Cak “Cupak Grantang”, Kolaborasi Seni Drama, Cak dan Tabuh Sarat Pesan Moral

 Cak “Cupak Grantang”, Kolaborasi Seni Drama, Cak dan Tabuh Sarat Pesan Moral

Cupak Grantang meriahkan hari jadi Kota Gianyar yang ke-252/ist

Meski pementasan Drama Cak Cupak ini sudah berlangsung seminggu yang lalu, namun kesannya masih terasa kemarin. Mungkin karena pengarapnnya yang sangat apik, disamping para pemainnya yang lihai berakting.

Kisah yang diangkat sudah merakyat. Yakni “Cupak Grantang” yang syarat pesan moral. Maka wajar, ketika drama itu dipentaskan di Open Stage Balai Budaya Gianyar, Minggu 9 April 2023, para pecinta seni terutama pecinta drama tumpah ruah memadati panggung tersebut.

Drama gong itu bukan dibawakan oleh pemain drama professional, melainkan para anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kabupaten Gianyar. Namun, mereka pawai beracting, sehingga ketika adegan itu lucu, penonton tertawa begitu lepas.

Baca Juga:  Festival Seni Bali Jani V Sajikan 73 Acara dalam 8 Mata Program

Demikian pula ketika adegan sedih ada pula penonton yang ikut menangis saking kuatnya acting mereka. Apalagi, pementasan drama cak kali ini juga menampilkan para seniman yang sudah tidak asing lagi, sehingga gelak tawa bahagia para penonton sangat jelas terlihat.

Sebut saja pemain cak senior yang juga pelatih cak dari Desa Bona, Wayan Sira, juga Jro Apri penari Cupak dari Desa Puhu, Jro Widia penari Liku dan Diah Angreni yang tiada lain merupakan anak pemain arja asal Desa Keramas serta Kadis PMD Gianyar Dewa Ngakan Ngurah Adi ikut sebagai penari cak.

Penonton yang menyaksikan seakan terbius oleh penampilan candaan dan lawakan yang mereka bawakan.

Pementasan seni tersebut diinisiasi BPD bersama Dinas PMD dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar sebagai bentuk pelestarian seni terutama drama dan hiburan bagi masyarakat Gianyar di hari jadi Kota Gianyar yang ke-252. Drama Cak Cupak Grantang ini merupakan kolaborasi seni drama, cak dan tabuh.

Pertunjukan ini juga tidak lepas dari pakem-pakem seni yang ada. “Kami memilih drama cak ini karena ingin menampilkan kolaborasi seni drama dan cak, namun tidak lepas dari pakem-pakem yang ada,” ujar Ketua Forum BPD Kabupaten Gianyar, Anak Agung Gede Arnawa

Baca Juga:  “Teater Keliling” Kemas Menarik Kekayaan Nusantara

Drama cak yang mengisahkan lakon Cupak Grantang diangkat karena ingin menyuguhkan pertunjukan dualisme karakter yang sangat berbeda, yaitu kebaikan Grantang dan keburukan atau kesombongan dari tokoh Cupak. Pesan moral yang ingin disampaikan, walaupun mereka bersaudara, namun mereka memiliki sifat yang sangat jauh berbeda.

Satu memiliki karakter sombong, serakah, sedangkan yang lagi satu memiliki karakter baik hati dan selalu merendah. “Jadi pesan yang ingin ditampilkan adalah menjadi pemimpin di masyarakat hendaknya dapat mencontoh karakter dari Grantang yang memiliki sifat baik hati,” pesannya.

Pertunjukan tersebut juga disaksikan Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun, Sekretaris Daerah I Dewa Gede Alit Mudiarta, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat I Ketut Mudana, Asisten Administrasi Umun I Ketut Pasek Lanang Sadia serta kepala OPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Gianyar, camat dan perbekel se-Kabupaten Gianyar. [B/*]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post