Pendopo dan HIPPI Bali Gelar ‘Karya Untuk Ibu’ di Hari Ibu

 Pendopo dan HIPPI Bali Gelar ‘Karya Untuk Ibu’ di Hari Ibu

Ajang kreativitas ibu-ibu ‘Karya Untuk Ibu’ di Living World Denpasar/Foto: dok.Pendopo

IBU-ibu di Bali memiliki jiwa seni yang sangat kreatif. Lihat saja, karya seni mereka dalam gelaran seni bertajuk “Karya Untuk Ibu” di Living World Denpasar. Produk mereka cukup beragam dan sangat menggoda. Acara tersebut berlangsung pada 22–31 Desember 2025.

Karya para ibu itu sebagai bukti peran ibu tidak hanya hadir dalam keluarga, tetapi juga dalam berkarya yang dijalani dengan ketelatenan dan konsistensi. Produk mereka juga berkualitas dan berbagai cerita yang ada di balik setiap karyanya itu.

“Melalui ‘Karya Untuk Ibu’, kami menghadirkan 19 UMKM unggulan yang memiliki produk berkualitas dan cerita di balik setiap karyanya,” kata Putu Laura, Head of Pendopo melalui keterangan rilisnya, Rabu 24 Desember 2025.

Gelaran seni itu dalam rangka merayakan Hari Ibu oleh Pendopo bersama dengan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Bali.

Baca Juga:  Karya Lukis Surya Darma di Konderatu, Diapresiasi Pecinta Seni

Gelaran ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat ekosistem Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) daerah dengan membuka akses pasar yang lebih luas, sekaligus memberi ruang tumbuh bagi pelaku usaha perempuan yang berperan menjadi penggerak ekonomi keluarga.

Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Pendopo dalam memperkuat ekosistem UMKM, khususnya daerah, dengan meningkatkan visibilitas merek lokal ke pasar yang lebih luas, serta menciptakan ruang kolaborasi yang berkelanjutan antara pelaku usaha, komunitas, dan publik.

“Kami berharap ruang penuh karya ini dapat menjadi tempat yang menghubungkan pengunjung dengan cerita di balik setiap produk, sekaligus membuka jalan bagi pelaku UMKM perempuan untuk berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas,” harapnya.

Pendopo menghadirkan UMKM yang dikelola oleh pelaku usaha perempuan, menampilkan ragam produk kriya dan fesyen dengan karakter dan cerita yang beragam. Pelaku usaha perempuan ini merepresentasikan peran ibu dan perempuan sebagai creator dan penggerak ekonomi.

Baca Juga:  Kreativitas Anak-anak Muda Dalam Lomba Sketsa dan Pameran Tapel Ogoh-ogoh

UMKM yang berpartisipasi antara lain Kuwera Ja By Noa, Lapak Teten, RNR Garment, Seraya Mekar, Sri Widi, Tiny Tropic, Uwaisgen, Dewata, Fairme, Kaori, RY Kitchen, SMKN 1 Mas Ubud, Adole, Andi Sokasi, Etukart, Ikabana, Mawar Bangli, The Bless Shop, dan Wraspaty.

Ketua Umum HIPPI Bali, Dr. AAA. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H.,M.M.,M.H., menambahkan, HIPPI Bali menyambut kolaborasi ini sebagai bagian dari komitmennya dalam mendorong pengusaha UMKM, khususnya pengusaha perempuan.

”Melalui sinergi dengan Pendopo, kami melihat ‘Karya Untuk Ibu’ sebagai ruang strategis untuk memperluas jejaring, meningkatkan produktivitas usaha, serta membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku usaha perempuan,” ujarnya.

Gelaran “Karya Untuk Ibu” dibuka dengan fashion show oleh Jegeg Bagus Bangli serta sesi bincang santai yang dikemas dalam format Podcast bersama Head of Pendopo Putu Laura, Ketua Umum HIPPI Bali Made Aryandi, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Bali, dan SMKN 1 Mas Ubud.

Baca Juga:  Ibudaya Festival 2021 “Mula ka Mula, Pulang ke Rahim Bali Utara”

Diskusi ini mengangkat peran UMKM, termasuk pelaku usaha perempuan, dalam mendorong pertumbuhan perekonomian daerah, sekaligus menjadi ruang berbagi inspirasi, pengalaman, dan tantangan dalam membangun usaha yang berkelanjutan, serta pentingnya kolaborasi lintas sektor.

Asisten Deputi bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Wilayah III, Dr. Dra. Dewa Ayu Laksmi, MPar. menyampaikan, pembangunan berkelanjutan berawal dari manusia, keluarga dan komunitas tumbuh bersama nilai budayanya.

Melalui ruang kolaboratif seperti ‘Karya Untuk Ibu’, para pelaku usaha tidak hanya mendapatkan akses pasar, tetapi juga peningkatan produktivitas, networking, dan kepercayaan diri untuk terus berkembang secara berkelanjutan.

Pameran ini berlanjut pada tanggal 28 Desember 2025 dengan menghadirkan fashion show ibu dan anak berkebaya, serta fashion show yang menampilkan kain endek sebagai simbol kedekatan, keberlanjutan, dan peran keluarga, khususnya ibu, dalam menjaga nilai budaya.

Sebagai penutup pada 31 Desember 2025, “Karya Untuk Ibu” juga menyuguhkan aktivitas seru dan interaktif seperti Nge-Wiru Batik yang mengajak pengunjung mempelajari keterampilan melipat kain batik, sekaligus memahami filosofi di balik setiap motif serta tata cara berbatik sebagai upaya melestarikan budaya.

Kemudian hasil karya peserta akan ditampilkan di parade kain batik, serta fashion show koleksi Jegeg Bagus UNDIKNAS yang merepresentasikan semangat generasi muda dalam merawat dan mengembangkan warisan budaya Indonesia. [B/rls]

Related post