konservasi 106 Cakep Lontar di Puri Kilian Bangli

Layang-layang, sebagai ungkapan syukur dan permohonan untuk panen melimpah serta keharmonisan. Tradisi ini erat kaitannya dengan konsep Tri Hita Karana dan cerita “Rare Angon”, dewa yang dipercaya membawa angin.

Festival layang-layang tahunan yang telah menjadi agenda budaya kebanggaan Kota Denpasar ini kembali menyedot perhatian masyarakat dan wisatawan dengan semarak warna-warni layangan di langit pesisir selatan Bali.

Ragam layangan yang diterbangkan mencakup dua kategori utama, yakni layangan plastik dan layangan kain, dengan jenis-jenis khas Bali seperti Bebean, Pecukan, Janggan, serta layangan kreasi yang menampilkan inovasi bentuk dan teknik penerbangan.

Mariyana Wandhira kemudian menyampaikan apresiasinya atas antusiasme peserta dan masyarakat yang tetap tinggi dalam menyambut festival ini. Selain sebagai ajang kompetisi, festival ini juga menjadi media pelestarian budaya lokal serta ruang ekspresi kreativitas generasi muda Bali.

Baca Juga:  Kundalini Tantra Yoga, Fokus pada Kesehatan Tulang Belakang dan Melatih Pernafasan

Meskipun kegiatan sudah berlangsung sejak hari ini, pembukaan resmi Denpasar Kite Festival IX dijadwalkan akan dilaksanakan pada Minggu, 31 Agustus 2025, oleh Walikota Denpasar, IGN Jayanegara.

Pembukaan tersebut direncanakan meriah dengan atraksi budaya dan pelepasan layangan khas berukuran besar. “Kami harap festival ini mampu menjadi daya tarik wisata budaya sekaligus meningkatkan ekonomi kreatif lokal, khususnya bagi perajin dan komunitas layangan di Bali,” harapnya. [B/*/puspa]

Related post