Jelang Perhelatan Internasional CHANDI 2025 di Bali, Kementerian Kebudayaan Gelar Pesta Rakyat

 Jelang Perhelatan Internasional CHANDI 2025 di Bali, Kementerian Kebudayaan Gelar Pesta Rakyat

Pesta Rakyat jelang perhelatan Internasional CHANDI 2025 di Bali/Foto: ist

DERETAN stand kuliner itu yang menyajikan produk yang berbeda di areal Art Center, Taman Budaya Provinsi Bali. Pululuhan stan kuliner ini merupakan bagian dari Pesta Rakyat yang digelar Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia (RI) selama dua hari 29-30 Agustus 2025.

Pesdta Rakyat ini diselenggarakan menjelang konferensi budaya tingkat internasional Culture, Heritage, Arts, Narratives, Diplomacy, and Innovations (CHANDI) 2025. Selain menyajikan pameran kuliner, juga diisi dengan pentas seni tradisional dan hiburan musik.

Kehadiran Pesta Rakyat itu memberi pilihan bagi masyarakat untuk bersantai bersama keluarga. Selama dua hari, masyarakat bisa menikmati kuliner sambil menyaksikan berbagai hiburan dalam suasana akrab dan santai.

Meski menyajikan menu-menu yang trend di kalangan anak-anak muda di jaman ini, namun mereka lebih banyak menata stand bernuansa tradisional.

Baca Juga:  Arma Fest 2024 : Perayaan Budaya Bali Tradisional Berpadu Unsur Kontemporer dan Interpretasi Inovatif

Sebut saja misalnya Warung Gandrung yang menggunakan ‘kukusan” (salah satu alat untuk menanak nasi), stand Ayam Guling Bakar yang menghias stand dengan “saang” (kayu bakar), serta ada menjual Rella Cakes Bali, Kopi Jalanan dan lainnya.

Setelah memilih kuliner yang disukai, pengunjang lalu memilih tempat duduk yang nyaman. Banyak diantara mereka yang bergerak menuju areal Kalangan Madya Mandala, Taman Budaya Provinsi Bali sambil menyaksikan hiburan berupa musik dan pergelatan kesenian tradisional Bali.

Selain di Taman Budaya, pesta rakyat juga berlangsung di Mall Discovery, Kuta. Pembuka acara CHANDI 2025 menghadirkan sejumlah karya pertunjukan seniman dan budayawan. Acara dibuka oleh penampilan Tari Bali Etnik Kontemporer ‘Barong Rangda’.

Barong dan Rangda awalnya adalah dua wujud kesenian yang disakralkan oleh masyarakat Bali. Barong dan Rangda biasanya disimpan di Gedong Pura dan hanya dipentaskan saat hari-hari tertentu. Pengunjung juga bisa berkeliling dan menikmati sajian kuliner, kerajinan cendera mata.

Baca Juga:  PKB XLIV Angkat Tema “Danu Kerthi – Huluning Amreta” Libatkan 16.150 Seniman

Sekretaris Jenderal Kebudayaan, Bambang Wibawarta, dalam sambutannya menyampaikan, Pesta Rakyat digelar selama dua hari, kemudian pada 2 September 2025 ada welcome dinner, dan tanggal 3 September 2025 pembukaan acara CHANDI 2025.

Sekjen Bambang menambahkan jika pagelaran CHANDI 2025 ini dirancang sejak Kementerian Kebudayaan lahir di tahun lalu. Menurutnya ini adalah event internasional yang melibatkan seluruh komponen dari Kementerian Kebudayaan.

“Mudah-mudahan ke depan acara CHANDI ini bisa terus dilaksanakan, dan mungkin dalam perkembangannya bisa setiap tahun, sehingga Indonesia akan lebih dikenal,” sebutnya.

Ini akan berpengaruh terhadap pelestarian, kemudian pengembangan, pemanfaatan, juga diplomasi budaya, agar Indonesia memiliki posisi jelas di mata internasional.

Baca Juga:  Ingat! Tanggal 8-10 Desember, B-PART Gelar Temu Seni Pertunjukan Kontemporer di Bali

“Kita adalah adidaya budaya, kita punya kekuatan lebih dari 1.300 suku bangsa, lebih dari ratusan ribu budaya yang ada, yang tentu akan berpengaruh besar terhadap perekonomian dan juga kesejahteraan masyarakat kita,” tegas Sekjen Bambang.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha menyampaikan, Pemerintah Daerah Bali menyambut baik dan memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Kementerian Kebudayaan atas digelarnya CHANDI 2025 di Bali.

Menurutnya ini salah satu kegiatan kebudayaan terbesar di Indonesia yang digelar di Pulau Dewata. “Kami berterima kasih sekaligus memberikan dukungan yang luar biasa kepada Kementerian Kebudayaan, dan sekali lagi juga dengan adanya Kementerian Kebudayaan,” ujarnya.

Kongres Kebudayaan Bali telah merekomendasikan adanya Kementerian Kebudayaan, sehingga sekarang sudah ada Kementerian Kebudayaan, tentu masyarakat Bali yang paling bergembira dengan keadaan itu.

Baca Juga:  Pesta Kesenian Bali ke-47: Libatkan 20 Ribu Seniman, Digelar 21 Juni hingga 19 Juli 2025

Pembukaan Pesta Rakyat CHANDI 2025 turut dihadiri oleh Staf Khusus Menteri Bidang Media dan Komunikasi Publik, M. Asrian Mirza; Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Publik, Ibnu Hamad; Sekretaris Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Wawan Yogaswara; Direktur Sejarah dan Permuseuman, Agus Mulyana; Direktur Warisan Budaya, I Made Dharma Suteja; Direktur Pemberdayaan Nilai Budaya dan Pelindungan Hak Kekayaan Intelektual, Yayuk Sri Budi Rahayu; Kepala Balai Media Kebudayaan, Abu Chanifah; serta jajaran Kementerian Kebudayaan.

Selain pertunjukan tarian tradisional seperti Tari ‘Barong Rangda’, para pengunjung yang hadir juga dibuat terpesona oleh penampilan lainnya yang turut menyemarakkan acara dengan pertunjukan Tari Kecak Mini Ramayana, Tari Satya Brastha dan penampilan Bonbon Skoozy, Joni Agung & Double T Band, dan ditutup dengan penampilan dari Ipang.

Pertunjukan tradisional dan kontemporer yang ditampilkan pada Pesta Rakyat menjadi upaya pelestarian beragam kebudayaan adiluhung daerah agar lebih dikenal dunia. Hal ini sejalan dengan latar belakang digelarnya CHANDI 2025 oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia yang akan berlangsung pada tanggal 2-5 September 2025 di The Meru Sanur, Bali. [B/*]

Related post