Sthala Ubud Village Jazz Festival 2025 Dibuka, Langsung Sajikan Jazz Lintas Benua

 Sthala Ubud Village Jazz Festival 2025 Dibuka, Langsung Sajikan Jazz Lintas Benua

Sthala Ubud Village Jazz Festival 2025/Foto: ist

STHALA Ubud Village Jazz Festival (UVJF) 2025 telah dimulai pada Jumat 1 Agustus 2025. Ajang musik ini berlangsung di Sthala, a Tribute Portfolio Hotel by Marriott, Lodtunduh, Gianyar yang disaksikan para penggemar musik jazz local Indonesia maupun wisatawan asing.

Hari pertama festival ini menghadirkan pertunjukan jazz lintas benua, memadukan musisi lokal dan internasional dalam rangkaian penampilan yang berlangsung di dua panggung utama, Subak Stage dan Giri Stage.

Pembukaan UVJF 2025 diawali dengan sambutan dari sejumlah tokoh, termasuk Heru Djatmiko (Head of Ticketing UVJF), Lasta Arimbawa (General Manager Sthala), Prof. Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Msi (Ketua PHRI dan perwakilan Puri Ubud).

Termasuk sambutan dari Ida Ayu Indah Yustikarini, S.S., M.Hum (Kepala Divisi Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Bali) yang juga ikut secara resmi membuka festival yang telah dikenal berbagai belahan dunia.

Baca Juga:  Ubud Village Jazz Festival 2024, Dibuka dengan Penuh Sukacita

Prof. Tjokorda Oka menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara festival musik ini. “Terima kasih kepada UVJF yang telah konsisten melaksanakan acara ini sebagai sebuah atraksi luar biasa untuk Ubud,” ucapnya.

Menurut Prof. Tjokorda Oka Musik jazz bisa masuk ke Ubud, dan ke depan, acara seperti ini harus selalu direncanakan dan dilanjutkan.

Pembukaan dilanjutkan dengan pemukulan simbal secara simbolis oleh co-founder UVJF Yuri Mahatma, A.A. Anom Darsana, dan perwakilan Dinas Pariwisata Gianyar.

Momen ini disambut dengan fanfare dari East West European Jazz Orchestra (EWEJO) sebelum sesi foto bersama dan dilanjutkan dengan penampilan mereka.

Baca Juga:  Sthala, a Tribute Portfolio Hotel, Ubud Bali, Tempat Favorit Nyaman Tinggal Bersama Keluarga

Hari pertama festival menyajikan delapan penampilan dari musisi dengan latar dan warna musik beragam. Smokey Chamber Trio (Indonesia) membuka Subak Stage dengan format intim dan komposisi orisinal seperti Kesari (Eko Sumarsano) dan Free Delivery (Yuri Mahatma).

Di Giri Stage, band asal Jerman SILK membawakan deretan lagu funk dan soul, mulai dari Tiki Hut Strut (Cory Wong) hingga Boogie Down (Al Jarreau, Michael Omartian), menyalakan energi di awal festival.

EWEJO menghadirkan kekuatan big-band jazz dengan aransemen seperti Chega de Saudade (Carlos Jobim) dan Street Life (Joe Sample), berpadu dengan vokal Dian Pratiwi yang kembali tampil di tanah air.

Duo Jazz Steps (Vietnam) menampilkan kolaborasi unik jazz modern dan ritme tradisional Vietnam, sementara New Centropezn Quartet (Rusia) membawa pengaruh soul dan folk Armenia dalam repertoar mereka.

Baca Juga:  Disbud Bali Gelar Jantra Tradisi Bali 2020

Di Subak Stage, Astrid Sulaiman bersama Soukma dan Doni Wirandana menghadirkan komposisi pribadi seperti Motherhood dan Midnight in Mumbul dan lagu-lagu daerah Indonesia, termasuk Panon Hideung yang dibawakan dalam nuansa jazz harmonis.

Bojan Cvetković Quartet (Serbia) menghadirkan sentuhan Balkan dalam jazz modern, dan Gayatri Quartet menutup hari pertama dengan perpaduan standar jazz dan lagu pop-soul seperti Desafinado (Antonio Carlos Jobim) hingga Black & Gold (Sam Sparro).

Hari pertama Sthala UVJF 2025 menyuguhkan perjalanan musik yang dinamis, dengan suasana hangat di tengah panorama alam Ubud.

Penonton menikmati ragam aliran jazz, mulai dari kamar musik intim hingga big-band, dari tradisi Asia Tenggara hingga Eropa Timur, menjadikan festival ini sebagai ruang pertemuan musik dan budaya yang khas di Bali. [pran]

Related post