Pameran Magnum Opus of Indonesian Culture di Bali: Warisan Leluhur Karya Agung Bangsa
Menteri Kebudayaan RI buka Pameran Magnum Opus of Indonesian Culture, warisan leluhur karya agung bangsa/Foto: ist.
MENTERI Kebudayaan (Menbud) Republik Indonesia, Fadli Zon, membuka pameran Magnum Opus of Indonesia Culture di Hotel The Meru, Sanur, Bali.
Pameran yang menampilkan kekayaan warisan budaya bangsa ini menjadi persembahan istimewa dari Kementerian Kebudayaan melalui Museum dan Cagar Budaya serta Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV dalam rangkaian perhelatan Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovative (CHANDI) 2025 pada 3-5 September 2025 di Denpasar, Bali.
“Pameran Magnum Opus of Indonesian Culture merupakan salah satu upaya dalam menampilkan sebagian kecil dari kekayaan dan keragaman budaya yang dimiliki Indonesia. Dirinya menilai, pameran ini merupakan karya agung dari nenek moyang,” kata Menteri Fadli Zon.
Dengan menampilkan koleksi penting dari Museum Nasional Indonesia, seperti keris, wayang, topeng, dan alat musik tradisional serta arca dari Balai Pelestarian Kebudayaan XV Bali dan NTB, pameran ini memperlihatkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang sangat kaya akan budaya.
“Pameran ini menjadi sebuah pembuka dari berbagai kekayaan ekspresi budaya Nusantara yang jumlahnya sangat banyak,” ujar Menbud di hadapan para delegasi CHANDI 2025 dan tamu undangan yang hadir.
Menbud berujar bahwa pameran ini menjadi berkesan karena ditampilkan di Hotel Bali Beach Bali, hotel pertama di Bali yang diinsiasi oleh Presiden Soekarno pada tahun 1962. Dirinya menilai bahwa pameran ini membawa kembali keberagaman budaya Indonesia ke hotel yang kaya akan sejarah dan budaya.
“Indonesia dengan 17.000 pulau, 280 juta penduduk, memiliki 1.340 kelompok etnis, dan 718 bahasa, menunjukan bahwa bangsa ini memiliki ekspresi budaya yang kaya dari berbagai wilayah di Indonesia. Saya menyebut bahwa budaya Indonesia bukan hanya sekadar keragaman, melainkan Mega Diversity,” ujar Menbud.
Sejumlah koleksi yang dihadirkan dalam pameran Magnum Opus of Indonesia Culture berjumlah 121 koleksi, antara lain 114 koleksi dari Museum Nasional Indonesia meliputi alat tradisional, keris, wayang, dan topeng Nusantara; 2 koleksi keris dari Fadli Zon Library; 1 koleksi kujang dari Padepokan Brojobuwono; dan 4 koleksi artefak batu dari Balai Pelestarian Kebudayaan XV Bali dan NTB.
Pameran terbagi menjadi 4 subtema utama, yaitu alat musik, senjata tradisional, wayang, dan topeng, serta artefak batu dari periode Hindu-Buddha di Indonesia. Sebagian warisan budaya tak-benda ini sudah tercatat di UNESCO, antara lain Keris pada tahun 2008 dan Wayang pada tahun 2003.
Hadir dalam pembukaan pameran tersebut, Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha Djumaryo; Kepala Museum dan Cagar Budaya, Abi Kusno; Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana; para delegasi dan tamu undangan CHANDI 2025; serta jajaran Kementerian Kebudayaan.
Menutup sambutannya, Menbud Fadli berterima kasih kepada seluruh delegasi dan tamu undangan yang hadir pada peresmian pameran Magnum Opus of Indonesia yang menjadi bagian dari rangkaian CHANDI 2025.
Dirinya juga berharap melalui CHANDI 2025 yang akan dibuka pada Rabu (3/9), dapat menjadi forum pertemuan budaya yang produktif dan terintegrasi dalam menjadikan kebudayaan sebagai pemersatu seluruh bangsa dunia.
“Kami percaya bahwa budaya adalah kekuatan pemersatu. Budaya mempersatukan Indonesia dan kita harap budaya juga bisa menyatukan dunia,” pungkas Menbud Fadli.
Melalui pameran ini, Indonesia tidak hanya memperlihatkan keragaman budayanya, namun juga mengirimkan pesan diplomasi budaya kepada dunia bahwa warisan budaya Nusantara adalah kekuatan yang menyatukan dan memberi inspirasi bagi masa depan. [B/rls]

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali