BaliSpirit Festival 2025: Merayakan Harmoni Jiwa, Musik, dan Budaya

 BaliSpirit Festival 2025: Merayakan Harmoni Jiwa, Musik, dan Budaya

BaliSpirit Festival 2025/Foto: ist

SETELAH berlangsung selama lima hari, BaliSpirit Festival akhirnya ditutup pada, Minggu 11 Mei 2025. Acara ini ditutup dengan penuh semangat dan kehangatan komunitas global yang bersatu dalam perayaan spiritualitas, seni, dan kesadaran.

“BaliSpirit Festival ke-17 kembali hadir pada 22–26 April 2026, yang akan menjanjikan pengalaman yang lebih magis dan transformative,” kata Co-founder BaliSpirit Festival, I Made Gunarta di sela-sela festival yang berlangsung di The Yoga Barn.

Sebelum penutupan secara resmi, di pagi hari para pengunjung disajikan pengalaman mendalam Body Poetry Yoga ~ Rhythm of the Heart. Ia bersama Lara Zilibowitz, membangkitkan koneksi antara gerak tubuh dan irama hati dengan kemampuannya.

Penampilan mereka seakan membuat para para tamu yang hadir larut, sehingga suasaa lebih bermakna. Apalagi, di sepanjang siang diisi dengan berbagai workshop menarik menggugah batin para peserta.

Baca Juga:  Ubud Writers & Readers Festival Ke-22 Angkat Tema 'Aham Brahmasmi: I am the Universe'

Narasumber yang hadir, Journey into Javanese Mysticism Meditation oleh Noviana Kusumaawardhani, Offerings-Making Workshop bersama Putu Mahagiri, dan Lucid Flow: Durga Mandala & Heart Field Activation oleh Christian Dimarco.

Sementara itu, panggung Tea Temple menjadi ruang suci untuk ekspresi musical menyentuh jiwa, menampilkan Kirtan oleh Manuela Mejia feat. Abink & Ferry, Ceremonial Serenade dari Zana Prana.

Selanjutnya, alunan etnik spiritual oleh Matangi dalam Female Mystic Folk Music, dan Sesi Kirtan penutup sore oleh Paskal Suraj. Aktifitas lokakarya ditutup dengan kelas Cuban Salsa bekerja sama dengan Cape Discovery.

Kelas yoga dalam BaliSpirit Festival 2025/Foto: ist

Konser malam menjadi puncak yang memukau, dibuka oleh energi positif Mike Love, disambung dengan tarian tradisional kontemporer Kobagi Kecak, getaran elektronik dari Drėėėmy, dan ditutup meriah oleh Dos Papis & Orchestra yang mengguncang panggung dengan nuansa global.

Baca Juga:  Padma Musical Series Persembahkan Malam Jazz Bersama Joey Alexander dan Andien

Pada hari ketiga, sehari sebelum penutupan BaliSpirit Festival mempertemukan komunitas yoga dan budaya. Para penggiat dan instruktur yoga dari berbagai negara bertemu disitu bergabung melakukan kegiatan yoga, budaya, dan wellness.

Awalnya, dimulai dengan Wellness Conference dibuka oleh Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ibu Ni Made Ayu Martini, lalu dilanjutkan dengan serangkaian kelas yoga yang dipandu oleh instruktur-instruktur internasional ternama.

Para instruktur internasional itu, yakni Infinity Vinyasa Flow oleh Nino Mendes, Qi Gong oleh Jordi Jules dan Hatha Vinyasa Flow oleh Ananda Dhandapani. Kelas ini membantu para peserta memperdalam praktik yoga serta meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental mereka.

Siang harinya, diisi konferensi pers untuk memperkenalkan para pembicara dan panelis yang berpartisipasi dalam sesi diskusi mengenai pertukaran budaya dan wellness. Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh penting dan diikuti para media dan penggiat yoga dari dalam dan luar negeri.

Baca Juga:  BaliSpirit Festival Digelar 7–11 Mei: Fokus pada Gerakan Tubuh, Musik, dan Kesadaran Diri

Para narasumber itu, seperti I Made Andika yang Ketua Yayasan Kryasta Guna, I Made Gunarta selaku Co-founder BaliSpirit Festival, Cirak, Heeki Park, Quarina dan Donovan Manning. Diskusi lebih membicarakan terkait BaliSpirit Festival dan yoga.

I Made Andika akrab disapa Deco memaparkan, selain BaliSpirit Festival, Yayasan Kryasta Guna juga memiliki program Bali ReGreen, penanaman bambu di seluruh Kabupaten di Bali yang fokus pada tanah yang tidak produktif.

“Penanaman bambu ini unbtuk penghijauan, konservasi adat/budaya, dan economic benefit. Selain itu, juga melakukan edukasi HIV AIDS ke sekolah-sekolah SMA/SMK atau sederajat. Awalnya, hanya membidangi seni dan budaya saja,” katanya.

I Made Gunarta mengatakan BaliSpirit Festival merupakan perayaan tahunan yang memadukan yoga, musik, dan budaya untuk memperkuat koneksi spiritual, menyebarkan inspirasi, dan membangun komunitas yang lebih sadar serta seimbang.

Baca Juga:  Ingat! Tanggal 8-10 Desember, B-PART Gelar Temu Seni Pertunjukan Kontemporer di Bali

“Festival ini menjadi ajang penting untuk berbagi pengetahuan dan menjalin hubungan lintas budaya,” ungkapnya.

Setelah itu, berlangsung panel diskusi bertajuk “Pertukaran Budaya” menghadirkan pembicara Jean Couteau, Tovic Rustam, Sawidji Gallery, dan Scott F Bauer yang membahas pentingnya pelestarian dan penguatan nilai-nilai budaya dalam kehidupan modern.

Kegiatan ini turut mendapat apresiasi dan kunjungan dari Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, yang menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap festival yang mengusung nilai kesejahteraan dan pelestarian budaya ini.

Sebagai penutup hari, para pengunjung dihibur dengan penampilan musik dan tari yang memukau dari Catur, Pao Pamaki, dan Amaru Tribe – menampilkan kekayaan seni dan budaya yang memikat. [B/puspa]

Related post