Lokal Fest di Living World Denpasar Bertabur Kegiatan Budaya dan Seni
Tari Cak dalam Lokal Fest di Living World Denpasar/Foto: dok. Living World Denpasar
KAKINYA malpal (berjalan rendah dengan pose penari Bali), tangannya lurus ke atas dan selalu bergetar. Mulutnya selalu saja bersuara, cak, cak, cak,…. cis! Terkadang matembang, yangur yanger, yang sir…. Sementara cak menyuarakan suara cak, penari menari memerankan kisah.
Itulah kesenian cak yang memeriahkan Lokal Fest di Living World Denpasar, pusat perbelanjaan dengan konsep Home Living, Lifestyle & Eat-ertainment dari Kawan Lama Group, Denpasar Jumat 24 Oktober 2025. Lokal Fest sebagai tema kegiatan sepanjang bulan Oktober.
Lokal Fest diramaikan berbagai kegiatan budaya dan seni yang melibatkan komunitas lokal, seperti Teruna Teruni Bali Cilik, Batik Motion oleh Lenny Hartono, penampilan Sanggar Savitri, dan Keroncong Community Gathering.
Tak hanya itu, terdapat pertunjukan teatrikal Cinematic Fever oleh Janawaty Academy yang memadukan teater, sinematografi, hingga tari kontemporer yang menghadirkan pentas musikan dan visual memukau juga sarat makna.
“Lokal Fest menjadi momentum penting untuk menghubungkan dunia kreatif dengan masyarakat luas melalui pendekatan yang edukatif dan menghibur,” kata General Manager Living World Denpasar, Maria Lucia.
Festival ini menjadi bentuk apresiasi terhadap karya dan kreativitas anak bangsa, sekaligus wujud nyata dukungan terhadap Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) dalam mendorong pertumbuhan sector ekonomi kreatif di Indonesia.
Sebagai puncak perayaan, pada tanggal 24 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Ekonomi Kreatif Nasional, Living World Denpasar berkolaborasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) dan PT Sinde Budi Sentosa (produsen minuman Larutan Cap Badak).
Kolaborasi itu dengan menggelar perayaan Hari Ekraf di Living World Denpasar. Acara ini menampilkan beragam atraksi budaya seperti tari Bali, pertunjukan kecak, serta penayangan film animasi nasional Riki Rhino, membawa pesan pelestarian alam dan nilai-nilai luhur bangsa.
“Melalui Lokal Fest, kami ingin memberikan ruang bagi anak bangsa, khususnya seniman dan komunitas lokal di Bali, untuk berkreasi serta berkontribusi aktif dalam dunia kreatif Indonesia,” ucap Maria Lucia.
Menurutnya, ekonomi kreatif dan budaya dapat berjalan beriringan untuk memperkaya kehidupan masyarakat. “Kami berharap, acara ini bukan hanya sebagai hiburan saja, melainkan juga sebagai wadah edukasi dan apresiasi terhadap warisan budaya Indonesia yang begitu beragam,” sebutnya.
Kegiatan ini juga disambut dengan antusiasme tinggi dari masyarakat. Salah satu pengunjung, Ni Luh Ayu yang mengaku acara Lokal Fest menjadi acara yang inspiratif bagi keluarga.
“Acara Lokal Fest ini benar-benar menarik dan penuh warna. Saya datang bersama keluarga, dan anak-anak bisa belajar banyak tentang budaya Indonesia sambil menikmati hiburan yang seru,” imbuhnya.
Melalui penyelenggaraan Lokal Fest, Living World Denpasar menunjukan komitmennya sebagai pusat gaya hidup dan destinasi komunitas yang tidak hanya menghadirkan hiburan dan pengalaman berbelanja, tetapi juga berkontribusi aktif dalam pengembangan ekonomi kreatif serta pelestarian budaya Nusantara.
Dengan dukungan dari Kementerian Ekonomi Kreatif dan berbagai pelaku seni lokal, Living World Denpasar berkomitmen untuk terus menjadi ruang publik yang inspiratif, inklusif, dan memperkuat semangat berkarya masyarakat Bali. [B/darma]

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali