“Sangaskara: Abimatrana Tirtha Dakara” di FSBJ Ke-4 Komunitas Seni Arjuna Production Garap Fungsi Air Bagi Masyarakat Bali

 “Sangaskara: Abimatrana Tirtha Dakara” di FSBJ Ke-4 Komunitas Seni Arjuna Production Garap Fungsi Air Bagi Masyarakat Bali

“Sangaskara: Abimatrana Tirtha Dakara” garapan seni teranyar ini mengawali perhelatan Festival Seni Bali Jani (FSBJ) ke-4 tahun 2022 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Provinsi Bali, Minggu 9 Oktober 2022. Setelah Gubernur Bali Wayan Koster membuka FSBJ ke-4 ditandai dengan membentangkan anak panah diarahkan pada simbolis bola dunia, seniman-seniman muda yang tergabung dalam Komunitas Seni Arjuna Production langsung berekspresi. Garapan berdurasi sekitar 20 menit itu sungguh artistik, namun tetap menghibur. Pesan menjaga lingkungan disampaikan secara lugas oleh sekitar 100 orang seniman muda dengan lintas dispilin masing-masing. Sungguh indah dan penuh makna.

Karya seni yang disutradarai oleh Anak Agung Bagus Harjunanthara mengangkat isu tentang air yang memiliki fungsi sebagai pembersih untuk diri maupun semesta. Gambaran pentingnya air bagi masyarakat Bali diangkat dan disajikan dengan ekspresi yang kuat. Mulai dari gambaran penciptaan manusia, pembersihan diri, dan penyucian semesta melalui upacara menggunakan air. Semua ide itu diterjemahkan oleh para penari dari Komunitas Seni Arjuna Production. “Karya ini terinspirasi dari masyarakat Bali yang lekat dengan air, sebagai sebuah gambaran berkah dan restu air disepanjang peradaban masyarakat Bali,” kata Agung Bagus Harjunanthara.

Karya seni ini sangat araktif dengan menampilkan seni dari lintas disiplin beragam, terdiri dari seni tari, seni karawitan, seni musik, seni sastra, seni murni (lukis), seni instalasi, dan seni digital yang dipadu menjadi sebuah garapan baru. Koreografi digarap penuh keleluasaan, pola lantai yang tak terbatas serta pendukung musik dan tata busana juga kreatif. Para pendukung dari garapan ini menari tanpa batas. Mula-mula, penari masuk stage dari belakang panggung, lalu muncul dari depan panggung, bahkan dari samping panggung. Tempat duduk penonton, juga dieksplor menjadi stage yang mendukung dari garapan tersebut.

Baca Juga:  BBB Gelar Workshop Dokumentasi Teater dan Produksi Film Teater Remaja “Lautan Bernyanyi” karya Putu Wijaya

Sangaskara: Abimatrana Tirtha Dakara

Bahkan, untuk memberikan kesan natural, konsep pementasan ini menampilkan air sungguhan sebagai implementasi dari tema FSBJ 2022 yaitu “Jaladara Sasmitha Danu Kerthi, Air sebagai Sumber Peradaban”. Tema itu dieksekusi oleh seniman muda melalui seni instalasi yaitu Instalasi Air Terjun yang terletak di sebelah kanan panggung. Dekorasi berupa bukit penuh tanaman dan memiliki sumber air terjun itu bukan menjadi pajangan saja, tetapi sebagai media para penari mengungkap gerak indah, sehingga terkesan alami. Semua itu merupakan sentuhan dari ide kreatif Agung Bagus Harjunanthara yang juga selaku koreografer yang menggarapnya dengan detail.

Menurut Agung Bagus Harjunanthara proses penggarapan ini mulai dilaksanakan sejak akhir Agustus 2022. Persiapannya tak hanya di tempat latihyan, tetapi juga melakukan latihan langsung di lokasi (tempat pentas). Latihan seperti ini dilakukan berkali-kali, sehingga dapat menghasilkan sebuah garapan yang betul-betul menyatu. Memang, dalam latihan itu agak sedikit sulit, karena problem cuaca yang sering hujan, sehingga memerlukan proses ekstra. “Ini kami lakukan, karena menggunakan tempat pementasan bukan hanya di stage, namun juga menggunakan tempat penonton sebagai tempat pementasan atau menggunakan konsep koreografi lingkungan dengan dikolaborasikan koreografi panggung,” paparnya.

Garapan ini didukung dengan iringan sangat manis, digarap oleh komposer, Anak Agung Bagus Krishna Putra Sutedja serta didukung Sanggar Kayon Pejeng. Musik yang digunakan merupakan kolaborasi musik tradisional Bali dan musik modern yang dikemas dengan kekinian, seperti prinsip Festiaval Bali Jani ini. Jenis alat musik yang digunakan yakni Musik Mini Orchestra dan Gamelan Semar Pegulingan. Untuk memberikan sentuhan yang kreatif, garapan ini didukung I Wayan Dedhana Wijaya sebagai Asisten Komposer, Sri Ayu Pradnyalarasari dan I Dewa Dwi Putrayana sebagai Asisten Koreografer, Lighting Designer dipercayakan pada Eka Laksana, Make Up Artist kepada Sri Wiriyanti serta didukung Pengange Art, Inggi Kendran, Arjuna Production dan properti oleh Iris Studio. [B/*]

Related post