“Beraban Festival” Sebuah Upaya Pelestarian Budaya ST Dharma Putra
Jika sempat menyaksikan kemeriahan “Beraban Festival” (Branfest), pasti tak akan ragu dengan kemampuan anak-anak muda dalam melestarikan seni budaya Bali. Mereka menyajikan berbagai seni dengan penuh inovasi.
Tradisi masih kuat, namun pengembangan tetap mewarnai, sehingga karya-karya mereka sangat dekat dengan semua kalangan, terutama anak muda. Hal ini, tentu sebagai bukti kalau generasi muda memang memiliki rasa peduli terhadap seni budaya Bali yang sudah menjadi kebanggaan masyarakat Bali.
Branfest yang digelar Sekaa Teruna Dharma Putra serangkaian dengan perayaan Hari Raya Nyepi, Tahun Baru Çaka 1945 dan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Sekaa Teruna (ST) Dharma Putra ke-59.
Branfest mengangkat tema “Cestekaraning Sangara” dibuka oleh Wakil Walikota (Wawali) Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa yang ditandai dengan pengguntingan pita bunga bertempat di Banjar Beraban Denpasar, Minggu 26 Maret 2023.
Festival untuk kali pertama ini, sebagai upaya pelestarian budaya dengan menyajikan berbagai kreativitas seni, seperti lomba ogoh-ogoh mini, kreasi anak muda dengan lomba otomotif modifikasi, olahraga dengan lomba tenis meja dan lomba gayor mini yang merupakan sesuatu hal yang baru ini.
“Pada saat pandemi Covid-19, kami tidak bisa mengadakan kegiatan apa pun. Setelah kasus mereda, baru bisa melaksanakan kegiatan pelestarian budaya, agar para generasi muda tidak lupa akan budaya tradisi Bali,” kata Ketua Panitia, Yoga Diputra.
Event Branfest ini menawarkan 4 jenis lomba yang salah satunya lomba ogoh-ogoh mini. Lomba ogoh-ogoh mini ini memperebutkan piala bergilir dari Walkikota Denpasar. Selain itu, ada juga lomba Tenis Meja yang sudah dilaksanakan pada tanggal 11-12 Maret lalu, dan lomba Gayor mini serta lomba otomotif modification. Dengan begitu, dari 4 jenis keseluruhan lomba jumlah total peserta lomba sebanyak 294 orang.
Wawali Arya Wibawa yang saat itu didampingi Pemilik Krisna Oleh-oleh Bali, Gusti Ngurah Anom (Ajik Krisna), Kepala Dinas Kebudyaan, Raka Purwantara, Camat Denpasar Barat, IB. Made Purwanasara, serta tokoh masyarakat setempat mengatakan, lomba gayor mini ini akan membuming kedepanya.
“Saya harapkan seperti ogoh-ogoh mini ini, nantinya lomba gayor mini akan bisa terus berkembangkan agar bisa menambah nilai ekonomis untuk masyarakat Denpasar didalam meningkatkan penghasilan dibidang ini, selain untuk pelestarian budaya,” ujarnya.
Demikian pula awal mula adanya lomba ogoh-ogoh mini di Denpasar yang sesungguhnya berawal dari Banjar Beraban. Hal ini terbukti dari Sekaa Teruna Dharma Putra Banjar Beraban sudah tujuh kali piala Walikota Denpasar diserahkan di Banjar Beraban. Demkian pula, nantinya akan diberikan kepada pemenang lomba ogoh-ogoh mini ini. [B/*]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali