Ni Made Madrinawathi Masih Geluti Usaha Pakaian Tari. Mau Pesan?

 Ni Made Madrinawathi Masih Geluti Usaha Pakaian Tari. Mau Pesan?

Selain gerak, tata busana (pakaian) tari Bali juga unik. Warna, bentuk dan bahan yang dipergunakan sangat betul-betul diperhitungkan, sehingga enak dilihat dan pas dipakai. Warna emas dan kemilau mutiara memberikan nuansa elegan. Busana dalam Tari Bali sangat penting, untuk membantu mendapat suatu ciri atau pribadi peranan yang dibawakan oleh para pelaku. Busana, juga dapat membantu memperkuat karakter, hubungan peranan yang satu dengan yang lainnya, serta menumbuhkan rasa keindahan lewat warna dan hiasan yang menyertainya.

Ni Made Madrinawathi

Di Bali, daerah yang terkenal dengan perajin busana tari Bali ada di Banjar Puaya, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Dari situ, kemudian terus berkembang hingga banjar-banjar lain yang masih di ada desa tersebut. Salah satunya ada di Banjar Geria Ciwa yang ditekuni oleh Ni Made Madrinawathi dengan bendera “Baris” usaha membuat pakaian tari Bali. Lokasinya sangat strategis yang berada di sebelah timur persimpangan Desa Adat Batuan, Patung Raksasa menuju arah Denpasar, kalau dari Kota Gianyar.

pakaian tari

Usaha yang dirintis sejak tahun 2011 yang ketika itu usaha busana tari sedang booming membuat wanita asli Gianyar ini ikut terlibat dalam dunia usaha. Pegawai kantor Desa Baduan ini merintis bersama suami dan anak-anaknya secara kompak dan penuh semangat. Pada awalnya belajar dengan sungguh-sungguh dari kakaknya, lama-lama ilmu itu dikuasainya dengan baik. Ia kemudian berusaha sendiri. Jenis busana tari yang dibuatnya, merupakan bagian-bagian dari tari topeng, jauk, baris, legong, dan tari putra dan putri lainnya, seperti badong, angkep pale, lamak, awir, gelang kano, stewel dan lainnya.

pakaian tari

Semua jenis busana tari itu menggunakan bahan dari kain, mote, mutiara dan pernak-pernik hiasan lainnya yang dirangkai dengan jiwa seni. Dalam satu motif busana, proses pengerjaannya tidak sama. Ada yang diselesaikan dalam sehari, dua hari, bahkan seminggu dan sebulan. “Kami membuat pakaia tari itu setelah pulang dari kantor. Jika pesanan banyak, kami membuatnya dengan system lembur. Syukurnya, anak-aak mau membantunya, sehingga pesanan dari pelanggan bisa diselesaikan tepat waktu,” ungkap Madrinawahti yang seorang penari Bali ini.

Baca Juga:  Anak-anak di Denpasar Bersepeda Hias Meriahkan HUT RI Ke 77

pakaian tari

Bagian-bagian dari pakaian tari itu dipasarkan took-toko busana tari yang ada di Pasar Seni Sukawati. Istri Jumai ini memiliki banyak langganan, sehingga hasil karyanya laris manis dipasaran. Walau tergolong lancar, namun tidak mengajak pegawai. Ia hanya mengerjakan bersama suami, dan terkadang dibantu oleh anak-anak, jika kalau orderan ramai. “Jujur, hasilnya lumayan untuk menjalani hidup dan juga untuk sekolah anak-anak. Jujur, usaha kecil-kecilan ini sangat membantu kami untuk biasa sekolah anak-anak, bahkian untukl kami membangun sendiri,” papar tamatan Sekolah Seni Karawitan Indonesia (SMKI), Kokar dulu 1991 bersyukur.

Namun, setelah pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia hingga Bali, usaha yang dirintisnya itu pun terdampak. Orderannya menjadi macet selama hampir dua tahun, sejak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) itu mulai mewabah di Bali, Maret 2020 silam. Selama itu, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dinakhodainya kelimpungan. Apalagi diterpa gelombang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), ia hamper tak sanggup mengendalikannya. “Saya bersyukur pada saat sekarang ini sudah mulai ada order sedikit-sedikit,” sebutnya dengan wajah sunringah.

Selain tetap menjaga kesehatan, satu hal yang mesti dilakukan ibu dari Fitria Devi Purnamasari, Bagus Dwiky Cahyanto, dan Achmad Rizky Aldiano itu adalah dengan rajin memposting melalui media sosial. Hal itu penting untuk mengingatkan kepada para pelanggan bahwa Usaha Baris masih ada walau jalannya tersendat-sendat. Di jaman kini, memasarkan melalui Facebook dan Whatsaap memang mampu menyentuh lapisan masayarakat. “Jika berminat bisa hubungi sekarang, pasti saya kerjakan segera, mumpung tinggal di rumah aja,” ucapnya sambil berpromosi. [B/*]

Related post

1 Comment

  • Maintenant que de nombreuses personnes utilisent des téléphones intelligents, nous pouvons envisager le positionnement des téléphones mobiles via des réseaux sans fil ou des stations de base.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *