IB Gede Agastia dan I Gede Sura Menerima Penghargaan Bali Kerthi Nugraha Mahottama
Anak-anak di jaman ini, mungkin tak banyak yang tahu sosok Drs. Ida Bagus Gede Agastia dan Drs. I Gede Sura, M.Si. Kedua tokoh ini telah mengabdikan diri dan sangat berjasa, dalam melestarikan dan mengembangkan aksara, bahasa dan sastra Bali. Lewat karya-karyanya yang monumental, kedua tokoh ini memberikan inspirasi kepada masyarakat, baik dalam bidang sastra, budaya dan agama. Karena itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyerahkan penghargaan kepada dua tokoh tersebut dalam acara penutupan Bulan Bahasa Bali ke-5, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Art Center, Provinsi Bali, Selasa 27 Pebruari 2023.
Sebagai pegiat budaya, sastra dan agama, Ida Bagus Agastia dan I Gede Sura diberikan penghargaan Bali Kerthi Nugraha Mahottama. Penghargaan itu paling utama, berupa pin dari enas dan uang Rp. 100 juta. Penghargaan yang diberikan Gubernur Bali itu, boleh dibilang tak main-main karena berjasa besar dalam melestarikan aksara, bahasa dan sastra Bali. “Dua tokoh ini dianggap berjasa dalam bidang pelestarian dan pengembangan aksara, bahasa dan sastra Bali,” kata Ketua Tim Penilai Bali Kerthi Nugraha Mahottama I Gde Nala Antara.
Karena itu, proses pemilihan penerima Bali Kerthi Nugraha tahun ini telah melalui seleksi yang ditetapkan panitia. Calon penerima, dalam setiap tahunnya pengajuan dilakukan oleh kabupaten dan kota, lembaga terkait majelis budaya Bali, lembaga bahasa, dan perguruan tinggi untuk mengajukan tokoh pelestari aksara, bahasa dan sastra Bali. Tim penilai berjumlah 7 orang telah mencocokkan data sesuai kriteria, menilai kelayakan, senioritas, dan pengabdian. Tidak sebatas pelestarian dan pembina saja, melainkan pengabdian terhadap karya sastra. “Mereka yang layak itu, masih hidup, ada karya, pengungkapan nilai-nilai sastra Bali dalam artian luas,” terang Nala Antara.
Setelah melewati proses, akhirnya tim penilai menetapkan dua orang tokoh Bali yang dinilai layak menerima penghargaan, yaitu Drs. I B Gede Agastia dan Drs. I Gede Sura, M.Si. “Nominasi tokoh yang ditetapkan dan dipilih merupakan hasil yang dilakukan penilaian secara independen, tidak ada campur pihak manapun. Kami akhirnya menetapkan kedua tokoh tersebut, dari segi senior, pengabdian sangat tinggi dan sangat layak,” tegasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Propinsi Bali, Prof. Dr. I Gde Arya Sugiartha mengungkapkan penghargaan Bali Kerthi Nugraha Mahottama ini diberikan kepada para tokoh yang berjasa di bidang aksara, bahasa dan sastra Bali. “Dua tokoh ini, IB Agastia dan I Gede Sura adalah sastrawan, budayawan yang kiprahnya cukup panjang dan berjasa banyak terhadap pelestarian, pengembangan aksara, basa dan sastra Bali,” kata Prof. Arya.
Dalam tayangan video, I Gede Sura berpesan agar pelestarian aksara, bahasa dan sastra Bali senantiasa dijaga dan dikembangkan. “Mempelajari bahasa Bali tidaklah sulit. Bahkan lebih sulit belajar bahasa Inggris dan Jerman,” kata sastrawan senior itu.
IB Agastia mengingatkan kekuatan ilmu pengetahuan adalah aksara itu sendiri. “Kita sangat kaya dengan lontar, itu perekam data penting, kaya bahasa, sastra dan aksara. Ingat kedalaman pikiran itu, ada pada ujung pisau (mutik) yang tajam. Jadi pikiran kita tajam seperti itu,” pesan Agastia yang juga dalam tayangan video. [B/*]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali