THE ART MUST BE CRAZY Pastinya Seni Gila

 THE ART MUST BE CRAZY Pastinya Seni Gila

Sejarah Dada atau Dadaisme
Wikipedia net.
Gerakan seni Avant-Garde diawal abad 20.

Dadaisme merupakan gerakan Budaya yang lahir di wilayah Netral, yaitu Zurich, Switzerland, selama masa perang Dunia 1 (1916-1920). Gerakan ini meliputi seni visual, sastra (puisi, pertunjukan seni, teori seni) teater dan seni grafik, gerakan ini berfokus pada politik anti perangnya melalui penolakan pada aturan seni, yang berlaku melalui karya budaya anti seni.

Kegiatan gerakan ini antara lain pertemuan umum, Demonstrasi dan Publik Jurnal Seni/Sastra, Seni Politik, dan Budaya menjadi topik utama dalam publikasi mereka, gerakan ini menghilhami kemunculan gerakan-gerakan musik kota serta kelompok lain, seperti Surrealime, Nouvea, Realisme, Pop Art, dan Fluxus.

THE ART MUST BE CRAZY

Dadaisme merupakan aliran pemberontak diantara Seniman dan Penulis, dan memiliki semangat yaitu menolak frame berpikir “seni adalah sesuatu yang tinggi, yang mahal, yang serius, complicated dan Ekslusif”, mereka membenci frame berpikir “Seni Tinggi” Karena Seni semacam ini itu adalah milik kaum menengah ke atas yang memiliki Estetika Semu.

The Art Must Be Crazy
Berarti pastinya Seni Gila, merupakan sebuah tema gerakan Seni Paska Pamdemik (2020-2022), pastinya Seni Gila merupakan Suatu moment yang mengarah pada provokatif pesan kehidupan sehari-hari, hal ini mengacu pada media objek art interaktif.

Dalam hal ini gambaran kehidupan paska pandemik sangat menganggu dan mencitrakan nuansa seram, ironi dan kekacauan dalam bidang ekonomi. Social politik dalam kehidupan sehari-hari.

Pastinya Seni Gila merupakan rujukan saya untuk lebih menghargai apresiasi Seni dan budaya secara serius, misalnya secara reference tradisional magis, budaya dan seni yang berkembang di masyarakat Hindhu Bali lebih mencerminkan suatu perasaan yang tulus, iklas dalam konsep kehidupan sehari-hari yang berarti rasa damai merupakan ciptaan manusia untuk selalu tertib atau rebel podcast, hal tersebut memberikan sugesti bahwasanya hidup paska pandemik ialah sesuatu yang tidak direncanakan secara tiba tiba.

Namun, berbeda dalam pemikiran pastinya Seni Gila ialah sugesti positif. Dalam hal ini hasil karya seni dapat bernilai fantastis atau sebaliknya, mungkin budaya pasar wacana atau wacana pasar memiliki cara hidup.

Berangkat dari hal tersebut objek art interaktif yang saya tampilkan merupakan suatu hal yang sederhana dalam hal Seni Murni yaitu Alam Benda dalam proses kreatif merupakan inspirasi sesuatu yang saya perhatikan sebagai benda-benda menganggu pikiran misalnya : sendok dan kuas dalam karya berjudul art peace ialah menceritakan kehidupan sehari-hari seniman ialah cukup rumit dan unik.

Pemikiran ini mendekati karya marchel Duchamp, Tube cat merah yang berjudul sold atau laku merupakan pendekatan dari pemikiran piet Mondrian mengenai warna sebagai warna,

Pastinya Seni Gila dapat diartikan, bahwa nilai dari karya seni dapat pula memicu adrenalin masyarakat dunia melalui sebuah proses kreatif individu.

THE ART MUST BE CRAZY

Sedangkan event pameran dapat terjadi dimanapun tempatnya, diperhatikan pengunjung atau tidak sama sekali itu sah-sah saja yang mengungah inspirasi saya ialah adanya suatu kitab. Kejadian yaitu proses kreatif terjadinya sebuah karya itu dalam sebuah disiplin masing-masing.

Baca Juga:  “Seni Mau Dibawa ke Mana?” Peluncuran Buku Seni Dari Sepuluh Penggiat Seni

Pameran seni ini bertempat di Rumah Seni Bali Art Studio IKadek Dedy Sumantra Yasa.
Banjar Apuan, Desa Apuan, Kecamkatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, dalam waktu yang tidak ditentukan karena hal ini bersifat interaktif. [B]

I Kadek Dedy Sumantra Yasa

Pelukis asal Apuan, Tabanan

I Kadek Dedy Sumantra Yasa

Pelukis asal Apuan, Tabanan

Related post